saga adalah

Setelah mempelajari soal unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah cerita dalam Bahasa Indonesia saat duduk di bangku sekolah dasar, selanjutnya Sedulur akan diarahkan ke jenis ceritanya yakni fiksi dan non fiksi. Dalam non fiksi, ada beberapa tipe yang sudah diklasifikasi, salah satunya adalah saga. Saga adalah sage sebagai kata lainnya.

Cukup berbeda dengan fabel yang sepenuhnya adalah fiksi, saga adalah kisah yang menggabungkan antara cerita fantasi serta kejadian di masa lalu yang diyakini benar-benar terjadi. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan yang mencakup tentang pengertian, ciri, serta beberapa contoh yang diambil dari cerita rakyat yang ada di tanah air.

BACA JUGA: 45 Ucapan Happy Valentine Romantis Bahasa Indonesia & Inggris

Pengertian

Pengertian
Unsplash

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, didefinisikan saga adalah cerita rakyat atau berdasarkan peristiwa sejarah yang telah bercampur fantasi rakyat. Arti lanjutan dalam penjelasannya adalah sebagai prosa kisahan lama yang bersifat legendaris tentang kepahlawanan keluarga yang terkenal atau pertualangan yang mengagumkan.

Definisi ini juga memiliki garis besar yang sama menurut penjabaran di buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4 yang ditulis oleh Christiana Umi dan diterbitkan pada 2020 lalu. Di butu tersebut dijelaskan bahwa saga adalah cerita lama yang mengandung unsur-unsur sejarah dan umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan atau keberanian seseorang.

Secara singkatnya, saga adalah cerita fiksi bertema heroik yang memiliki unsur sejarah dan diyakini  terjadi di masa lalu. Cerita tersebut diceritakan secara turun temurun dari mulut ke mulut hingga akhirnya masih bisa didengar dan disebarluaskan hingga sekarang.

BACA JUGA: Kata Serapan: Pengertian & Contohnya dalam Berbagai Bahasa

Ciri-ciri

Ciri-ciri saga adalah
Unsplash

Setelah mengetahui saga adalah contohnya, pahami ciri-ciri dari cerita ini yang terdiri dari:

  • Bersifat anonim atau tidak diketahui identitas pengarang ceritanya
  • Dari segi tema, ada kesamaan antara saga yang satu dan yang lainnya
  • Dari alur bahasa menerangkan bentuk yang tradisional dari segi karakter dan alur cerita
  • Cerita milik publik
  • Tidak terlalu memperhatikan detail waktu
  • Kejadiannya tidak urut kronologis
  • Tidak ada kejelasan nama karakter serta tempat kejadian perisitiwa
  • Sebagian ceritanya mempunyai alur seputar kerajaan di masa lalu

BACA JUGA: Macam-macam Gaya Bahasa Beserta Pengertian & Contohnya

Contoh 1: Lutung Kasarung

contoh saga lutung kasarung
Unsplash

Pada zaman dahulu, hidup seorang putri yang bernama Purbasari. Ia adalah anak bungsu dari enam orang kakak perempuan dari Raja Pasir Batang yang bernama Prabu Tapa Agung.

Berbeda dengan kakaknya Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, dan Purbaleuih, si bungsu yang berwajah cantik juga sangat baik, lembut, manis budi, dan suka menolong. Kelebihan ini yang membuatnya dirinya dibenci oleh kakak pertamanya Purbararang yang sifatnya berlawanan dengannya.

Sang ayah yang akan turun dari jabatannya bertapa untuk mencari penggantinya. Setelah mempertimbangkan, sang raja memutuskan untuk memilih Purbasari alih-alih Purbararang sebelum pergi meninggalkan istana.

Purbararang marah karena tidak setuju dengan keputusan tersebut. Sehari setelah penobatan tahta, Purbararang berencana mencelakai Purbasari dan meminta tunangannya yang bernama Indrajaya untuk meminta bantuan nenek sihir.

Diberikan boreh berwarna hitam untuk disemburkan ke seluruh tubuh Purbasari. Hal ini membuat badan Purbasari muncul bercak hitam dan dicap sebagai orang terkutuk. Hal ini yang membuatnya diusir dari istana dan diasingkan ke hutan.

Di waktu bersamaan, ada Sanghyang Guruminda yang diturunkan ke Bumi dalam wujud seekor lutung untuk menemukan pengganti yang tak kalah cantik dengan kekasihnya di masa lalu. Ia menjadi raja hutan dan mendengar cerita bengis tentang Purbararang.

Lutung Kasarung yang tahu ceritanya mencoba memberi pelajaran kepada Purbararang. Saat tahu rencana Purbararang yang ingin mencari hewan kurban di hutan, Lutung Kasarung membiarkan dirinya ditangkap oleh pengawal kerajaan. Sebelum dijadikan hewan kurban, Lutung Kasrung mengamuk dan menimbulkan kerusakan di istana.

Purbararang meminta mengutus prahuritnya untuk mengasingkan lutung tersebut ke hutan yang sama dengan Purbasari. Di hutan tersebut, dia bertemu dengan Purbasari dan mereka berdua menjadi penjaga sekaligus teman baik bagi sang putri.

Dengan bantuan kekuatan dari khayangan, Lutung Kasarung membuatkan pemandian yang mewah untuk Purbasari. Setelah mandi di sana, bercak hitam Purbasari pun hilang seketika dan dia bisa kembali cantik. Setelah itu, ua memutuskan untuk kembali ke istana.

Tahu kabar ini, Purbararang murka dan menantang Purbasari untuk adu panjang-panjangan rambut. Yang lebih pendek lah yang harus dipenggal kepalanya oleh algojo. Kalah, Purbararang menantang untuk adu ketampanan calon suaminya. Tahu akan kalah, Purbasari pun putus asa. Purbasari pun  meminta Lutung Kasarung untuk menjadi suaminya. Seketika lutung tersebut berubah menjadi Pangeran Guruminda yang tampan dan gagah. Mereka berdua pun memimpin istana dan hidup bahagia tanpa gangguan dari Purbararang.

BACA JUGA: 80 Kumpulan Peribahasa Lengkap Beserta Artinya

Contoh 2: Sangkuriang

Sangkuriang
Unsplash

Dahulu kala, ada seorang puteri raja di Jawa Barat yang bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak itu sangat menikmati kegiatan berburu. Ia selalu ditemani oleh anjing kesayangan istana yang dipanggil Tumang. Satu hal yang tidak diketahui oleh Sangkuriang bahwa anjing itu  merupakan ayahnya yang juga titisan dewa.

Suatu hari, Sangkuriang memerintah Tumang untuk mengejar hewan buruannya. Namun sang anjing menolak. Anjing tersebut diusir dan masuk ke dalam hutan.

Sekembalinya Sangkuriang ke istana, ia langsung menceritakan  kejadian itu pada ibunya. Tak disangka, sang ibu marah besar setelah mendengar ceritanya. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya yang mebuatnya anaknya terluka. Sangkuriang yang kecewa diperlakukan seperti itu memutuskan pergi dari istana dan mengembara.

Dayang Sumbi sangat menyesali perilakunya tersebut berdoa dan tekun  bertapa. Suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah yang membuatnya muda dan memiliki kecantikan abadi.

Lalu tidak lama setelahnya, Sangkuriang kembali ke istana dan dibuat kaget karena kondisi kerajaan yang berubah total. Ketika berkeliling, ia menjumpai seorang wanita jelita yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Sangkuriang terpesona pada kecantikannya dan melamarnya. Karena wajahnya yang sangat tampan, Dayang Sumbi pun menerima lamaran tersebut.

Pada suatu ketika, Sangkuriang minta izin berburu dan meminta Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Wanita itu terkejut ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya yang mirip dengan luka pada anaknya yang telah pergi merantau. Setelah sekian lama memperhatikan wajah Sangkuriang, Dayang Sumbi baru menyadari kemiripannya dengan buah hatinya.

Ia sangat ketakutan dan mencoba mencari alasan untuk menggagalkan pernikahannya. Akhirnya, Dayang Sumbi mengajukan dua permintaan kepada Sangkuriang. Yang pertama adalah membendung Sungai Citarum dan membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu.

Malam itu, Sangkuriang bertapa. Dengan semua kekuatan dan kesaktiannya, ia memerintahkan seluruh makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan permintaan itu.

Dayang Sumbi yang diam-diam mengintip menyiapkan ide dengan menyuruh pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota sebelum matahari terbit. Saat melihat warna merah di timur kota, Sangkuriang beranggapan bahwa hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan semua pekerjaannya. Namun, betapa marahnya ia ketika tahu bahwa Dayang Sumbi lah menggagalkan misi tersebut.

Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya yang mengakibatkan banjir besar dan melanda seluruh kota. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh hingga menjadi sebuah gunung yang diberi nama Tangkuban Perahu.

BACA JUGA: 8 Contoh Geguritan Bahasa Jawa Berbagai Tema Terlengkap

Contoh 3: Si Pitung

Si Pitung
Unsplash

Pada zaman dahulu, ada seorang pemuda yang dikenal dengan nama Si Pitung. Ia adalah seorang pemuda yang soleh dari Rawa Belong dan belajar mengaji pada Haji Naipin. Selesai belajar mengaji, ia dilatih silat dan mengikuti setiap pelajarannya dengan rajin. Setelah bertahun-tahun, kemampuannya menguasai ilmu agama dan bela diri makin meningkat.

Pada waktu itu, Belanda sedang menjajah Indonesia. Si Pitung merasa iba menyaksikan penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil. Sementara itu, Belanda, kelompok Tauke, dan para tuan tanah hidup bergelimang kemewahan. Rumah dan ladang mereka dijaga oleh para centeng atau tukang pukul yang kejam.

Dibantu oleh teman-temannya Rais dan Ji, Si Pitung mulai merencanakan perampokan ke rumah-rumah kelompok Tauke dan tuan tanah kaya raya. Hasil rampokannya dibagi-bagikan pada rakyat miskin.

Di depan rumah keluarga yang kelaparan, diletakkannya sepikul beras. Keluarga yang dibelit hutang juga rentenir diberikannya santunan. Anak yatim piatu dikirimi bingkisan baju dan hadiah lainnya. Sungguh mulia langkah yang dilakukan oleh Pitung.

Setelah mengetahui apa itu saga dan contohnya, kini kamu bisa mengualifikasikan mana cerita rakyat yang masuk dalam kategori sage atau fiksi seutuhnya. Seru lho membaca cerita seperti ini! Coba sendiri, deh.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!