Bumi merupakan planet ketiga dari matahari yang dikenal sebagai satu-satunya planet yang dapat ditinggali. Bagi sebagian orang, pembentukan bumi menimbulkan banyak pertanyaan di kepala. Oleh karena itu, muncul banyak teori asal usul Bumi yang diutarakan para ahli.
Asal usul Bumi masih menjadi misteri hingga saat ini. Ada teori yang mengatakan karena tabrakan dua bintang, gesekan matahari dan bintang, ataupun ledakan besar dan kabut nebula. Setelah terbentuk, perkembangan bumi juga dibagi menjadi empat zaman menurut kalender geologi. Nah, bagaimana teori asal usul bumi dan munculnya makhluk hidup di planet bumi dan penjelasannya? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini, ya!
BACA JUGA: 8 Akibat Rotasi Bumi Bagi Kehidupan di Dunia
1. Teori Laplace
Teori pertama dicetuskan oleh pakar matematika dan astronomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1796 bernama Pierre Simon Marquis de Laplace. Sesuai nama penemunya, teori ini dikenal dengan nama Teori Laplace. Menurut Laplace, bumi bisa terbentuk karena adanya gumpalan gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran.
Di sekeliling gumpalan tersebut kemudian terbentuk cincin-cincin gas yang kemudian terlempar atau bergerak menjauh. Cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebut kemudian mengalami pendinginan membentuk bola raksasa dan bola itulah yang dikenal sebagai Bumi.
2. Teori Planetesimal
Teori kedua dicetuskan oleh seorang ahli dari Amerika bernama Forest Ray bersama ahli geologi bernama T.C Chamberlain. Keduanya menyebutkan bahwa matahari terbentuk terlebih dahulu sebagai pusat pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar. Setelah itu, ada sebuah bintang dengan kecepatan maksimum yang melintas di sekitar area matahari dan menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel keduanya.
Hasilnya, sebagian massa gas tertahan dan mengelilingi matahari akibat adanya gaya gravitasi. Sementara itu, sebagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa gas yang mengelilingi matahari inilah yang pada akhirnya mengalami pendinginan dan membentuk planetesimal atau cincin.
Planetisimal kemudian mengalami gaya tarik menarik yang cukup besar pada massa gas dan membuatnya menjadi padat. Padatan planetesimal tersebut akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya adalah Bumi.
BACA JUGA: Mengenal Fenomena Aphelion yang Membuat Bumi Lebih Dingin
3. Teori Tidal
Teori selanjutnya dicetuskan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918. Teori Tidal menyatakan bahwa pembentukan bumi terjadi akibat adanya tarik menarik pada massa gas matahari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya gesekan dengan bintang yang cukup kuat hingga membuat sebagian massa bergerak ke arah luar membentuk cerutu.
Bagian luar yang berbentuk cerutu kemudian mengalami pendinginan dan mengakibatkan bentuk gas menjadi gumpalan-gumpalan seperti bola. Gumpalan-gumpalan bola inilah yang kini disebut sebagai planet, dimana salah satu planet tersebut adalah Bumi.
4. Teori Georges-Louis Leclerc
Teori selanjutnya disampaikan pada tahun 1778 oleh tiga ilmuwan, yakni Louis Leclerc, Perancis Georges, dan Comte de Buffon. Mereka menjelaskan bahwa proses pembentukan bumi berasal dari tumbukan komet dengan matahari. Tumbukan tersebut kemudian menyebabkan sebagian massa matahari terpental jauh hingga membentuk suatu planet, salah satunya adalah Bumi.
5. Teori Kuiper
Pendapat selanjutnya datang dari Gerald P. Kuiper yang menyatakan bahwa pada awalnya terdapat nebula yang sangat besar berbentuk mirip piringan cakram. Pusat piringan cakram tersebut disebut sebagai protomatahari dan bagian yang mengelilinginya disebut sebagai protoplanet.
Pusat piringan tersebut semakin lama menjadi semakin panas dan berpijar. Sementara bagian protoplanet semakin lama semakin dingin dan akhirnya menggumpal membentuk planet. Dari sinilah asal usul Bumi terbentuk.
BACA JUGA: 7 Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan di Dunia
6. Teori Weizsacker
Teori selanjutnya datang dari ahli astronomi dari Jerman bernama Carl Friedrich von Weizsäcker. Ia mencetuskan bahwa awal mula tata surya adalah keberadaan matahari yang kemudian dikelilingi oleh kabut gas dari unsur hidrogen dan helium. Unsur ringan selanjutnya menguap karena adanya panas matahari, sementara unsur berat selanjutnya menggumpal dan membentuk planet.
7. Teori Whipple Fred L
Teori asal usul Bumi selanjutnya dijelaskan oleh ahli astronomi dari Amerika bernama Whipple Fred L yang menyatakan bahwa bumi berasal dari kabut serta gas aneh. Kabut dan gas tersebut mengandung nitrogen dan kosmis yang berotasi dalam sebuah piringan besar hingga menyebabkan penggumpalan massa menjadi padat dan disebut sebagai planet.
8. Teori Pasang Surut Gas
Teori selanjutnya dicetuskan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys yang sangat terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918. Keduanya menyatakan bahwa pembentukan bumi berawal dari bintang besar yang mendekati matahari sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada massa gas matahari.
Adanya pasang surut tersebut membuat matahari mengeluarkan gelombang raksasa yang membentuk lidah pejal. Setelah itu, lidah pejal mengalami perapatan gas dan terpecah menjadi planet-planet dimana salah satunya adalah Bumi.
BACA JUGA: Struktur Lapisan Bumi Beserta Pengertiannya
9. Teori Ledakan Besar
Teori selanjutnya pasti sudah tidak asing lagi bagi Sedulur. Teori paling populer di kalangan akademisi ini menyatakan bahwa bumi telah terbentuk selama puluhan miliar tahun yang mana awalnya berasal dari gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.
Putaran pada poros tersebut kemudian membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa dan membentuk sebuah piring cakram raksasa. Piring cakram raksasa ini terdiri dari kabut dan gas yang pada suatu waktu akhirnya menimbulkan ledakan besar.
Selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula mengalami pendinginan hingga membeku dan menjadi galaksi. Selanjutnya bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi dan membentuk gumpalan kecil yang saat ini dikenal sebagai planet.
10. Teori Kabut Nebula
Selanjutnya adalah teori kabut nebula yang dicetuskan oleh Immanuel Kant pada sekitar tahun 1755 yang kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar angkasa yang disebut sebagai kabut nebula.
Kabut tersebut kemudian mengalami gaya tarik menarik pada gas-gas pembentuknya sehingga membentuk kabut yang semakin besar dengan gerakan yang semakin cepat. Kecepatan proses perputaran ini menyebabkan beberapa materi pada kabut terlempar dan terpisah lalu mengalami pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah planet.
11. Teori Bintang Kembar
Teori terakhir mengenai asal usul Bumi dicetuskan oleh Raymond Arthur Lyttleton yang merupakan seorang ahli astronomi. Menurutnya, bintang kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi, dimana keduanya memiliki sifat yang berbeda.
Satu bintang akan diam karena adanya gaya gravitasi, sementara satu bintang lainnya akan meledak dan melemparkan banyak material yang dikandungnya. Sebaran material dari salah satu bintang tersebut kemudian mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak adalah matahari, sementara sebaran material yang berkeliling adalah planet-planet, yang salah satunya adalah bumi.
BACA JUGA: 10+ Fakta Palung Mariana, Dasar Laut Terdalam di Bumi!
Setelah mengetahui teori-teori, selanjutnya adalah informasi mengenai asal usul bumi dan makhluk hidup menurut kalender geologi. Menurut kalender tersebut, pembentukan Bumi terdiri dari 4 zaman. 4 zaman pembentukan bumi tersebut adalah Arkaezoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum (Kenozoikum).
1. Masa Arkeozoikum
Zaman pertama dikenal sebagai masa Arkeozoikum yang berlangsung sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Pada masa ini, Bumi masih berbentuk seperti bola panas sehingga belum ada satupun kehidupan.
BACA JUGA: Pengertian Fisika Kuantum Beserta Fakta-Fakta Menariknya
2. Masa Paleozoikum
Zaman kedua adalah Paleozoikum yang berlangsung sekitar 500–245 juta tahun lalu. Pada zaman ini ciri-ciri bumi adalah memiliki suhu yang belum stabil dengan curah hujan cukup tinggi. Pada zaman ini awal mula kehidupan di bumi dimulai karena ditemukannya makhluk hidup bersel satu atau uniseluler.
Zaman ini dibagi menjadi lima periode, yaitu Kambrium (munculnya ubur-ubur dan ikan), Silur (munculnya lumut, tanaman vaskular, dan jenis arthropoda kecil di darat), Devon (munculnya beberapa jenis hiu dan amfibi), Karbon (munculnya jenis reptil), dan Permian (berkembangnya amfibi dan hewan-hewan lain di darat dan air).
3. Masa Mesozoikum
Zaman ketiga adalah Mesozoikum yang berlangsung sekitar 245–65 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini. suhu bumi sudah semakin stabil dan mulai ada hewan raksasa yang dikenal sebagai dinosaurus.
Zaman ini dibagi menjadi tiga masa, yaitu Trias (didominasi jenis reptilia), Jura (beberapa jenis reptilia), dan Kapur (munculnya primata dan tumbuhan berbunga). Kapur juga dikenal sebagai periode terjadinya kepunahan massal dinosaurus karena adanya sebuah meteor yang menghantam bumi. Hantaman meteor tersebut kemudian menyebabkan hampir 75% kehidupan di bumi mengalami kepunahan dan juga mengakhiri masa-masa dinosaurus.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman terakhir adalah Neozoikum atau yang dikenal juga sebagai Kenozoikum. Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu dimana keadaan alam Bumi sudah semakin stabil. Masa Neozoikum ini terbagi menjadi dua, yakni Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.
Zaman Tersier merupakan zaman dimana mulai muncul berbagai jenis mamalia, yang memiliki ciri-ciri seperti kera dan monyet. Sementara zaman Kuarter berlangsung 600.000 tahun yang lalu dan menjadi awal kehidupan manusia di Bumi yang ditandai dengan munculnya kehidupan manusia purba. Zaman Kuarter masih dibagi lagi menjadi dua masa, yakni Pleistosen (Diluvium) dan Holosen (Aluvium).
Nah, itulah informasi mengenai teori asal usul Bumi beserta penjelasan dan prosesnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Sedulur mengenai alam semesta yang kita tinggali saat ini. Selamat belajar!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.