ASEAN adalah organisasi regional di Asia Tenggara yang turut dipelopori pendiriannya oleh Indonesia. Pertama kali didirikan tahun 1967, organisasi antar pemerintah atau IGO ini menaungi sepuluh negara anggota. Menariknya secara politik, budaya, dan ekonomi, ASEAN adalah regionalisme yang sangat beragam. 

Meski dianggap keunikan, kadar keberagaman yang sangat tinggi juga jadi tantangan untuk relevansi ASEAN di level internasional. Supaya lebih jelas, Sedulur perlu tahu nih beberapa fakta menarik tentang organisasi regional ini sebelum membahas filosofi bendera negara-negara ASEAN. 

BACA JUGA: Kisah dan Sejarah Sunan Ampel: Ajaran Moh Limo

1. Fakta menarik ASEAN 

bendera asean
instagram.com/antroyce_snsd

ASEAN merupakan kawasan regional dengan penduduk terpadat

Sekitar 8.7 persen populasi dunia tinggal di negara-negara anggotanya. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan perkiraan mencapai 270 juta jiwa. Disusul Filipina yang penduduknya mencapai 110 juta jiwa. Usia penduduknya pun di angka produktif, sehingga banyak warga ASEAN yang bekerja ke luar negeri untuk mengisi pos-pos pekerjaan tertentu. Sayangnya, kebanyakan masih di pekerjaan-pekerjaan berupah rendah seperti buruh dan pekerja domestik. Kepadatan penduduk juga tidak selalu bisa dilihat sebagai tren yang positif, sebab bisa menyebabkan berkurangnya lahan untuk pemukiman, alam yang makin tereksploitasi, serta keterbatasan lapangan pekerjaan. 

-->

Setiap negara anggotanya punya sistem politik, kondisi ekonomi, dan budaya yang berbeda-beda 

Meski memiliki kemiripan di sana-sini, negara anggotanya sangatlah beragam. Tidak hanya dari bendera-bendera negara ASEAN. Keragaman bisa terlihat jelas dari banyak hal. Mulai dari sistem politiknya dulu, deh. Tidak semua negara ASEAN memegang sistem demokrasi seperti Indonesia dan Singapura. Sisanya seperti Malaysia, Brunei, Thailand, Kamboja, Laos, Filipina, Myanmar bahkan Vietnam masih memegang teguh sistem politik otoritarianisme. Dari segi ekonomi, tidak semua negara memiliki GDP setinggi Singapura, negara seperti Laos dan Kamboja pertumbuhan ekonominya tidak pesat. Indonesia sendiri memiliki GDP tinggi, tetapi jika dihitung per kapita dengan membaginya per jumlah penduduk juga tidak bisa dikategorikan negara sejahtera. 

Agama dan budaya yang dianut pun sangat beragam. Islam memang jadi mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Sementara, di Vietnam, Myanmar, dan Thailand populasi pemeluk Budha mendominasi. Di Filipina, agama mayoritas adalah Katolik. Masih banyak pula agama minoritas lain seperti Kristen, Hindu, Konghucu, hingga penganut kepercayaan lainnya.

Dianggap sebagai pasar yang menjanjikan bagi negara-negara besar di sekitarnya 

Jika Sedulur menilik posisi negara-negara besar terhadap ASEAN maka akan banyak yang menitikberatkan pada potensi pasar yang besar. Ditambah pertumbuhan ekonomi yang positif yang berbanding lurus dengan tingkat konsumsi, makin banyak yang melihat negara-negara ASEAN sebagai target pemasaran produk atau jasa tertentu. Misalnya, di era digital seperti ini, jasa jaringan internet dan telepon genggam pun tumbuh subur di ASEAN.  

Strategis secara geografis 

Secara geografis, ASEAN bisa dianggap untung dan buntung sekaligus. Kawasan regional ini sering diusik dengan keberadaan Tiongkok yang mulai merambah Laut Cina Selatan. Namun, keberadaan ASEAN diharapkan bisa mempertahankan perdamaian dan status quo di kawasan rawan konflik tersebut. 

ASEAN menjadi eksportir banyak komoditas penting 

Seperti Tiongkok, banyak industri besar yang memanfaatkan negara-negara Asia Tenggara sebagai pusat produksi mereka. Mulai dari barang elektronik hingga tekstil. Sebagian negara, termasuk Indonesia  juga punya komoditas yang dicari seperti kelapa sawit dan batubara misalnya. Meskipun pada akhirnya, ini berdampak buruk bagi lingkungan jika tidak terkontrol. Sudah banyak bukti yang bisa Sedulur lihat sendiri. 

Memegang asas non-intervensi dan konsensus

Sebenarnya kedua asas ini baik, berusaha menghormati semua negara anggota agar bisa menjalankan pemerintahan sesuai dengan ideologi masing-masing. Beda dengan Uni Eropa misalnya yang tiap anggotanya harus melakukan penyesuaian-penyesuaian sistem pemerintah dan ekonomi. Namun, jika ditilik lebih jauh kedua asas ini sering menghambat ASEAN menemukan perannya di ranah internal maupun internasional. Kasus yang terbaru misalnya naiknya junta militer di Myanmar yang secara sepihak mengambil alih pemerintahan dari pemimpin yang terpilih secara demokratis. Sejauh ini ASEAN hanya bisa melontarkan himbauan dan kecaman, tetapi tak pula melakukan langkah konkret yang dapat membantu menyelesaikan perang sipil di negara tersebut. 

BACA JUGA: 8 Macam Tarian Jawa Timur yang Dikenal Hingga Mancanegara

Sekarang saatnya membahas lebih jauh tentang sepuluh negara anggota makna bendera negara ASEAN berikut. 

2. Indonesia 

bendera negara asean
instagram.com/up_keung

Bendera Indonesia merupakan salah satu yang paling sederhana di ASEAN. Hanya terdiri dari dua garis merah dan putih yang ukurannya seimbang, bendera ini pertama kali ditetapkan di tahun kemerdekaan kita 1945. Banyak yang mengasosiasikannya dengan kerajaan Majapahit, tetapi ia pertama kali diadopsi oleh Perhimpunan Indonesia, semacam organisasi persatuan pelajar Indonesia di Belanda tahun 1922. Tiap warna mengandung simbolisme sendiri-sendiri. Merah berarti keberanian dan putih melambangkan kejujuran. 

3. Malaysia

bendera negara asean
instagram.com/rudebwoytrvl

Bendera Malaysia yang terdiri dari 11 garis merah putih yang ditata berselang-seling merupakan representasi negara-negara bagian mereka. Di tahun 1963, terjadi perubahan jumlah garis merah putih menjadi 14 setelah beberapa negara bagian terbentuk. Perubahan juga terjadi pada jumlah sisi tajam bintang menjadi 14 pucuk. Dari segi warna, kuning dipercaya sebagai simbol kerajaan. Sementara warna lainnya seperti biru, merah, dan putih diasosiasikan dengan status Malaysia sebagai negara persemakmuran Inggris.

4. Filipina

instagram.com/nefertitinosferatu

Filipina berhasil merebut kemerdekaannya dari Spanyol di tahun 1898 setelah bertahun-tahun berjuang. Namun, ada campur tangan Amerika Serikat di dalamnya yang membuat kelompok nasionalis berusaha melakukan perlawanan lanjutan untuk membebaskan diri dari cengkraman AS.

Namun, upaya mereka gagal dan Filipina pun terpaksa menandatangani Treaty of Manila yang di dalamnya menjamin kemerdekaan Filipina, tetapi tidak melepaskan pengaruh Amerika di kepulauan tersebut terutama dari segi ekonomi. Bendera Filipina terdiri dari empat komponen. Segitiga putih melambangkan kemerdekaan dan berisi tiga bintang emas yang mewakili 3 wilayah utama mereka, serta matahari dengan delapan sudut lancip yang menandakan 8 provinsi yang memprakarsai perjuangan kemerdekaan melawan Spanyol. Terakhir garis merah dan biru yang melambangkan keberanian dan kemauan berkorban. 

5. Vietnam 

instagram.com/zindagivasoolwithsaaku

Bendera Vietnam mengalami beberapa kali metamorfosis. Saat masih berbentuk Kerajaan, bendera Vietnam berwarna kuning dengan tiga garis merah di tengah. Bendera ini kemudian tak dipakai lagi ketika Prancis menduduki wilayah Vietnam. Di sisi lain, muncul Partai Komunis yang berjuang membebaskan Vietnam dari penjajah. Mereka menggunakan bendera merah dengan satu bintang emas di tengah.

Sementara, di Selatan muncul kelompok Viet Cong yang menggunakan bendera amerah dan biru dengan satu bintang emas di tengah. Setelah perang saudara berakhir dengan kekalahan Viet Cong, bendera merah dengan bintang emas yang dipilih sebagai bendera nasional Vietnam. Lima sudut bintang merupakan perlambang ideologi mereka yaitu, proletariat, peasantry, militer, intelektual, dan petty bourgeois

6. Myanmar 

bendera negara asean
instagram.com/chrisfotorobert

Myanmar dulu dikenal dengan nama Burma mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris di tahun 1948 dan sejak itu menggunakan bendera merah dengan kotak biru yang berisi gambar 14 bintang, roda gerinda, dan padi. Bintang berjumlah 14 adalah representasi grup etnik yang diakui dan mendiami wilayah Birma sementara gerinda dan padi mewakili pekerja industri dan petani. Namun, sejak tahun 1988 muncul junta militer yang mengganti nama Burma menjadi Myanmar. Sekaligus terjadi pergantian bendera menjadi tiga warna merah, kuning, hijau ditambah satu bintang putih di tengah. 

BACA JUGA: 11 Negara Tertua di Dunia, Berdasarkan Sejarah

7. Laos 

bendera negara asean
instagram.com/sylvie_caff

Gambar bendera negara ASEAN berikutnya adalah Laos. Terdiri dari tiga komponen, warna dasar merah dengan garis biru di tengah ditambah satu lingkaran putih. Lingkaran putih ternyata melambangkan penghormatan pada Jepang yang memberikan kemerdekaan pada Laos di Perang Dunia II serta menjadi perlambang masa depan yang cerah bagi negara. Sementara, warna merah adalah penghormatan pada para pejuang yang menumpahkan darahnya untuk kemerdekaan. Terakhir, warna biru adalah simbol kemakmuran. 

8. Kamboja 

instagram.com/karmadrifter

Warnanya mirip dengan bendera Laos, Kamboja juga punya tiga komponen dalam benderanya. Salah satu yang jadi highlight adalah keberadaan bangunan Angkor Wat yang dicetak dalam warna putih. Bendera ini sudah dipakai sejak abad ke-19. Sempat diubah oleh kelompok Khmer merah yang mengubah warna Angkor Wat menjadi emas dengan tambahan bintang di tengahnya. Perubahan bendera tersebut berlaku tahun 1979-1992. Akhirnya bendera lawas mulai dipakai kembali setelah berakhirnya perang saudara.  

9. Brunei Darussalam 

instagram.com/antroyce_snsd

Bendera Brunei berwarna dasar kuning dengan garis horizontal putih dan hitam di tengah. Warna kuning sering diidentikan dengan penyakit, maka banyak dihindari untuk bendera nasional. Namun, di Asia Tenggara kuning banyak dipercaya sebagai lambang Kerajaan. Sementara, warna hitam dan putih merupakan representasi dua menteri utama. Masih ada simbol warna merah di tengah bendera yang di dalamnya berisi kalimat bahasa Arab yang artinya “selalu melayani sesuai dengan pedoman Tuhan”.

BACA JUGA: Berbagai Ritual Merayakan Idul Adha di Berbagai Negara

10. Singapura 

bendera negara asean
instagram.com/gordon61

Bendera Singapura merupakan perpaduan garis merah dan putih yang ditambah bulan sabit dan 5 bintang putih. Garis merah putih diartikan sebagai simbol persaudaraan, kesetaraan, kesucian, dan kemenangan. Bulan sabit adalah perlambang negara muda dan terakhir lima bintang yang menandakan lima ideologi mereka, yaitu demokrasi, perdamaian, progres, keadilan, dan kesetaraan. 

11. Thailand

bendera negara asean
instagram.com/misterlou.photography

Bendera Thailand mengadopsi warna merah, putih, dan biru seperti beberapa bendera negara ASEAN lain. Dulu bendera mereka sempat mencantumkan gajah putih yang melambangkan kemakmuran dan ajaran Buddha yang suci. Namun sejak tahun 1917, mereka mengubah gajah putih menjadi garis putih. Diiringi dengan warna merah dan biru yang melambangkan pengorbanan dan kesetiaan.  

12. Timor Leste

instagram.com/flag.monkey

Sejak merdeka dari pendudukan Indonesia pada tahun 1999 lewat referendum yang dramatis, Timor Leste mengadopsi bendera merah dengan segitiga hitam dan kuning yang menaungi bintang putih. Warna hitam melambangkan pendudukan selama empat abad, kuning adalah kemerdekaan yang akhirnya mereka raih, dan bintang putih adalah simbol harapan untuk masa depan. Warna dasar merah merupakan bentuk penghargaan pada pejuang yang gugur dalam pertumpahan darah. 

Warna yang dipilih bendera bendera negara ASEAN ternyata penuh dengan makna sejarah dan lekat dengan perjuangan kemerdekaan. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan Sedulur tentang negara-negara tetangga terdekat kita, ya.