Benua Australia dijuluki sebagai benua terkecil di dunia. Ia hanya terdiri dari satu negara federal yang dibagi menjadi beberapa negara bagian. Belakangan negara ini dapat perhatian karena cukup tegas dalam membatasi pergerakan orang yang keluar masuk negaranya selama pandemi.
Beberapa waktu lalu sempat terjadi polemik terkait kedatangan petenis asal Serbia, Novak Djokovic ke negara itu untuk mengikuti sebuah turnamen. Djokovic sempat dilarang datang ke Australia karena dia jadi salah satu atlet yang menolak untuk divaksin. Selain isu itu, apa saja sih yang menarik dari benua yang berada di Tenggara Indonesia ini? Yuk, langsung simak sebelas faktanya di bawah ini.
BACA JUGA: Karakteristik Benua Asia serta Luas Wilayah dan Negara-negaranya
1. Letak astronomis benua Australia
Benua Australia memiliki letak astronomis pada 10 LS – 44 LS dan 113 BT – 154 BT. Dari sini terlihat jelas bahwa benua ini berada di bumi bagian Selatan dan Timur saja. Ia berbentuk satu pulau utama dan satu pulau bernama Tasmania yang dikelilingi sejumlah perairan, yaitu Samudera Pasifik, Hindia, Arktik, Atlantik, dan Antartika.
2. Batas benua Australia
Mereka berbatasan langsung dengan lautan dan samudera seperti yang sudah dijelaskan pada posisi astronomisnya. Letak geografis benua Australia sendiri berdekatan dengan negara Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, Kaledonia Baru, Vanuatu, Selandia Baru. Semuanya bukan perbatasan langsung melainkan terpisah oleh laut ataupun selat.
Letaknya yang terisolasi ini membuat Australia menjadi benua termuda di dunia karena pernah lama kosong. Bahkan di masa lalu, ia dijadikan tempat untuk mengasingkan para napi dari Inggris dan Irlandia.
3. Sistem politik dan pemerintahan
Australia merupakan bagian dari persemakmuran Inggris. Ini pun terlihat jelas dari bendera mereka yang masih mencantumkan simbol Union Jack milik Kerajaan Inggris. Dengan begitu kepala negara mereka adalah Ratu atau Raja yang berkuasa di Kerajaan Inggris. Saat ini masih dipegang Ratu Elizabeth II.
Namun, secara teknis pemimpin pemerintahan mereka adalah Perdana Menteri yang dipilih dari salah satu partai yang memenangkan pemilu. Negara ini menerapkan sistem multipartai dengan partai terbesarnya Partai Buruh dan Partai Liberal sebagai dua partai tertua dan terbesar secara jumlah anggota. Kursi mereka di parlemen ditentukan oleh jumlah suara yang didapat dari pemilu yang diadakan tiap 3-4 tahun sekali.
Banyak yang menganggap bahwa sistem pemerintahan mereka bak percampuran antara Amerika Serikat dan Inggris. Ini terlihat dari pemberlakuan negara federal yang mirip dengan Amerika, tetapi di tingkat parlemen mereka mengadopsi banyak hal dari Inggris. Termasuk cara penentuan kursi anggota dan perdana menterinya.
BACA JUGA: 11 Negara Tertua di Dunia, Berdasarkan Sejarah
4. Ibukota administratifnya bukan Sydney, tetapi Canberra
Australia adalah negara federal yang terbagi menjadi 6 negara bagian dan 2 teritori. Mereka adalah New South Wales, Queensland, Western Australia, South Australia, Victoria, Tasmania, Northern Territory, dan the Australian Capital Territory atau Canberra. Banyak yang mengira bahwa Sydney adalah ibukota Australia. Nyatanya ibukota administratif dari negara ini adalah Canberra.
Sydney sendiri adalah ibukota negara bagian New South Wales (NSW) di mana ikon negara mereka seperti Sydney Opera House berada.
5. Kondisi geografis dan iklim
Dari peta benua Australia terlihat bahwa sebagian wilayah mereka berupa gurun. Ini membuat iklim mereka tergolong kering, beda dengan Indonesia yang kelembabannya tinggi. Selain kering dan semi kering, wilayah Timur dan Selatan masuk dalam iklim sedang. Sementara, di bagian utara masuk dalam iklim tropis. Ini membuat mereka memiliki iklim yang beragam. Berbeda dengan Indonesia yang iklimnya merata di semua wilayah, yaitu tropis sekaligus lembab.
6. Komoditas unggulan
Walaupun sebagian gurun, banyak wilayah Australia yang subur dan kaya akan sumber daya. Menurut data Trading Economics, komoditas terbesar Australia adalah gas, mineral (besi, lithium, uranium, bauksit), batubara, dan kayu. Ditambah hasil pertanian dan ternak seperti minyak canola, biji dan kacang-kacangan, daging, susu, buah, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui luas negara Australia sekitar 3 kali lebih besar dibanding Indonesia. Tak heran jika mereka memiliki sumber daya yang jauh lebih beragam dan melimpah. Apalagi iklim mereka juga lebih beragam sehingga keragaman hayati dari segi pertanian pun ikut terdongkrak.
BACA JUGA: Berbagai Ritual Merayakan Idul Adha di Berbagai Negara
7. Punya sejumlah ikon alam yang menawan
Australia juga dikenal dengan keragaman bentang alam yang menawan. Tidak hanya lautan dan karang, mereka punya deretan pegunungan, gurun, tebing, air terjun yang sangat indah. Berikut beberapa yang wajb Sedulur tahu.
- Great Barrier Reef, yaitu sistem karang laut yang sangat besar dan membentang lebih dari 3000 km. Bentuknya bahkan terlihat jelas dari satelit. Lokasi tersebut dihuni ribuan spesies ikan tropis. Spot ini adalah favorit para turis yang mampir ke Australia.
- Sandstone Uluru yang dianggap sakral oleh penduduk Anangu, salah satu komunitas etnik asli Australia. Pengunjung boleh mendatanginya, tetapi dilarang untuk mendaki.
- Great Dividing Range, yaitu deretan pegunungan yang membentang di kawasan Timur Australia. Panjangnya mencapai 3500 km dan memegang peran penting dalam sistem sungai dan drainase di benua tersebut.
- Twelve Apostles adalah tebing-tebing yang menjulang di sepanjang pesisir pantai Victoria. Sayangnya karena terus tergerus ombak, kini hanya tinggal sembilan tebing yang tersisa.
- Shark Bay terletak di Perth dan merupakan teluk yang punya beberapa fitur alam mencolok. Mereka juga jadi rumah untuk beragam fauna endemik yang dilindungi seperti dugong dan stromalites (sejenis alga).
8. Kaya akan flora dan fauna endemik
Mengapa benua australia memiliki banyak keunikan flora dan faunanya? Melansir National Geographic, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor isolasi di masa lalu, sehingga memungkinkan flora dan fauna bisa hidup bebas tanpa gangguan manusia. Ditambah pergeseran lempeng bumi yang mengakibatkan banyak hewan dari zaman es terdampar di sekitar pulau tersebut dan bertahan hidup.
Benua ini juga punya banyak koleksi burung endemik seperti kiwi, kasuari, weka, takahes, dan lain sebagainya. Belum lagi reptil-reptil eksotis serta mamalia yang hanya hidup di wilayah tersebut, macam marsupilami, kangguru, koala.
Sementara, di sektor flora, ditemukan beberapa tanaman-tanaman asli Australia seperti kayu putih, macadamia, hibiscus, banyan, jacaranda, dan lain sebagainya.
9. Penduduk yang mendiami
Sebelum penjelajah Inggris dan imigran asal Irlandia serta Eropa berdatangan di tahun 1700an, Australia sudah dihuni oleh penduduk asli dari beragam etnik yang dipercaya sudah beranak pinak di sana selama puluhan ribu tahun. Penduduk asli benua Australia adalah Aboriginal dan Torres Strait Islander. Melansir situs Australian Institute of Health and Welfare mereka terbagi dalam ratusan etnik dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
Di masa lalu, pemerintah berkuasa yang dipimpin para imigran Eropa memberlakukan kebijakan asimilasi. Kebijakan ini “memaksa” para penduduk asli mengikuti cara hidup orang Eropa yang tentunya berbeda dengan budaya. Banyak dari mereka yang tidak berhasil bertahan hidup dan akhirnya pernah terjadi pengurangan populasi warga indigenous di Australia.
Pemerintah Australia pun mengakui kesalahan tersebut melalui rilis resmi mereka dan melakukan beberapa perubahan. Saat ini pemerintah memberikan kebebasan dan hak khusus bagi komunitas penduduk asli untuk menentukan cara hidup mereka sendiri. Ini termaktub dalam perjanjian nasional antara pemerintah dengan komunitas indigenous. Ada 4 poin yang dimasukkan, yaitu.
- Kerjasama formal dan pengambilan keputusan bersama
- Pembangunan permukiman untuk komunitas penduduk asli
- Perubahan organisasi pemerintah
- Berbagi akses data dan informasi yang merata di tingkat regional
Meski begitu, hingga sekarang penduduk asli masih tertinggal kualitas hidupnya dibanding penduduk pendatang Eropa. Melansir situs News.com.au, penduduk Aborigin dan Torres Strait masih memiliki angka harapan hidup yang rendah, lebih sering dipenjara dan dicurigai sebagai pelaku kriminal, dan masih terbatas akses pendidikan dan kesehatannya.
BACA JUGA: Peta Negara ASEAN, Kondisi Geografis & Penjelasannya
10. Cukup ketat akses imigran yang masuk
Sebelum COVID melanda, Australia termasuk negara yang susah dimasuki. Mereka bukan negara yang ramah imigran. Mereka tidak segan menolak imigran asal Timur Tengah dan Afrika yang akan masuk ke negara mereka.
Saat imigran berhasil mendekat ke wilayah perairan mereka, biasanya mereka akan diarahkan ke pusat-pusat detensi yang ada di negara-negara Pasifik, seperti Papua Nugini. Sebagian lainnya terdampar di Indonesia dan tertahan selama bertahun-tahun tanpa ada kejelasan tentang aplikasi pencari suaka mereka. Masalah detensi ini pun jadi berhatian karena banyak dari mereka yang hidup di tempat yang kurang layak.
Masalah imigran tidak hanya membelenggu Australia. Amerika Serikat dan Uni Eropa juga jadi negara yang diserbu imigran. Namun, sama dengan Australia mereka memanfaatkan negara-negara tetangga sebagai “buffer zone” guna menahan imigran masuk ke teritori mereka.
11. Warna hijau dan emas jadi warna nasional mereka
Selain karakteristik benua Australia dari segi geografis dan politik, hal menarik lainnya adalah warna nasional yang mereka pilih, yaitu hijau dan emas. Warna ini ditetapkan sebagai simbol nasional di tahun 1984 dan sejak itu dipakai dalam berbagai acara kenegaraan.
Termasuk sebagai seragam atlet yang mewakili negara tersebut di turnamen internasional. Arti dari warna tersebut identik dengan kekayaan alam yang mereka miliki, yaitu mineral dan hasil pertanian. Mineral dilambangkan dengan warna emas dan hasil pertanian disimbolkan dengan warna hijau. Namun, warna ini tidak tercantum sama sekali di bendera mereka. Sama dengan Belanda yang memilih warna jingga sebagai lambang negara, tetapi tidak memasukkannya dalam bendera nasional.
Banyak hal menarik dari Australia, ya Sedulur. Tak hanya kekayaan alamnya yang melimpah dan bentang lahannya yang beragam, tetapi ada pula masa kelam penindasan bangsa asli yang masih jadi masalah sampai sekarang.