Bekerja Menjadi Urban Planner, Menata Kota untuk Masa Depan

Pernahkah Sedulur tahu bagaimana pemerintah kota atau kabupaten bersama seorang urban planner membuat rencana pembangunan, seperti halnya taman kota, fasilitas pendidikan, perdagangan, dan lain sebagainya? Lalu bagaimana agar bisa menjadi urban planner yang baik? Simak informasi berikut!

Pembangunan yang dilakukan di kota atau kabupaten tersebut, tentu saja mempunyai dasar agar terjadi keselarasan antara interaksi sosial, kelestarian lingkungan, dan juga peningkatan ekonomi. Nah, peran dari perencana kota atau urban planner berada dibalik dasar pembangunan tersebut.

Memang tidak banyak orang yang tahu tentang profesi urban planner ini. Tidak sedikit pula yang mengaitkan profesi ini dengan arsitektur. Bukan tanpa sebab, keduanya memang memiliki kemiripan, apalagi arsitektur adalah ibu dari multi-disiplin dalam ilmu perencanaan kota.

Nah, bagi Sedulur yang merasa tertarik untuk menjadi urban planner atau ingin lebih tahu mengenai profesi tersebut, terus simak penjelasan yang ada di bawah ini!

BACA JUGA: Unik! Ini 7 Inspirasi Desain Ruang Kerja Industrial Mungil

Apa itu Urban Planner?

menjadi urban planner
Unsplash/Daniel McCullough

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, urban planner merupakan seorang profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan dan mengelola perkotaan serta wilayah perkotaan.

Tugas utama dari seorang urban planner sendiri adalah merancang, mengembangkan, dan mengelola penggunaan lahan, infrastruktur, transportasi, fasilitas publik, dan lingkungan di wilayah perkotaan agar menjadi lebih fungsional, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Urban planner biasanya bekerja dengan pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat untuk merancang dan melaksanakan kebijakan perencanaan kota yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota, mempromosikan pertumbuhan ekonomi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

Peran urban planner memang sangat penting dalam membentuk perkotaan yang lebih baik, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi penduduknya. Dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika perkotaan, urban planner berkontribusi dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, dan berdaya guna bagi semua warganya.

BACA JUGA: Segini Gaji Business Development Officer dan Prospek Kerjanya

Skill yang Wajib Dimiliki Urban Planner

berapa gaji ahli k3 umum
Pexels/Anamul Rezwan

Urban planner harus memiliki sejumlah keterampilan dan kemampuan untuk berhasil dalam pekerjaannya. Berikut ini adalah beberapa skill yang dianggap penting untuk dimiliki oleh seorang urban planner. Jika Sedulur ingin menjadi urban planner, berikut skill yang wajib dimiliki.

1. Kemampuan analisa

Sebagai seorang yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kota, urban planner perlu mampu menganalisis data, informasi, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan perkotaan.

Urban planner juga harus bisa menganalisis masalah-masalah perkotaan seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, kebutuhan akan fasilitas publik, dan keberlanjutan lingkungan untuk merumuskan solusi yang efektif.

Mereka perlu mampu menafsirkan data dan informasi statistik terkait demografi, penggunaan lahan, dan tren perkotaan lainnya untuk memahami dinamika perkembangan kota.

Selain itu, urban planner wajib bisa menganalisis dampak dari kebijakan, rencana, dan proyek-proyek pembangunan terhadap lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi kota serta mempertimbangkan implikasi jangka panjangnya.

2. Keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi seorang urban planner. Dalam pekerjaannya, seorang urban planner harus berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.

Urban planner perlu mampu menyampaikan ide, konsep, dan rencana perencanaan kota secara jelas dan persuasif kepada berbagai pihak terkait. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan dukungan dan kerjasama dalam pelaksanaan proyek-proyek perencanaan kota.

Seorang urban planner sering kali harus memfasilitasi pertemuan, diskusi, dan konsultasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kota. Kemampuan untuk mengelola pertemuan dengan efektif dapat membantu dalam mencapai kesepakatan dan solusi yang bersifat inklusif.

Sebagai perwakilan dari kepentingan masyarakat, urban planner harus mampu mendengarkan dengan empati terhadap kebutuhan, aspirasi, dan kekhawatiran masyarakat terkait dengan perencanaan kota. Hal ini memungkinkan mereka mempertimbangkan perspektif yang beragam dalam pengambilan keputusan.

3. Kreativitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting bagi seorang urban planner. Dalam peran mereka merancang dan mengembangkan kota, urban planner perlu memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif dalam menemukan solusi-solusi inovatif untuk berbagai tantangan perkotaan.

Urban planner sering dihadapkan pada masalah-masalah kompleks dan unik dalam perencanaan kota. Dengan kreativitas, mereka dapat merumuskan solusi-solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan cara yang baru dan efektif.

Dalam merancang kota, urban planner seringkali harus mengatasi berbagai batasan dan kendala seperti keterbatasan ruang, anggaran yang terbatas, dan peraturan yang ketat. Kreativitas memungkinkan mereka untuk menemukan solusi-solusi yang kreatif dan efisien meskipun dalam situasi yang terbatas.

Sebagai perancang kota, urban planner bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang menarik, fungsional, dan berdaya guna bagi penduduknya. Dengan kreativitas, mereka dapat menghasilkan desain yang inovatif dan menarik yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

4. Pengetahuan tentang hukum dan kebijakan publik

Pengetahuan tentang hukum dan kebijakan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang urban planner. Dalam pekerjaannya, urban planner harus memahami kerangka hukum dan kebijakan yang mengatur perencanaan kota serta memiliki kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam praktiknya.

Urban planner harus memahami peraturan-peraturan tata ruang, zonasi, dan lingkungan yang berlaku di wilayah tempat mereka bekerja. Pengetahuan tentang hukum akan membantu mereka untuk memastikan bahwa rencana-rencana perencanaan kota yang mereka rancang sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dalam merancang kota, urban planner seringkali harus menghadapi berbagai risiko hukum seperti gugatan hukum atau konflik kepentingan. Pengetahuan tentang hukum memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi risiko tersebut dan mengambil langkah yang tepat untuk melindungi kepentingan klien.

Urban planner bertanggung jawab untuk mendapatkan perizinan dan persetujuan dari pemerintah atau badan-badan terkait untuk proyek-proyek pembangunan kota. Pengetahuan tentang hukum dan kebijakan membantu memahami proses perizinan dan memastikan bahwa semua persyaratan dipenuhi.

5. Kolaborasi tim

Dalam pekerjaannya, seorang urban planner sering bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai profesional seperti arsitek, insinyur, ahli lingkungan, dan pemangku kepentingan lain. Kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim secara efektif dapat meningkatkan kualitas dan keberhasilan proyek perencanaan kota.

Urban planner perlu memahami peran dan keterampilan masing-masing anggota tim untuk dapat mengoptimalkan kontribusi mereka dalam proyek. Pengetahuan tentang keahlian dan pengalaman tim dapat membantu urban planner untuk mengalokasikan tugas dengan efisien.

Urban planner juga harus mampu berkomunikasi dengan anggota tim secara jelas dan terbuka. Komunikasi yang efektif memungkinkan mereka untuk menyampaikan ide, informasi, dan harapan dengan baik, serta mendengarkan dan memahami masukan dari anggota tim lainnya.

Dalam sebuah tim, konflik dapat timbul karena perbedaan pendapat atau kepentingan. Urban planner perlu memiliki keterampilan untuk mengelola konflik dengan bijaksana dan mencari solusi yang memuaskan semua pihak agar proyek dapat berjalan lancar.

BACA JUGA: 20 Macam Kerja Online Mengetik yang Menghasilkan

Tugas dan Kewajiban Urban Planner

berapa gaji ahli k3 umum
Pexels/Adnrea Piacquadio

Tugas dan kewajiban seorang urban planner bervariasi tergantung pada konteks proyek dan lingkungan kerjanya. Namun ada beberapa tanggung jawab umum yang seringkali diemban oleh seorang urban planner, yakni sebagai berikut ini!

1. Analisa dan evaluasi

Sebagai seorang urban planner, tugas dan kewajiban terkait dengan analisis dan evaluasi mencakup beberapa hal penting. Mulai dari mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data terkait dengan kondisi perkotaan, demografi, penggunaan lahan, infrastruktur, lingkungan, dan aspek relevan lain.

Selain itu, menjadi urban planner berarti harus mengevaluasi kondisi dan tren perkotaan, serta mengidentifikasi tantangan, peluang, dan masalah yang perlu diatasi dalam perencanaan dan pengembangan kota.

Mereka juga bertugas untuk melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi potensi proyek-proyek pembangunan kota, termasuk analisis biaya-manfaat, dampak lingkungan, dan implikasi sosial-ekonomi.

2. Perencanaan dan pengembangan

Urban planner bertanggung jawab untuk merancang rencana tata ruang yang mengatur penggunaan lahan, pertumbuhan, dan pengembangan kota secara keseluruhan. Rencana ini mencakup zonasi, pengembangan infrastruktur, transportasi, perumahan, dan fasilitas umum lainnya.

Mereka bertugas untuk merencanakan dan merancang ruang terbuka publik seperti taman, taman kota, jalur hijau, dan tempat rekreasi lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, urban planner perlu mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur kota seperti jalan, jembatan, sistem transportasi umum, dan utilitas publik lainnya, serta merencanakan lokasi, desain, dan penataan infrastruktur tersebut.

3. Konsultasi dan keterlibatan masyarakat

Seorang urban planner bertanggung jawab untuk mengorganisir pertemuan dan diskusi publik untuk mendengarkan masukan dan pendapat masyarakat terkait perencanaan dan pengembangan kota.

Mereka harus menyampaikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat tentang rencana perencanaan kota, proyek-proyek pembangunan, dan kebijakan yang sedang direncanakan atau dilaksanakan.

Urban planner juga harus bersedia mendengarkan masukan, kekhawatiran, dan aspirasi masyarakat terkait dengan perencanaan dan pengembangan kota, serta memperhitungkan hal tersebut dalam pengambilan keputusan.

4. Pemantauan dan evaluasi

Urban planner bertanggung jawab untuk memantau kemajuan proyek perencanaan kota dari waktu ke waktu, memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.

Selain itu, urban planner bertugas untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi rencana-rencana perencanaan kota, membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang telah terjadi dalam praktiknya, serta mengidentifikasi potensi penyimpangan atau ketidaksesuaian.

Mereka juga perlu mengukur kinerja proyek perencanaan kota dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang relevan, seperti tingkat penggunaan lahan, kualitas lingkungan, aksesibilitas transportasi, dan kepuasan masyarakat.

5. Koordinasi dan kolaborasi

Urban planner bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan berbagai aspek dalam perencanaan dan pengembangan kota, termasuk kerja sama dengan tim internal dan eksternal seperti arsitek, insinyur, ahli lingkungan, dan perwakilan pemerintah.

Urban planner bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu seperti arsitektur, teknik sipil, ilmu lingkungan, dan sosial untuk mengintegrasikan pendekatan multidisiplin dalam perencanaan kota yang holistik.

Mereka berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga pemerintah terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan dan program perencanaan kota serta memastikan implementasinya sesuai dengan rencana.

Nah, itulah dia beberapa hal mengenai urban planner dan apa yang perlu Sedulur ketahui jika ingin menjadi urban planner. Urban planner memang harus bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah kota, pengembang properti, arsitek, insinyur, komunitas lokal, dan organisasi masyarakat sipil.

Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik dan berkualitas bagi penduduknya. Peran mereka sangat penting dalam membentuk masa depan perkotaan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya guna.