Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur & Contohnya

Dalam aktivitas sehari-hari, kita pasti pernah atau bahkan sering mendengarkan cerita humor namun diselipi sindiran halus. Nah, kisah semacam itu dapat dikategorikan sebagai teks anekdot. Anekdot adalah cerita lucu yang singkat dan dapat digunakan untuk memberikan sindiran halus terhadap sesuatu.

Tidak hanya membahas mengenai kegiatan sehari-hari, teks ini juga membahas mengenai isu-isu sosial yang terkait dengan kebijakan pemerintah maupun kejadian tidak mengenakkan bersama oknum tidak bertanggung jawab.

Tertarik untuk mengetahui lebih jauh informasi seputar teks anekdot? Simak artikel berikut ini, ya.

BACAJUGA: Alat Musik Melodis: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Pengertian

anekdot adalah
iStock

Teks anekdot adalah teks yang memaparkan sebuah cerita singkat lucu yang sering berisi kritik atau sindiran halus terhadap kebijakan, perilaku penguasa, layanan publik, atau suatu fenomena.  Teks ini sering dikaitkan dengan sebuah tanggapan akan suatu isu sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Sementara itu, fungsi anekdot adalah untuk menceritakan suatu kejadian lucu secara singkat, atau untuk menyindir seseorang atau kejadian secara halus. 

Ciri-ciri

anekdot adalah
iStock

Teks anekdot memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

  1. Teks anekdot memiliki isi teks berupa kisah-kisah lucu atau bualan.
  2. Ciri bahasa teks anekdot menggunakan kata keterangan waktu yang menunjukkan cerita masa lalu atau waktu lampau.
  3. Teks anekdot bersifat sindiran komedi, sebab berisi sindiran namun mampu membuat para pembaca atau pendengarnya merasa terhibur karena kelucuan yang ada dalam teks.
  4. Sindiran pada teks anekdot dibuat sangat halus dan tidak menyakiti hati.
  5. Teks anekdot biasanya bercerita tentang sosok atau tokoh penting.
  6. Cerita pada teks anekdot hampir sama dengan dongeng.
  7. Teks anekdot sering berisi perumpamaan.
  8. Anekdot digunakan sebagai bentuk untuk menyampaikan pandangan, kritik, pendapat, dan aspirasi yang positif ke publik.
  9. Teks ini menggunakan kata seru untuk menunjukkan ekspresi (terkejut atau kagum).
  10. Anekdot menggunakan ungkapan bahasa yang maknanya dianggap lucu.

BACAJUGA: 20 Manfaat Buah Naga yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

Tujuan

teks
iStock

Untuk lebih paham mengenai teks ini, Sedulur harus mengetahu tujuan penulisannya. Tujuan teks anekdot adalah sebagai berikut.

  1. Untuk membuat para pembaca tertawa. Tujuan ini sejalan dengan isi teks yang lucu dan sangat sesuai dengan kehidupan atau aktivitas sehari-hari.
  2. Untuk sarana hiburan. Tujuan teks ini sesuai dengan fungsi sekundernya, yaitu hiburan dengan analogi atau dengan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
  3. Untuk sarana kritik. Tujuan ini juga sesuai dengan fungsi primer anekdot, yaitu sarana ekspresi ketidakpuasan, kejengkelan, dan kemarahan terhadap suatu hal yang secara umum sudah diketahui oleh masyarakat luas.

Struktur anekdot

struktur
iStock

Struktur teks anekdot adalah sebagai berikut.

1. Abstrak

Abstrak merupakan bagian yang berada di awal paragraf . Abstrak memiliki fungsi untuk memberi gambaran mengenai isi teks. Bagian ini biasanya digunakan untuk menunjukkan hal unik yang nantinya akan ada di dalam teks secara keseluruhan.

2. Orientasi

Struktur kedua yaitu orientasi. Bagian ini merupakan bagian latar belakang bagaimana bisa suatu peristiwa terjadi atau menunjukkan awal kejadian cerita. Bagian orientasi biasanya digunakan oleh penulis untuk bercerita sedetail mungkin mengenai topik yang diangkat.

3. Krisis

Krisis dalam teks anekdot adalah bagian yang menceritakan permasalahan. Bagian ini berisi tentang hal atau masalah yang unik sesuai dengan orang atau kejadian yang sedang diceritakan dalam teks.

4. Reaksi

Selanjutnya adalah bagian reaksi. Reaksi merupakan struktur anekdot yang menceritakan bagaimana cara orang yang ada dalam tulisan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis maupun bagaimana suatu kejadian tersebut akhirnya dapat terselesaikan.

5. Koda

Koda dalam anekdot merupakan bagian terakhir dari cerita. Koda dapat berisi mengenai kesimpulan terhadap kejadian yang ada, baik yang dialami penulis ataupun orang atau kejadian yang ditulis.

BACAJUGA: Pondasi Bore Pile: Pengertian, Fungsi, Kelebihan & Kekurangan

Contoh

contoh
iStock

Untuk lebih memahami materi ini, Sedulur dapat melihat contoh terlebih dahulu. Contoh anekdot adalah sebagai berikut.

1. Kelucuan suatu negara

Pada zaman dahulu, ada dua orang wanita dari negara berbeda yang sedang melakukan studi lanjutan di negara Swiss. Dua orang tersebut bernama Putri dan Rosi. Di depan teras rumah, mereka sedang asyik membicarakan tentang kelucuan suatu negara.

Putri : “Swiss adalah negara yang terlucu yang pernah aku datangi.”

Rosi : “Mengapa begitu, Put?”

Putri : “Iya, Ros. Soalnya negara Swiss ini punya kementerian angkatan laut. Padahal kan mereka tidak mempunyai wilayah laut.” (Sambil tertawa terbahak-bahak).

Mendengar ucapan Putri, Rosi juga tertawa sebentar, namun segera berhenti dan mulai menjawab ucapan Putri.

Rosi : “Sebentar, Put. Ada lagi negara yang lebih lucu…”

Putri : “Negara mana, Ros?”

Rosi : “Negaramu.”

Putri : “Mengapa begitu?”

Rosi : “Negaramu punya Komisi Pemberantasan Korupsi, tapi masih banyak saja yang korupsi uang rakyat.”

Putri pun terdiam seribu bahasa dan langsung pamit menuju ke kamarnya.

2. Pemulung dilarang masuk

Diakhir tahun 90’an, ada sebuah kisah tentang seorang pemulung yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar tulisan “Pemulung dilarang masuk” di depan Istana Presiden. Pemulung tersebut berjalan masuk ke bagian yang terdapat gambar orang membawa gerobak yang disilang dengan garis hitam dan tulisan dibawahnya “Pemulung dilarang masuk”.

Polisi : “Kamu tahu apa kesalahan kamu?” ucapnya dengan muka sinis.

Pemulung : “Siap. Tidak ada, Pak.” jawab pemulung santai.

Polisi : “Apa kamu tidak lihat disana ada gambar pemulung yang disilang dengan garis hitam? itu artinya kamu tidak boleh masuk!” kali ini dengan nada membentak.

Pemulung : “Oh itu, saya lihat, Pak. Tapi kan saya tidak bawa gerobak. Saya jalan kaki pakai karung di punggung” jawabnya lagi dengan santai.

Polisi : “Woh, dasar bodoh! Kamu bisa baca kan ada tulisan “Pemulung dilarang masuk”!” ucap polisi semakin membentak.

Pemulung : “Tidak dong, Pak, saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa baca pasti saya milih jadi polisi seperti bapak. Bukan malah jadi pemulung kayak begini,” jawab pemulung  sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Polisi pun lelah dan meninggalkan pemulung.


Sekian informasi mengenai teks anekdot beserta ciri-ciri, struktur, tujuan, dan contohnya. Meskipun tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, jenis teks ini tetap dapat digunakan untuk menambah wawasan Sedulur semua.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!