apa itu growth marketing

Growth marketing saat ini banyak digunakan sebagai strategi bisnis. Pasalnya strategi ini dianggap bisa memberi keuntungan bisnis. Strategi growth marketing sendiri berdasarkan pemikiran  bahwa pemasaran yang sukses tidak hanya harus berada di puncak funnel marketing serta mendapat pelanggan batu. Namun, sudahkah Sedulur mengenal apa itu growth marketing secara lebih mudah? Dan seperti apa tanggung jawab seorang growth marketer? Yuk, simak selengkapnya di sini! 

BACA JUGA: Apa Saja Resiko Usaha: Pengertian, Jenis, dan Cara Kelolanya

Pengertian growth marketing

apa itu growth marketing
iStock

Growth marketing merupakan proses sistematis yang mengkombinasikan strategi brand marketing dengan performance marketing guna meraih banyak pelanggan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.

Tim marketing pun akan melewati tahapan merancang dan melakukan percobaan untuk mendapatkan user yang dibutuhkan brand mereka.  Apabila pelaksanaannya rapi, strategi ini akan membantu user.

-->

Maka, hal tersebut dapat berdaampak pada penjualan produk. Konsumen pun bisa membeli produk secara terus-menerus. Bukah hanya itu, sangat mungkin mereka menginformasikan layanan perusahaan kepada orang lain. Sehingga penjualan semakin meningkat.

Dalam sebuah perusahaan, growth marketing menjadi strategi analitis yang fokusnya pada data pemasaran ketimbang aspek kreativitas seorang marketer atau seorang penjual. Maka dari itu, strategi ini juga disusun untuk meningkatkan proses pertumbuhan dan skalabilitas bisnis.

Tidak masalah jika yang dilakukan berujung pada kegagalan, karena dalam bisnis kegagalan merupakan sebuah pengalaman penting. Dari kegagalan tersebut, bisa ditemukan rumus penting untuk mendapatkan kesuksesan yang besar.

Namun, seorang growth marketer juga harus bisa mengatasi banyak kegagalan. Growth marketer pun harusnya memiliki segudang rencana cadangan. Oleh karena itu, growth marketer harus bisa menawarkan solusi terbaik yang dapat menangani eksperimen dari semua aspek.

Dari setiap aspek, hal yang paling penting dilakukan oleh seorang growth marketer yaitu dapat meningkatkan penjualan. Sederhananya, penjualan yang bertumbuh adalah hasil akhirnya. Namun, dalam proses pelaksanaannya, ada banyak hal yang bisa dialami.

Kegagalan demi kegagalan merupakan hal lumrah dan hal yang wajar ditemui. Seorang growth marketer merupakan seseorang yang sangat akrab dengan kegagalan. Setiap rencana dan setiap strategi pernah dicoba diterapkan untuk berbagai kondisi.

Dari setiap kegagalan tersebut, seorang growth marketer akan mengatahui mana strategi dan pilihan yang tepat yang bisa memberikan dampak pada penjualan. Juga mana strategi yang sekiranya akan merugikan dan membahayakan.

Pasalnya, tujuan dari strategi pemasaran ini adalah pertumbuhan revenue melalui aktivasi, retensi, serta monetisasi user yang telah ada. Artinya tidak berfokus pada pelanggan baru.

Tanggung jawab growth marketer

apa itu growth marketing
iStock

Seorang yang bekerja untuk menerapkan strategi growth marketing disebut dengan growth marketer. Tugas growth market pun dapat berubah dan menyesuaikan dengan strategi baru yang mereka adaptasi. 

Lantas, seperti apa sajakah tugas yang dilakukan seorang growth marketer? Berikut ini tugas yang biasa dilakukan oleh growth marketer:

1. Customer research

Supaya strategi growth marketing dapat berjalan dengan lancar, marketer harus mengetahui informasi mengenai kebutuhan customer mereka. Jadi, growth marketer umumnya melakukan riset. Bukan hanya itu, mereka akan menyaring aspirasi user sebanyak-banyaknya.

Marketer biasanya akan melakukan riset pada platform resmi perusahaan, akun media sosial resmi milik perusahaan, atau komunitas di mana para pelanggan sering berdiskusi.

Bukan hanya itu, marketer juga biasanya bisa berinteraksi dengan hard user melalui telepon atau email. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mendalam. 

2. Brand marketing

Apabila perusahaan meluncurkan produk baru, growth marketer akan melakukan strategi untuk menerapkan taktik peningkatan awareness pada pelanggan yang sesuai dengan kriteria brand.

Strategi yang bisa growth marketer terapkan misalnya dengan cara influencer marketing, mensponsori sebuah acara, video marketing, serta guest blogging. Namun bila semua taktik tersebut telah dijalankan namun hasilnya tidak memuaskan berarti kemungkinan besar telah terjadi kesalahan dalam strategi pemasarannya. 

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut biasanya growth marketer akan menjalankan strategi engagement baru. Biasanya,,produk akan diletakkan pada banyak platform perusahaan dengan potongan harga yang memadai.

3. Menganalisis dan melaporkan data

Sebagai seorang growth marketer, mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk mengelola dan menganalisis data, yang bisa jauh lebih signifikan daripada aspek kreativitas dalam pekerjaan mereka. 

Mereka harus menghadapi berbagai informasi pemasaran kuantitatif dan data pelanggan yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk platform otomasi pemasaran, CRM (Customer Relationship Management), dan backend produk. 

Tugas mereka juga meliputi mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menginterpretasi data tersebut untuk mengidentifikasi tren, pola, dan peluang. Selanjutnya, mereka akan menggunakan data tersebut untuk membentuk hipotesis dalam format yang ringkas dan mudah dipahami. 

Dalam banyak kasus, mereka akan membuat visualisasi atau slideshow yang menarik untuk memaparkan temuan mereka secara efektif kepada tim pemasaran, manajemen, atau pemangku kepentingan lainnya.

Dengan demikian, sebagai seorang growth marketer, kemampuan untuk mengelola data dengan bijaksana dan mengubahnya menjadi wawasan berharga adalah keterampilan yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kesempatan dalam dunia pemasaran modern yang sangat terkait dengan teknologi dan analitik.

4. Marketing automation

Agar bisa membantu perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, growth marketer juga membuat sistem marketing automation.

Fungsi sistem yang tim growth marketer bangun ini adalah untuk proses otomatisasi. Selain itu, sistem ini bisa digunakan untuk pengukuran performa strategi marketing oleh perusahaan.

Nah, jadi growth marketer juga turut merancang, membangun, dan mengoptimalkan drip campaign, urutan orientasi email otomatis, chatbots, lead capture forms, dan pengamatan alur kerja.

BACA JUGA: Tips Buka Usaha Warung Kopi Rumahan, Untungnya Besar!

Apa yang membedakan strategi growth marketing dengan marketing tradisional?

iStock

Strategi growth marketing memiliki perbedaan dengan strategi pemasaran tradisional. Strategi konvensional sangat mungkin menjadi metode yang dapat menghabiskan anggaran tanpa adanya rencana matang.

Strategi yang disebutkan di atas adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengarahkan lalu lintas yang relevan dan berpotensi tinggi ke situs web perusahaan kamu, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan kinerja bisnis kamu dan mengantarkan kamu ke puncak corong pemasaran. 

Dengan mengoptimalkan pengenalan brand perusahaan dan meningkatkan jumlah pengguna yang diakuisisi, strategi ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan bisnis kamu. 

Tidak hanya itu, strategi pemasaran ini memiliki peran yang jauh lebih besar daripada strategi pemasaran tradisional biasa. Growth marketing, seperti yang diketahui oleh tim pemasaran yang terampil, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. 

Hal ini terjadi karena brand perusahaan dapat menarik perhatian pengguna potensial, melibatkan mereka secara aktif, mempertahankan keterlibatan mereka dalam jangka panjang, dan akhirnya mengubah mereka menjadi pengguna setia produk atau layanan perusahaan melalui corong pemasaran yang optimal. 

Dengan demikian, strategi pemasaran ini jauh melampaui ekspektasi yang biasanya terbentuk saat perusahaan sedang dalam tahap mempelajari dan mengoptimalkan marketing funnel mereka, sehingga dapat menjadi langkah yang sangat efektif dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam pasar yang kompetitif saat ini.

Mengapa memilih growth marketing?

iStock

Saat ini, semua bisnis dan industri harus terlibat dalam pemasaran online agar tetap kompetitif. Jika sebuah perusahaan memiliki banyak persaingan di dunia pemasaran online.

Beriklan di Google Ads atau memposting di jejaring sosial tidak cukup bagi mereka. Tapi itu membutuhkan strategi pemasaran untuk pertumbuhan. Dengan growth marketing, kamu tidak hanya dapat menskalakan bisnis kamu, tetapi juga bekerja dengan cepat. 

Selain itu, mereka juga memiliki akses waktu nyata ke informasi yang lebih rinci tentang kampanye dan aktivitas online pelanggan mereka. Ini adalah umpan balik yang berkelanjutan. Beginilah cara growth marketing bekerja dengan bersemangat dan efektif.

Itu saja penjelasan singkat tentang strategi growth marketing. Penjelasan tentang strategi growth marketing secara singkat adalah bahwa strategi ini lebih memfokuskan pada upaya untuk mempertahankan pengguna daripada hanya berfokus pada tingkat akuisisi pelanggan. 

Strategi ini didasarkan pada riset dan eksperimen, sehingga tim marketing seringkali menghadapi kegagalan dalam upayanya. Namun, untuk menjalankan strategi ini dengan lancar, pemasar harus memiliki sikap yang gigih dan selalu siap untuk membuat rencana baru guna menghadapi tantangan yang mungkin timbul. Selamat mencoba!