Dalam berbagai bidang kerja, gaji rata-rata HSE Officer untuk tenaga kerja di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Health, Safety, and Environment (HSE) memang tergolong tinggi.
Bahkan bagi lulusan diploma dengan pengalaman yang minim, mereka bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan lulusan sarjana di bidang non-K3. Hal ini disebabkan oleh pentingnya implementasi K3 dalam setiap perusahaan. Setiap ahli K3 juga diharuskan mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi di bidang K3 sebagai bukti bahwa mereka memiliki kompetensi dalam bidang tersebut.
Karena itu, gaji rata-rata HSE Officer menjadi salah satu faktor yang mendorong minat yang tinggi untuk bekerja di bidang tersebut. Jika Sedulur tertarik, K3 dapat menjadi alternatif bidang kerja yang memiliki potensi yang baik.
Dalam industri konstruksi, seorang HSE Officer dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) dan pengalaman kerja selama 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-24 juta. Sedangkan untuk posisi Process Safety atau Loss Prevention Engineer, yang membutuhkan latar belakang pendidikan minimal sarjana (S1) dan pengalaman kerja antara 5-8 tahun, standar gaji K3 ini berkisar antara Rp20-55 juta.
Dalam posisi HSE Officer, tanggung jawabnya mencakup pengawasan dan pelaksanaan program K3, penilaian risiko, penyusunan kebijakan keamanan, serta pemeriksaan rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar K3 yang berlaku.Sedangkan Process Safety atau Loss Prevention Engineer bertanggung jawab untuk menjamin keamanan di setiap tahap proses produksi, terutama ketika melibatkan pemasangan tangki, pipa, dan unsur lainnya.
Standar gaji ini mencerminkan pentingnya peran dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, serta menjamin kepatuhan terhadap aturan dan regulasi K3 di industri konstruksi. Namun, perlu diingat bahwa gaji dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, ukuran perusahaan, dan negosiasi individu.
BACA JUGA: Langkah Tepat Memulai Karir Sebagai Freelancer Profesional
Peluang karir profesi K3 di semua bidang industri
Peraturan perundangan Nomor 1 Tahun 1970 yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki ketentuan yang sangat penting dalam melindungi pekerja dan masyarakat dari risiko kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Dalam peraturan tersebut, terdapat ketentuan yang mengharuskan setidaknya ada 16 bidang usaha untuk melaksanakan prosedur K3 guna menjaga keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
Salah satu bidang usaha yang diatur oleh peraturan ini adalah industri konstruksi. Bidang konstruksi sangatlah berpotensi menghadapi risiko kecelakaan yang tinggi, seperti jatuh dari ketinggian, kecelakaan karena mesin dan peralatan berat, serta risiko keracunan bahan kimia.
Oleh karena itu, peraturan ini mengharuskan para pelaku usaha di bidang konstruksi untuk menerapkan prosedur K3 yang ketat, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), penempatan pagar pengaman, serta pelatihan keselamatan yang memadai bagi para pekerja.
Peluang karir di bidang K3 ada di semua sektor industri. Selain gaji rata-rata HSE Officer yang tinggi, terdapat berbagai pilihan karir yang bisa dipilih, di antaranya:
1. Safety Auditor
Safety Auditor memiliki tugas yang sangat penting dalam lingkungan kerja, yaitu melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di suatu perusahaan atau organisasi.
Tugas mereka tidak hanya sekadar melakukan pengecekan, tetapi juga melakukan evaluasi mendalam terhadap kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur K3 yang telah ditetapkan.
Sebagai seorang Safety Auditor, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar K3 yang berlaku, baik dari segi perlengkapan keselamatan, prosedur kerja yang aman, dan penggunaan alat pelindung diri. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan terhadap semua area kerja, mulai dari ruang produksi, area pabrik, hingga area administrasi.
2. Safety Inspector
Peran seorang Safety Inspector sangat penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja.
Sebagai seorang profesional K3, tugas utama mereka adalah melakukan pemeriksaan secara rutin dan menyeluruh terhadap penerapan kebijakan dan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang Safety Inspector akan melakukan evaluasi komprehensif terhadap kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan dan aturan K3 yang telah ditetapkan.
3. HSE
Peran seorang Health, Safety, and Environment (HSE) dalam lingkungan kerja sangatlah krusial dalam menjaga keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerja yang aman. Dengan gaji rata-rata HSE Officer yang tinggi maka terdapat tugas dan tanggung jawab yang besar.
Tugas utama seorang HSE meliputi merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang komprehensif, serta prosedur-prosedur yang berkaitan dengan K3 dan peningkatannya.
Seorang HSE memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan merancang sistem manajemen K3 yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan.
Hal ini melibatkan identifikasi risiko-risiko keselamatan dan kesehatan yang ada di tempat kerja, pengembangan strategi untuk mengurangi risiko tersebut, serta pelaksanaan program-program pencegahan kecelakaan dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan.
4. Process Safety
Peran seorang ahli Process Safety dalam lingkungan kerja sangatlah vital dalam menjaga keamanan selama semua tahapan proses produksi. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa semua proses produksi berjalan dengan aman, terutama jika melibatkan pemasangan tangki, pipa, dan unsur-unsur serupa yang memiliki potensi risiko yang tinggi.
Seorang ahli Process Safety bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menganalisis semua potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan proses produksi. Mereka akan memeriksa dan memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan proses produksi memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Hal ini mencakup pemilihan dan pemasangan peralatan yang tepat, pemantauan kondisi peralatan secara rutin, serta implementasi langkah-langkah pencegahan kebakaran, kebocoran, atau ledakan yang mungkin terjadi selama proses produksi.
5. Fire Safety
Peran seorang ahli Fire Safety dalam lingkungan kerja sangatlah penting untuk menjaga keselamatan dan melindungi aset perusahaan dari bahaya kebakaran. Tugas utama mereka meliputi pencegahan kebakaran, antisipasi terhadap potensi bahaya kebakaran, perlindungan terhadap pekerja dan aset perusahaan, serta penyelidikan penyebab kebakaran untuk mencegah terjadinya kondisi serupa di masa mendatang.
Sebagai seorang ahli Fire Safety, tugas pertama mereka adalah melakukan pencegahan kebakaran dengan mengidentifikasi segala faktor risiko yang dapat menyebabkan kebakaran. Mereka akan melakukan inspeksi menyeluruh terhadap area kerja, termasuk pemantauan kondisi peralatan, instalasi listrik, dan penyimpanan bahan kimia yang mudah terbakar. Selain itu, mereka juga akan memastikan adanya sistem peringatan dini yang efektif, seperti pemasangan alarm kebakaran dan sistem pemadaman otomatis yang sesuai.
6. Safety Advisor
Peran seorang Safety Advisor dalam lingkungan kerja sangatlah penting meskipun mereka tidak memiliki tanggung jawab langsung terkait dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sebagai konsultan atau penasihat K3, tugas utama mereka adalah memberikan nasihat, rekomendasi, dan panduan kepada perusahaan dan pekerja terkait peningkatan keamanan di lingkungan kerja. Seorang Safety Advisor memiliki wawasan yang sangat luas dan pengalaman yang tinggi dalam bidang K3. Mereka akan mempelajari secara mendalam kebijakan, prosedur, dan praktik terkini yang berkaitan dengan K3.
Mereka akan mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi, peraturan, dan tren keselamatan untuk memastikan bahwa perusahaan dan pekerja menerapkan praktik terbaik dalam menjaga keselamatan di tempat kerja.
BACA JUGA: Desainer Grafis: Pengertian, Jenis, Tugas dan Prospek Karir
Standar gaji HSE atau gaji K3 menurut sektor kerjanya
Gaji rata-rata HSE Officer bervariasi tergantung pada sektor industri dan tingkat pengalaman yang dimiliki. Berdasarkan data dari Kelly Service Indonesia, perusahaan rekrutmen karyawan terkemuka di Asia, berikut adalah kisaran gaji untuk beberapa posisi di berbagai sektor industri pada tahun 2021:
1. Industri Manufaktur
- Posisi HSE Coordinator (S1) dengan pengalaman 5-10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-20 juta.
- Posisi HSE Manager (S1) dengan pengalaman 10-15 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp20-30 juta.
- Posisi Head of Sustainability (S1) dengan pengalaman 10-15 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp25-35 juta.
- Posisi Quality Assurance (QA) Engineer (S1) dengan pengalaman 5-10 tahun memiliki standar gaji mulai dari Rp10-14 juta.
- Posisi QA Supervisor (S1) dengan pengalaman minimal 4 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp12-20 juta.
- Posisi QA Manager (S1) memiliki standar gaji sekitar Rp16-18 juta.
2. Industri Pertambangan
- Posisi Environmental Manager (S1) dengan pengalaman 10-20 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp20-28 juta.
- Posisi HSE Manager (S1) dengan pengalaman minimal 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp28-40 juta.
- Posisi Safety Coordinator (S1) dengan pengalaman minimal 3 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp6-8 juta.
- Posisi Technical Service Superintendent (S1) dengan pengalaman 10-20 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp30-35 juta.
3. Industri Petrokimia
- Posisi QA Manager (S1) dengan pengalaman 7 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp55-75 juta.
- Posisi QA Officer (S1) dengan pengalaman minimal 3 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-18 juta.
- Posisi Sustainability Specialist (S1) dengan pengalaman 8 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp20-27 juta.
4. Industri Konstruksi
- Posisi Spesialis Lingkungan (S1) dengan pengalaman lebih dari 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp30-45 juta.
- Posisi HSE Manager (D3) dengan pengalaman minimal 1 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp7-8 juta.
- Posisi HSE Supervisor (S1) dengan pengalaman 5 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp9-14 juta.
- Posisi HSE Officer (S1) dengan pengalaman 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-24 juta.
- Posisi Process Safety atau Loss Prevention Engineer (S1) dengan pengalaman 5-8 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp20-55 juta.
- Posisi Quality Control (QC) Engineer (S1) dengan pengalaman 5-8 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp15-23 juta.
- Posisi QC Senior Engineer (S1) dengan lama kerja 11 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp20-27 juta.
- Posisi QC Manager (S1) dengan lama kerja 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp40-70 juta.
- Posisi QMS Auditor (S1) dengan lama kerja 5 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-12 juta.
5. Industri Minyak dan Gas
- Posisi HSE Manager (S1) dengan lama kerja 5-10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp28-40 juta.
- Posisi HSE Advisor (S1) dengan lama kerja 10-20 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp95-125 juta.
- Posisi Technical Safety Advisor (S1) dengan lama kerja 10-20 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp95-125 juta.
- Posisi Technical Safety Manager (S1) dengan lama kerja 5-10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp78-95 juta.
6. Industri Otomotif
- Posisi HSE Supervisor (S1) dengan lama kerja 4 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp6-14 juta.
- Posisi QC Officer (D3/S1) dengan lama kerja 4-8 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp5-14 juta.
7. Industri Pembangkit Listrik
- Posisi HSE Manager (S2) dengan lama kerja 10 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp30-45 juta.
- Posisi HSE Officer (S1) dengan lama kerja hingga 5 tahun memiliki standar gaji sekitar Rp10-12 juta.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek yang sangat penting dalam setiap industri di Indonesia. Sebagai seorang HSE Officer, tanggung jawab Sedulur adalah menjaga keamanan dan kesehatan karyawan serta memastikan penerapan kebijakan dan aturan K3.
Perlu diingat bahwa gaji rata-rata HSE Officer di atas bersifat indikatif dan dapat berubah seiring dengan perubahan di pasar kerja. Penting bagi Sedulur untuk melakukan riset lebih lanjut dan berkonsultasi dengan sumber terpercaya sebelum membuat keputusan terkait karir dan gaji.