Kisah Siswa NTT Berangkat Sekolah Naik Kuda Agar Tak Terlambat

Pemprov NTT menjadi sorotan di media sosial

siswa ntt naik kuda
Tribun

Setelah kebijakan Pemprov NTT yang menetapkan masuk sekolah jam 05.00 pagi ditambah dengan kondisi yang harus dialami oleh Rio, Pemprov NTT mendapatkan sorotan di media sosial. Banjir kritikan diterima Pemprov NTT bukan hanya dari netizen namun juga dari DPRD NTT, Pengamat Pendidikan, Komisi Pengawas Anak Indonesia hingga DPR RI.

Anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamroni, mengkritik keras kebijakan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menerapkan jam masuk sekolah siswa SMA/SMK pukul 05.00 Wita. Menurut legislator Partai Gerindra itu, kebijakan Pemprov NTT itu akan mengorbankan para siswa.

“Jangan korbankan siswa untuk tujuan yang tak jelas,” kata Ali Zamroni, dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (1/3/2023). Kabar siswa NTT naik kuda ditambah dengan kondisi masuk sekolah pukul 05.00 pagi membuat Pemprov menjadi perhatian nasional.

Bukan hanya siswa namun orang tua juga akan diberatkan. Maka dari itu, DPR RI mendesak kebijakan tersebut dicabut oleh negara. Ketimbang memajukan jam belajar, lebih baik untuk menambah jam belajar saja.

Selain itu, kritikan pedas juga disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian. Menurutnya, jika kebijakan tersebut untuk meningkatkan etos kerja, ia kemudian menantang para pegawai pemprov melaksanakannya terlebih dahulu.

“Kalau mau meningkatkan kerja dengan ngantor subuh-subuh, silakan dipraktikkan dulu di kantor pemprov,” kata Hetifah, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (1/3/2023). Kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi itu, dinilai dapat berdampak bagi kesehatan siswa.

Menurut Hetifah, secara otomatis siswa akan kurang tidur lantaran masuk sekolah terlalu pagi. Bahkan, ia juga menyebut masuk sekolah terlalu pagi juga disebut kualitas belajar siswa menurun.

BACA JUGA: Klarifikasi Ria Ricis Soal Baby Moana Naik Jet Ski