Pernah mendengar kata pantun? Ya, biasanya pantun dipakai pada acara-acara besar. Seperti perkawinan, pencak silat hingga acara lain. Biasanya penggunan pantun sangat lazim dipakai di masyarakat pedesaan. Seperti masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat hingga masyarakat suku Betawi yang merupakan warga asli Jakarta. Namun sejatinya, istilah pantun sudah kita ketahui sejak di bangku sekolah dasar. Sering kali kita diajarkan menulis, membaca hingga mengetahui ciri-ciri pantun.
Pantun merupakan bagian dari puisi lama. Terdiri atas berbagai jenis yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Tahukah kamu, ciri-ciri pantun apa saja? Nah, supaya tidak bingung memahami pantun, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Info Lomba Puisi Gratis dan Berhadiah Terbaru Agustus 2021
1. Apa itu pantun?
Sebelum membahas tentang ciri-ciri pantun, maka tak ada salahnya untuk mempelajari pengertian puisi Indonesia ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pantun adalah puisi Indonesia atau Melayu yang mana pada setiap bait terdiri atas empat baris bersajak a-b-a-b. Di setiap larik pantun, umumnya terdiri empat baris kata. Untuk baris pertama dan kedua dinamakan sampiran. Kemudian baris tiga dan empat dinamakan isi utama pantun.
Bicara tentang pantun, ternyata ada banyak pendapat terkait asal-usul kata ini. Di antaranya adalah sebagai berikut
- Kata pantun berasal dari “umpama”, “misal”, “seperti”.
- Ada pula kata pantun berasal dari bahasa Jawa. Pantun di masyarakat Jawa dinamakan Padi.
- Pantun berasal dari kata “vtun”. Kata ini biasa berasal dari bahasa Kawi tuntun atau tuntunan yang berarti mengatur.
Setelah membahas tentang pengertiannya, maka selanjutnya adalah ciri-ciri pantun. Nah untuk penjelasan selengkapnya, bisa dilihat di bawah ini.
2. Ciri-ciri pantun
Dalam membuat pantun kamu harus tahu beberapa hal. Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut. Yuk simak dan pahami
Pantun terdiri empat baris
Jarang sekali pantun mempunyai lebih dari empat baris. Pantun mempunyai sajak a-b-a-b. Sebagai bagian puisi lama, kamu bisa mengenali ciri-ciri pantun. Biasanya setiap baris terdiri minimal 8 kalimat dan paling maksimal hanya mencapai 12 suku kata.
Punya pola penulisan
Tidak seperti puisi yang panjang, pantun mempunyai pola penulisannya tersendiri. Pola yang digunakan pada pantun berpola a-a-a-a dan a-b-a-b. Sehingga kamu tidak boleh menggunakan sajak lainnya
Terdiri atas sampiran dan isi
Pantun terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah sampiran dan isi. Pada baris pertama dan baris kedua di pantun dinamakan sampiran. Kemudian baris ketiga dan keempat dinamakan isi. Kadang-kadang, ada beberapa orang membuat bagian di sampiran tidak memiliki makna khusus. Sebenarnya sah-sah saja. Namun alangkah baiknya, kamu membuat bagian sampiran dan isi harus saling berkaitan satu sama lain atau bisa sebagai cerminan sebuah isi.
Dua baris pertama terdiri atas sampiran
Sampiran biasa sering berkaitan dengan fenomena kealaman yang bisa saja tidak berhubungan dengan bagian kedua. Meski demikian, keberadaan sampiran cukup penting dalam mengantarkan rima sajak. Tidak hanya itu, dalam setiap baris pada pantun terdiri atas 4 sampai 6 kata.
Setiap baris berisi 4 sampai 6 kata
Biasanya ciri-ciri pantun adalah setiap baris yang ada di pantun berisi 4 sampai 6 kata. Jika terlalu banyak, akan sulit dicerna. Jadi kamu cukup mengisi dengan 4 sampai 6 kata pada satu baris agar mudah dipahami dan terdengar enak.
Pantun bersifat anonim
Pantun bersifat anonim artinya tidak tercantum nama sang penulis. Artinya nama disamarkan, atas dasar beberapa hal. Sehingga berbeda dengan karya sastra lain. Seperti diketahui, dahulu pantun lebih banyak disebarkan menggunakan cara lisan. Sehingga cukup sulit melacak penutur pertama tentang suatu pantun.
Setelah memahami ciri-ciri pantun, selanjutnya jenis pantun dan contoh-contohnya. Lantas seperti apa ciri-ciri pantun beserta contohnya, yuk simak ulasannya berikut ini.
BACA JUGA: Profil & Kumpulan Puisi Chairil Anwar, Pelopor Puisi Indonesia
3. Jenis pantun dan contohnya
Dalam bahasa Indonesia, pantun terdiri atas beberapa jenis dan contoh. Tergantung dengan waktu dan tujuan penyampaiannya. Nah untuk itu, kamu harus mengetahui jenis dan isinya. Penasaran apa sajakah itu, yuk pahami lebih jauh di bawah ini.
Pantun nasihat
Jenis pantun yang pertama adalah pantun nasihat. Pantun ini dikatakan sebagai pantun yang bertujuan memberikan pesan dan makna didikan buat setiap orang yang mendengarnya. Ciri-ciri pantun nasihat umumnya berisi ajakan bagi setiap orang agar senantiasa selalu berbuat baik dan tetap bersikap bijaksana kepada setiap orang. Adapun contoh pantun nasihat adalah sebagai berikut:
Contoh pantun nasehat
Siang-siang main gitar
Mainnya di pinggir stasiun
Bila kamu ingin pintar
Harus belajar dengan tekun
Selain pantun nasehat, ada pula pantun agama. Pantun jenis ini mengandung pesan moral dan didikan hidup.
Pantun agama
Pantun agama biasanya berisi tentang moral dan pesan-pesan yang mulia. Umumnya, pantun agama akan disisipi nasihat tentang manusia dengan Sang Maha Pencipta. Lebih lanjut, dalam pantun agama biasa akan langsung memberikan prinsip serta nilai-nilai tertentu. Nah, berikut contoh pantun agama.
Contoh pantun
Bulan Juni ikut arisan
Tapi duitnya masih ditahan
Selalu ingat dengan Tuhan
Kasihnya tidak akan berkesudahan
Setelah membahas pantun agama, selanjutnya adalah pantun teka-teki. Biasanya pantun jenis ini selalu diakhiri dengan kalimat pertanyaan Sedulur. Namun untuk lebih lengkapnya pahami penjelasan di bawah ini.
Pantun teka-teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah jenis pantun ini selalu membawa pertanyaan di akhir barisnya. Sehingga jika kamu mendapati pantun ini, cobalah perhatikan di bagian akhir baris. Apakah mengadung pertanyaan atau bukan. Nah berikut adalah contohnya.
Contoh pantun
Sore-sore makan kebab
Jangan lupa tambah nasi pakai kikil
Jika kamu bisa menjawab
Hewan apa suka naik mobil?
Ada pula jenis pantun jenaka yang tujuannya adalah menghibur para pendengarnya. Penasaran bagaimana penjelasannya, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Pantun jenaka
Lucu, menghibur, dan bikin tertawa adalah ciri-ciri pantun jenaka. Tujuan dari jenis jenaka adalah menghibur para pendengar atau penikmatnya. Namun kadang-kadang dijadikan juga sebagai bahan sindiran pada suasana yang cukup akrab dan bisa mencairkan suasana.
Contoh pantun jenaka
Pergi ke Jakarta bulan Juni
Tidak lupa mampir ke semanggi
Tidak heran bau sekali
Ternyata kau belum mandi.
Pantun suka cita
Sepintas jenis ini hampir sama dengan jenaka, yaitu sama-sama membawa rasa senang. Namun yang membedakan adalah suka cita ini menggambarkan kebahagian manusia yang diinginkan. Ciri-ciri pantun suka cita adalah sebuah karya sastra yang berupaya atau berusaha mengekspresikan sebuah suka cita dalam kehidupan.
Senang, riang, dan gembira adalah ciri-ciri anak atau manusia yang penuh dengan rasa kebahagiaan. Tidak merasa sedih atau bahkan ada rasa hampa di dalam kehidupan ini. Nah, bicara tentang contoh pantun suka cita, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Contoh pantun suka cita
Pergi ke rumah bibi Rika
Bibi Rika sedang merenung
Betapa hati riang gembira
Jalan-jalan ke puncak gunung.
Demikian ulasan mengenai pantun, ciri-ciri pantun hingga contohnya. Semoga menambah wawasan kita tentang pantun ya.