Kronologi membakar sekolah
Tersangka R awalnya mempersiapkan botol bekas kemudian digabungkan bahan bakar minyak serta satu bahan isi korek gas. Uji coba pertama berhasil dilakukan di belakang rumah R. Alhasil R membuat tiga buah rangkaian yang sama untuk membakar sekolahnya.
Bagian pertama rangkaian diletupkan di sebelah kanan sekolah yang terekam CCTV. Rangkaian ini tidak perlu dilempar karena langsung meletus. Rangkaian R itu membuat gedung prakarya rusak parah. Kemudian di dalamnya terdapat barang-barang yang mudah terbakar sehingga rembetan api dari gedung itu membakar atap gedung kelas 9B dan 9C.
Setelahnya R berjalan menuju green house namun tidak terbakar habis dari rangkaian yang dibuatnya. Terakhir, R membakar spanduk kelulusan yang aksinya terekam CCTV sekolah. Barang bukti yang diamankan adalah satu botol, paku dan korek api.
Atas perbuatannya, R tidak ditahan karena masih anak-anak. Berdasarkan UU sistem peradilan anak, R akan dijatuhi ancaman hukuman separuh dari orang dewasa.
Selain itu menurut sistem peradilan anak, R juga belum berumur 14 tahun sehingga tidak dilakukan penahanan. Walau begitu pihak kepolisian akan mengusahakan untuk titip ke orangtua R dengan mekanisme wajib lapor.
Nah itulah informasi seputar fakta siswa bakar sekolah di Temanggung, semoga dari berita miris ini kita belajar banyak hal. Terutama terkait dampak buruk dari bullying di sekolah. Seyogyanya, anak-anak yang tengah belajar diperlakukan dengan baik agar bisa menjadi penerus bangsa di kemudian hari.