Chauvinisme adalah sikap atau paham di mana individu, kelompok maupun komunitas mempunyai bentuk rasa cinta, sikap dalam fanatisme, royalitas tinggi, dan juga kesetiaan terhadap negara tanpa mempertimbangkan pandangan dari pihak ataupun orang lain.

Selain itu, chauvinisme juga bisa diartikan sebagai pengetahuan mengenai cinta secara berlebihan pada bangsa, Individu, komunitas, atau kelompok dengan paham yang mempunyai ciri-ciri tersendiri. Tentu saja, paham tersebut memberikan dampak yang positif dan negatif bagi para penganutnya.

Ada perbedaan chauvinisme dan etnosentrisme. Jika chauvinisme lebih mengagungkan negara atau kelompok, paham etnosntrisme lebih ke budaya yang dimiliki sejak lahir. Nah, jika Sedulur masih penasaran dengan paham chauvinisme, simak penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA: Sikap Toleransi Antar Umat Beragama di Kehidupan & Contohnya

-->

Pengertian chauvinisme menurut para ahli

chauvinisme adalah
Pexels
  • Mirandalaurensi

Chauvinisme merupakan bentuk tindakan yang selalu meninggikan negaranya sendiri, namun menganggap negara lain secara tidak signifikan. Salah satu contoh chauvinisme adalah adanya penghinaan terhadap negara yang lain.

  • Inoviana

Chauvinisme adalah istilah yang sering digunakan untuk mengungkapkan sebuah kesetiaan ekstrem pada sebuah partai politik tanpa adanya pertimbangan pandangan alternatif dari partai-partai yang lainnya.

  • St-Times

Chauvinisme ialah rasa cinta yang berlebihan kepada tanah air, dengan menjunjung tinggi bangsanya sendiri, namun merendahkan serta meremehkan negara atau bangsa yang lain.

Sejarah chauvinisme

chauvinisme adalah
Pexels

Menurut beberapa sumber, istilah chauvinisme diketahui pertama kali berasal dari seorang tokoh fiktif yang bernama Nicholas Chauvin. Nicholas Chauvin sendiri adalah seorang tentara setia dari pasukan Napoleon Bonaparte.

Dia dikenal sebagai seorang tentara yang sangat setia, walaupun pada saat itu Napoleon Bonaparte mengalami kekalahan telak dan dibuang atau diasingkan. Dari kesetiaannya tersebut, akhirnya muncul istilah “chauvinisme”.

Chauvinisme memiliki konsep sama yaitu berupa sebuah rasa setia atau kesetiaan yang sangat tinggi. Istilah ini mulai dikenal dan menyebar luas pada tahun 1960. Dan sampai saat ini, istilah tersebut tetap masih digunakan walaupun hanya sedikit orang yang paham akan makna dari istilah chauvinisme yang sebenarnya.

BACA JUGA: Apa yang Dimaksud dengan Kewajiban: Pengertian & Contohnya

Ciri-ciri chauvinisme

Pexels

Bisa dibilang jika chauvinisme ini adalah paham yang cukup berbahaya, karena bisa membuat perpecahan antar umat manusia di dunia ini. Ya, kita ambil contoh dari chauvinisme dijalankan oleh Nazi dan Fasis, yang menyebabkan pecahnya Perang Dunia ke-2 antara Jerman dan juga Italia.

Nah, agar tidak salah paham antara satu paham dengan yang lain, di bawah ini ciri-ciri dari paham chauvinisme.

  1. Terbentuknya suatu sikap fanatisme yang terlalu berlebihan.
  2. Biasanya dimiliki oleh pemimpin negara yang bersifat diktatoris dan revolusionis.
  3. Tidak malu memperlakukan bangsa atau golongan lain dengan cara yang tidak menyenangkan.
  4. Biasa selalu diperlakukan dengan tidak menyenangkan oleh masyarakat di luar bangsa atau golongannya.
  5. Paham ini digunakan untuk melancarkan suatu tujuan tertentu.
  6. Umumnya, selalu menganggap rendah bangsa lain.

Dampak chauvinisme

Pexels

Seperti yang tadi sudah dikatakan, jika paham chauvinisme ini memberikan berbagai dampak dalam kehidupan, baik itu dampak yang positif maupun dampak negatif. Nah, berikut ini dampak positif dan negatif dari paham yang dianut oleh Nasi dan Fasis tersebut.

Dampak Positif

Dampak positif yang ditimbulkan oleh paham chauvinisme, yaitu masyarakat di negara tersebut menjadi satu kesatuan yang benar-benar tunduk pada pemerintahan. Akhirnya akan membentuk sebuah bangsa yang kuat dan berani.

Dampak Negatif

  • Membuat seorang pemimpin memperoleh kekuasaan dan juga menyerang bangsa lain tanpa ragu.
  • Menjadikan seseorang tidak bisa berpikir positif mengenai kebaikan yang dimiliki oleh bangsa lain.
  • Seringkali melupakan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta seluruh alam semesta dan isinya.
  • Bisa menjadi racun di dalam perdamaian dunia yang berujung pada pertikaian, bahkan bisa memicu peperangan baru.
  • Dapat memperkeruh dan juga merusak perdamaian di seluruh dunia.
  • Bisa menjadikan jiwa seseorang menjadi lebih tertutup, dan juga sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain.

BACA JUGA: Antropologi: Pengertian, Objek,Tujuan, Fungsi & Manfaatnya

Mungkin hanya itu beberapa hal mengenai paham chauvinisme yang bisa kita bahas untuk saat ini. Chauvinisme adalah paham lama yang hanya menimbulkan peperangan dan perpecahan.

Cinta pada negara dan golongan itu memang wajib, namun di atas itu semua masih ada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Jangan sampai ada chauvinisme di Indonesia, karena hal ini benar-benar berbahaya.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.