Efek rumah kaca adalah istilah yang menjelaskan kondisi planet bumi. Bumi merupakan planet yang memiliki efek rumah kaca disebabkan oleh panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas yang terdapat di atmosfer dapat menahan panas matahari dan menyebabkan panas bumi meningkat.
Agar Sedulur bisa memahami fenomena alam ini, mari membahas bersama terkait efek rumah kaca. Mulai dari pengertian, proses, penyebab, hingga seperti apa dampak yang akan dirasakan oleh umat manusia. Yuk, langsung saja simak penjelasan di bawah ini.
BACA JUGA: Apa itu Erupsi: Pengertian, Jenis & Dampaknya
Apa itu efek rumah kaca?
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa efek rumah kaca terjadi karena terperangkapnya panas matahari di bumi oleh atmosfer bumi. Dalam kondisi normal, matahari menyinari bumi pada siang hari sehingga permukaannya akan terasa hangat. Sementara, pada malam hari permukaan bumi akan terasa dingin.
Namun, lantaran ada efek rumah kaca, sebagian panas yang seharusnya dipantulkan permukaan bumi itu diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Itulah yang menyebabkan bumi kian hangat dari tahun ke tahun. Para ahli sendiri memiliki definisi khusus terkait pengertian fenomena satu ini.
Menurut Asosiasi Energi New Mexico di Amerika Serikat, efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap karena terhalang gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi itu sebagian besar berasal dari asap kendaraan, pabrik, serta kebakaran hutan.
Sementara menurut Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat, fenomena ini merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu mengakibatkan cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh lapisan atmosfer.
Proses terjadinya
Fenomena ini terjadi melalui beberapa rangkaian proses, sederhananya dapat kita maknai dalam rumah kaca yang digunakan untuk budidaya di negara yang memiliki musim salju atau di tempat percobaan tanaman di bidang biologi dan pertanian. Panasnya matahari yang masuk lewat atap kaca itu sebagian dipantulkan keluar atmosfer, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca yang mengakibatkan naiknya suhu.
Panas yang masuk lewat kaca mobil sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam mobil. Hal itu mengakibatkan suhu di dalam mobil lebih tinggi daripada di luar. Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas kaca yang keluar lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alami industri.
Gas penyebab efek rumah kaca adalah karbon dioksida. Energi-energi yang memantul lagi ke bumi di antaranya sebanyak 25% dipantulkan awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap permukaan bumi, serta 10% dipantulkan lagi oleh permukaan bumi.
Penyebab efek rumah kaca
Fenomena ini tentu saja dapat mengancam kehidupan manusia. Sebagai bagian usaha untuk menciptakan kesadaran, salah satu grup musik di Indonesia menggunakan nama fenomena ini. Lagu dan efek rumah kaca lirik juga menyuarakan masalah-masalah yang akan dihadapi oleh umat manusia.
Fenomena ini tentu bukan tanpa sebab, terdapat beberapa penyebab efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi di planet kita tercinta ini. Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebabnya.
- Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
- Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.
- Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan.
- Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC secara berlebihan.
- Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan lain-lain.
Penyebab lainnya yaitu penebangan liar dan pembakaran hutan. Tumbuhan dan tanaman lain memiliki manfaat bagi umat manusia, bukan hanya sebagai sumber makanan, namun juga untuk mengurangi gas rumah kaca. Terutama proses fotosintesis dari tumbuhan yang akan mengurangi karbon dioksida yang menjadi penyebab utama fenomena ini.
Banyaknya penebangan liar akan mengakibatkan berkurangnya media yang mengurangi efek rumah kaca. Bahkan, pembakaran hutan secara besar-besaran juga menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca. Apabila hutan dibakar, akan terbentuk gas rumah kaca seperti CO2. Gas itu akan dilepaskan ke udara, lalu menjadi penahan radiasi sinar matahari.
Selain itu, hutan yang kian sempit juga bisa jadi penyebab efek rumah kaca. Oleh sebab itu, harus diselidiki pelaku utama terjadinya kebakaran hutan secara besar-besaran. Sebab, lahan hutan memiliki peran sangat penting untuk makhluk hidup. Hutan juga menjadi paru-paru dunia yang harus dijaga. Menyempitnya lahan hutan akan mengakibatkan memburuknya cuaca.
Limbah rumah tangga juga bisa jadi penyebab
Penyebab lain yang tidak kalah penting adalah limbah rumah tangga. Jika dibiarkan, lambat laun akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida dari bakteri-bakteri pengurai sampah. Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan kesadaran, penghargaan, dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. Sebagai manusia, kita harus mulai memperhatikan penggunaan bahan rumah tangga dan mulai memikirkan sampah atau limbah yang dapat memicu gas rumah kaca.
Karena efek rumah kaca adalah fenomena yang dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan umat manusia. Lantas, apa saja dampak buruk yang akan dirasakan umat manusia? Berikut ini beberapa dampak buruk yang merupakan hal nyata jika tidak segera dilakukan pencegahan.
1. Pemanasan global
Pemanasan global adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas dan diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi. Pemanasan global adalah fenomena yang lebih umum dari perubahan iklim, yang mengacu pada perubahan yang menentukan iklim.
2. Mencairnya es abadi di kutub
Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga berimbas pada keberlangsungan ekosistem. Mencairnya es tersebut mengakibatkan kenaikan air laut yang dapat menenggelamkan daerah-daerah rendah. Hal ini bisa membuat beberapa daerah terendam air laut.
3. Rusaknya ekosistem dan tingginya keasaman laut
Efek rumah kaca bisa memberikan bahaya, salah satunya yaitu akan merusak ekosistem dan membuat asam laut semakin tinggi. Laut akan menjadi semakin asam akibat konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat. Asamnya air laut bisa mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya.
4. Menipisnya lapisan ozon
Dampak terakhir yang sangat berbahaya dan bisa mengancam umat manusia adalah menipisnya lapisan ozon. Banyak hal yang berbahaya jika lapisan ozon bumi menipis. Hal tersebut disebabkan karena ozon merupakan lapisan bumi yang memiliki peran penting, terutama melindungi bumi dari benda-benda asing yang berasal di luar angkasa.
Salah satu yang paling jelas dampak buruknya adalah bahaya sinar ultraviolet. Ozon berfungsi untuk mencegah sinar ultraviolet dari matahari. Sinar ultraviolet bisa memberikan dampak buruk, misalnya merusak kesehatan kulit dan memicu kanker. Jika lapisan ozon menipis, maka sinar ultraviolet akan sampai ke permukaan bumi.
BACA JUGA: 12 Gunung Tertinggi di Indonesia beserta MDPLnya
Cara mengatasi efek rumah kaca
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh umat manusia sebagai sebuah usaha untuk mengatasinya. Setidaknya, terdapat beberapa usaha yang umat manusia bisa lakukan untuk mencegah terjadi efek rumah kaca. Beberapa usaha tersebut yaitu sebagai berikut.
- Menghemat listrik dan energi lainnya, dengan begitu kita sebagai umat manusia telah berkontribusi untuk mengurangi pemakaian batu baru yang merupakan sumber pembuat listrik yang bisa memberikan dampak rumah kaca semakin parah.
- Beralih menggunakan pupuk nonorganik ke pupuk organik, hal ini untuk meningkatkan pertanian sehingga tidak harus menggunakan pupuk kimia yang dapat menghasilkan emisi gas N2O.
- Gunakan bahan bakar rumah lingkungan, dengan begitu akan lebih sedikit hasil polutan yang berbahaya bagi lingkungan.
- Olah limbah peternakan, karena limbah peternakan merupakan penghasil utama gas rumah kaca, yaitu gas karbondioksida maupun metana. Limbah peternakan bisa diolah menjadi biogas dan energinya bisa bermanfaat untuk umat manusia. Juga dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama pemanasan global.
- Galakkan reboisasi atau penanaman kembali hutan. Karena keberadaan hutan dapat mengatasi gas rumah kaca di udara. Karena tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Selain dapat mencegah efek rumah kaca, juga akan meningkatkan kualitas oksigen bagi umat manusia.
- Batasi penggunaan plastik yang membahayakan tanah. Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, satu di antara cara termudah adalah dengan membakarnya. Namun, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida yang jumlahnya tidak sedikit. Oleh sebab itu, batasilah penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain ketika berbelanja.
Itulah penjelasan terkait efek rumah kaca yang merupakan fenomena alam yang memberikan dampak buruk terhadap bumi. Salah satu dampaknya adalah perubahan cuaca dan peningkatan suhu bumi. Hal tersebut tentu saja akan memengaruhi keberlangsungan hidup umat manusia yang tinggal di planet ini.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!