Childish merujuk pada orang-orang dewasa yang bersikap tidak sebijak usianya. Sifat ini bisa terjadi pada siapa saja, seringkali tanpa sadar. Namun, ada beberapa orang yang sering banget bersikap kekanak-kanakan. Sikap ini dibawa mereka ke hal-hal yang seharusnya disikapi dengan serius alias tidak main-main sehingga bisa memperunyam hal yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan.
Kekanak-kanakan juga tidak bisa disamakan dengan sifat suka bergurau. Lebih dalam dan luas dari itu, sifat ini bisa membuat orang jadi sosok yang menyebalkan bahkan bisa menghambat karir dan hubungan asmaranya. Apa saja sih contoh sifat childish? Gulir ke bawah untuk tahu lebih lanjut.
BACA JUGA: 10 Tanda Tanda Sifat Pacar Clingy, Bikin Hubungan Tidak Sehat
1. Sering lari dari tanggung jawab
Ciri-ciri sifat kekanak kanakan yang paling kentara adalah bagaimana mereka cenderung lari dari tanggung jawab atas perbuatan dan ucapannya. Orang yang suka mengingkari janji atau tak kunjung menunjukkan komitmen bisa jadi tanda bahwa mereka masih belum dewasa secara psikis.
Biasanya mereka bakal menghindar saat kamu mengajaknya membahas topik-topik yang serius. Caranya dengan mengalihkan pembicaraan, menjadikan isu serius bahan bercandaan. Mungkin saja dia berdalih kalau mereka lelah dan memintamu untuk menunda pembicaraan tersebut keesokan harinya.
2. Ingin selalu diperhatikan dan tidak peduli pada perasaan orang lain
Penyakit childish berikutnya adalah sifat haus perhatian. Mereka ingin selalu diperhatikan dan semua tentangnya harus diutamakan. Mereka seakan tidak bisa membedakan mana urusan orang lain yang harus didahulukan.
Apapun yang berkaitan dengan mereka adalah urgensi dan harus dicari solusinya bersama. Sementara ia sendiri tidak berkomitmen atau berinisiatif membantu memikirkan masalah orang lain. Jika Sedulur memiliki pasangan yang jarang menanyakan kabar atau mendengarkan ceritamu, itu bisa jadi bendera merah.
3. Tidak mau mengakui kesalahan dan cenderung defensif
Orang yang kekanak-kanakan cenderung defensif. Mereka tidak mengenal pengakuan kesalahan, sebaliknya ingin selalu menang dan merasa benar. Mereka mudah berkelit dan bahkan bisa membalikan fakta hingga melakukan gaslighting. Gaslighting adalah metode bertahan yang sangat ampuh karena bisa membuat lawan bicara mempertanyakan argumennya sendiri.
Kata-kata gaslighting yang paling sering ditemukan misalnya, “Ah, kamu orang yang terlalu sensitif”, “Pasti mood kamu lagi berantakan karena PMS, ya?” atau “kamu saja yang tidak bisa bercanda”.
Terkesan bahwa mereka menganggap perasaan orang lain sebagai sesuatu yang tidak valid dan layak dipertanyakan. Kebiasaan gaslighting seperti ini banyak menjangkiti cowok childish, tetapi perempuan pun bisa saja melakukannya.
BACA JUGA: 20 Fakta Anak Pertama dari Sifat Hingga Kepribadiannya!
4. Boros
Boros juga tanda kurangnya tanggung jawab. Meski itu adalah uang mereka sendiri, bukan berarti mereka harus menghabiskannya saat itu juga tanpa memikirkan rencana jangka panjang. Ini sama dengan sifat anak-anak yang kadang tidak bisa dipercaya saat diberi uang dan cenderung akan langsung membelanjakannya sampai habis. Tak jarang pasak lebih besar daripada tiang.
5. Curhat berlebih di media sosial
Orang yang dewasa sesuai dengan usianya seharusnya tahu mana yang layak dibagikan dan tidak ke khalayak umum. Namun, orang dengan sifat kekanak-kanakan justru sebaliknya. Mereka bisa mengucapkan semua unek-unek bahkan membagikan hal-hal yang sebenarnya cukup diketahui pihak-pihak tertentu. Ini bisa jadi bumerang buat mereka sendiri, sebab siapa saja bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk hal-hal negatif.
6. Suka merendahkan orang lain
Orang yang dewasa dan secure dengan dirinya sendiri akan bijak dalam menilai orang lain. Mereka sadar bahwa tiap orang punya perjuangan dan masalah hidup sendiri. Kesadaran tersebut menghindarkan mereka dari suara childish seperti merendahkan orang lain.
Kamu pasti pernah tersinggung dengan ucapan anak-anak yang kadang terlontar tanpa filter. Nah, orang dengan sifat kekanakan pun serupa dengan itu. Buat anak-anak dunia itu hitam putih, ia belum menyadari bahwa ada area abu-abu yang sangat luas di dunia ini. Orang dewasa dan harusnya sudah tahu caranya berempati pada orang lain.
BACA JUGA: Apa Itu Toxic, Kenali Pengertian & Ciri Orang yang Harus Dijauhi
7. Tidak bisa menerima kritik dengan baik
Sifat childlike juga ditandai dengan ketidakmampuan menerima kritik. Ada dua tipe orang saat mendengar kritikan, menerima dan menyaring apa yang konstruktif dan tidak. Biasanya orang macam ini akan cenderung diam dan menginternalisasinya sendiri. Bahkan bisa saja mengucap terimakasih. Urusan dilakukan atau tidak pun ia tidak ambil pusing.
Namun untuk orang yang belum bisa bersikap dewasa, kritik dianggapnya sebagai serangan yang harus dibalas segera sebagai bentuk pertahanan diri. Kadang mereka bisa marah atau tiba-tiba memusuhi orang yang mengkritiknya. Kebiasaan merasa benar dan menang membuat mereka sangat anti pada kritik, meskipun sebenarnya itu bisa membantunya tumbuh.
8. Cenderung memulai perdebatan atau konflik
Sifat kekanak kanakan dalam pacaran bisa pula terjadi dengan kebiasaan memperunyam masalah yang sebenarnya sepele. Pernah dengar diam itu emas, peribahasa tersebut kadang berguna dan berlaku dalam hubungan. Sebagai pasangan yang sama-sama dewasa, argumen bisa dikurangi dengan memberikan waktu sendiri pada masing-masing individu, baru kemudian komunikasi dilanjutkan saat kepala sudah dingin. Tidak perlu dengan berteriak seperti anak-anak.
9. Senjata pamungkasnya adalah menyindir
Menyindir dan memberikan kode adalah salah satu ciri ciri childish, sebab orang yang dewasa tidak akan kesulitan mengungkap apa yang mereka inginkan dan tidak.Berkebalikan dengan orang immature yang akan menggunakan sindiran sebagai caranya menyatakan apa yang diinginkan atau tidak dengan harapan mereka bisa mengubah pikiran atau sikap orang lain sesuai dengan kehendak mereka. Sifat kekanak-kanakan wanita ini sering dirasakan dan didapati dalam keseharian. Tetapi bukan berarti laki-laki tidak bisa bersikap demikian.
BACA JUGA: Apa Itu Fetish? Kenali Ciri Ciri dan Penyebabnya, Simak Disini!
10. Selalu menginginkan hal di luar apa yang dimilikinya
Karakter childish banyak disebabkan oleh faktor insekuritas pada diri sendiri. Mereka akan mendambakan hal-hal di luar apa yang sudah dimilikinya. Seakan melupakan cara bersyukur atas privilese dan apapun yang sudah mereka capai. Selalu ingin lebih dan tidak puas adalah karakter sifat anak-anak yang dulu mungkin pernah kita miliki, tetapi lama kelamaan memudar seiring pertambahan usia yang menempa kita dengan berbagai cobaan hidup.
11. Tidak menghargai batasan orang lain
Hubungan childish bisa terjadi saat pasangan tidak saling menghargai batasan masing-masing. Contoh nyatanya adalah pasangan yang kemanapun mereka pergi harus selalu bersama. Mereka seakan tidak punya waktu untuk sendiri dan melakukan sesuatu dengan bebas. Pacaran seperti ini juga tergolong toksik, biasanya didorong oleh rasa ingin memiliki dan mengontrol kehidupan pasangan, serta rasa tak percaya.
Bedakan dengan pasangan yang dewasa, yang tahu kapan mereka bisa menghabiskan waktu berdua dan kapan mereka bisa berkelana sendiri mengejar mimpi dan bergaul dengan orang selain pasangannya.
12. Selalu mencari validasi eksternal
Ciri lainnya adalah ketergantungan mereka pada validasi eksternal atau persetujuan orang lain akan apa yang sudah atau akan mereka lakukan. Kadang validasi eksternal memang kita butuhkan, terutama saat akan memutuskan sesuatu yang besar dalam hidup misalnya. Namun, hal semacam itu tidak serta merta jadi prioritas kita. Sebagai orang dewasa, Sedulur harus mampu menyakinkan diri sendiri dan tidak bergantung pada pendapat orang lain setiap saat.
BACA JUGA: Fenomena Quarter Life Crisis, Begini Cara Menghadapinya
Cara menghilangkan sifat childish
Siapapun termasuk Sedulur bisa saja memiliki salah satu dari sifat di atas. Sebagai manusia kita terus tumbuh dan kabar baiknya, sifat di atas bisa kita ganti dengan sikap yang lebih dewasa. Caranya sebagai berikut.
1. Belajar mengabaikan dan menghindar dulu
Arti childish and childlike sebenarnya terkait erat dengan sikap kita yang terlalu mengandalkan keberadaan orang lain. Sama dengan anak-anak yang bergantung pada orang-orang di sekitarnya, baik untuk menemani atau mengantar mereka ke berbagai tempat.
Sebagai orang yang dewasa seharusnya kita sudah bisa bersikap masa bodoh dan mengandalkan diri sendiri. Untuk itu, hal yang perlu Sedulur lakukan di tahap awal menjadi dewasa adalah mengabaikan dan menghindar.
Pertama, mengabaikan omongan orang yang menurutmu tidak perlu dipikirkan. Terima kritik mereka dan belajar saring mana yang bisa kamu adopsi dan tidak. Tidak perlu bersikap defensif dulu.
Kedua, menghindar dari perdebatan yang tidak penting. Kamu tidak harus selalu menang dalam sebuah argumen atau diskusi dan pendapatmu tidak selalu harus diperdengarkan. Kamu harus belajar tahu kapan opini atau argumenmu layak dibicarakan dan kapan kamu sebaiknya diam. Semua dimulai dengan jam terbang dan pengalaman, kok.
2. Buat keputusanmu sendiri dan belajar berkomitmen dengannya
Sebagai orang dewasa, kamu harus bisa membuat keputusan sendiri tanpa orang lain. Ini juga akan membantumu jadi pribadi yang suportif pada orang lain, termasuk dalam kerja tim. Jika kamu membiarkan sikap indecisive terpupuk subur, kamu akan kesulitan melangkah ke jenjang hidup selanjutnya. Kamu juga akan dianggap sebagai sosok yang tidak bisa dipegang ucapan dan diandalkan perbuatannya.
Bukan hanya masalah asmara, tetapi berlaku juga pada karir dan pertemanan. Ingat bahwa di setiap keputusan yang kamu ambil akan ada konsekuensi yang menyertai, ini juga akan membantumu belajar berkomitmen dan bertanggungjawab.
3. Bersikap lebih tenang di berbagai situasi
Sikap tenang adalah tanda kedewasaan seseorang. Saat dihadapkan krisis, anak-anak akan menangis atau marah, itulah yang membedakannya dengan orang dewasa yang lebih kalem di segala situasi. Walau beberapa yakin ini bahwa sifat kalem dan tenang adalah watak bawaan lahir, nyatanya orang bisa kok melatihnya perlahan-lahan. Semua tentang proses, kok.
Sifat childish bisa menjangkiti kapan saja di usia apapun. Bahkan orang tua pun bisa tetap memilikinya. Kita sendiri pun bisa kadang-kadang meluapkan emosi yang mirip dengan anak-anak. Namun, semua tentang latihan pengendalian diri yang baik. Bersikap kekanak-kanakan sekali-kali boleh, tetapi jangan keterusan. Yuk, jadi pribadi yang lebih baik tahun ini.