Birama: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contoh Lagunya

Birama adalah jumlah ketukan dalam lagu yang sering kita dengar. Secara harfiah, dalam pengertiannya birama menjadi kata yang dalam bahasa Belanda dikenal dengan nama “maat”, sedangkan dalam bahasa latin adalah “metrum. Keduanya memiliki makna ketukan-ketukan.

Birama termasuk sebuah jumlah ketukan dalam ruas-ruas lagu. Dengan bentuk pecahan angka seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan seterusnya. Jika Sedulur ingin memahami lebih lengkap, mari simak penjelasannya di bawah ini!

BACA JUGA: Musik Ansambel: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya

Pengertian birama adalah

birama adalah
Kafe Sentul

Secara resmi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birama bagian dari musik. Birama merupakan satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat berikutnya. Pola birama yaitu jumlah ketukan dalam ruas-ruas lagu.

Biasanya, jumlah ketukan dalam birama berupa pecahan angka seperti /4, 3/4, 4/4, dan seterusnya. Garis pada angka pecahan birama bermakna jumlah ketukan dan angka bermakna nilai nada. Birama mencakup pembagian ketukan yang sudah dikelompokkan dalam waktu.

Memahami birama

Memperoleh

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa birama adalah ketukan. Seperti birama 6/8 artinya terdiri dari ketukan dengan jumlah pecahan 6/8, begitu juga dengan birama 2/4 artinya dengan ketukan 2/4. Garis pada angka pecahan birama bermakna jumlah ketukan dan angka bermakna nilai nada.

Untuk mempelajari musik, kita harus terlebih dahulu mempelajari birama. Dengan birama yang telah dikuasai dengan baik, kita bisa memahami sebuah musik, mempelajarinya dan memainkannya dengan sempurna. Sehingga, musik bisa terdengar begitu indah dan nikmat. Terdapat juga beberapa istilah dari birama yang perlu Sedulur ketahui yaitu sebagai berikut.

BACA JUGA: Alat Musik Sasando, Ini Jenis, Sejarah dan Cara Memainkannya

1. Tanda dan garis birama

birama adalah
Lovely Ristin

Dalam sebuah lagu birama akan ditunjukkan dengan sebuah tanda birama. Tanda birama atau time signature adalah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap birama. Tanda birama berada di awal musik, berisi dua angka di mana angka yang satu diletakkan sebelum angka lainnya, sebagaimana pecahan dalam matematika. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada setiap ruas birama.

2. Aksen

birama adalah
123dok

Tekanan suara yang teratur di tiap birama dalam musik disebut aksen. Aksen adalah ketukan kuat yang ada dalam setiap birama. Aksen dapat dengan mudah kita identifikasi, karena aksen selalu jatuh pada hitungan pertama. Setelah aksen teridentifikasi, selanjutnya kita bisa identifikasi biramanya, dengan cara meletakkan garis lurus di depan aksen sebagai garis birama.

Jenis birama

Kumparan

Karena birama adalah ketukan, dan terdapat beberapa pecahan ketukan seperti yang telah disinggung sedikit di atas. Angka pecahan ketukan tersebut merupakan jenis-jenis dari birama itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis birama agar Sedulur lebih memahaminya lagi.

1. Birama 2/4

Birama 2/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas dua ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat. Contoh 2/4 jenis birama adalah lagu yang memiliki birama 2/4 ialah “Hari Merdeka” lagu nasional, “Cik Cik Periuk” dari Kalimantan Barat, “Ampar-Ampar Pisang” dari Kalimantan Selatan, dan “Manuk Dadali” dari Jawa Barat.

2. Birama 3/4

Birama 3/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas tiga ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat. Contoh 3/4 jenis birama adalah lagu yang memiliki birama 3/4 adalah “Burung Tantina” dari Maluku, “Burung Kakak Tua” dari Maluku, “Tumpi Wayu” dari Kalimantan Tengah, dan “Lisoi” dari Sumatra Utara.

3. Birama 4/4

Birama 4/4 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna ada empat ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat. Contoh lagu birama 4/4 jenis birama adalah lagu yang memiliki birama 4/4 ialah “Bungong Jeumpa” dari Aceh, “Butet” dari Sumatra Utara, “Injit-Injit Semut” dari Jambi, dan “Si Jali-Jali” dari DKI Jakarta.

4. Birama 6/8

Birama 6/8 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada enam ketukan dalam tiap satu hitungan dan setiap ketukannya bernilai 1/8. Contoh 6/8 jenis birama adalah lagu yang memiliki birama 6/8 adalah “Naik-Naik ke Puncak Gunung” dari Maluku, “Desaku yang Kucinta” dari Nusa Tenggara Timur, “Oh Amelia”, dan “Di Timur Matahari”.

BACA JUGA: Alat Musik Melodis: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Unsur birama

birama adalah
Katadata

Sebagai sebuah pola dalam musik, tentu saja birama memiliki unsur-unsur. Unsur-unsur birama ini yang membentuk rangkaian musik yang berasal dari birama itu sendiri. Seperti contohnya jeda birama, jeda birama adalah bagian dari salah satu ritme dari birama. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi unsur-unsurnya.

  1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan.
  2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan.
  3. Dalam suatu birama terdapat ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan.

Selain unsur-unsur di atas, terdapat juga beberapa hal yang merupakan dari fungsi birama. Secara keseluruhan, birama berulang secara teratur seperti pola dan ketukan. Maka dari itu, terdapat setidaknya dua fungsi dari birama. Fungsi-fungsi tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi musikal

birama adalah
Gramedia

Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama. Fungsi musikal birama adalah bahwa satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi yang rendah maupun tinggi yang nantinya akan membangun irama.

2. Fungsi simbol

Kumparan

Kedua adalah fungsi simbol. Fungsi simbol birama adalah berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4 dan sebagainya. Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama.

Nantinya, dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama yang telah disinggung sebelumnya. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal ini hanya bisa ditemukan pada musik diatonik, namun tidak akan ditemukan penggunaannya pada musik pentatonik.

Birama menjadi salah satu bagian penting untuk mempelajari musik, sebagaimana yang bisa Sedulur simak dalam penjelasan di atas secara rinci. Semoga penjelasan tersebut bisa membantu Sedulur lebih memahami lagi dunia musik dan segala istilah yang ada di dalamnya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.