Tri Koro Dharmo: Sejarah Berdiri, Tujuan, dan Tokoh Pendirinya

Tri Koro Dharmo adalah salah satu organisasi yang berkaitan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Pergerakan pemuda diawali dengan berdirinya organisasi ini. Tri Koro Dharmo tujuannya adalah mencapai kejayaan bangsa dengan cara mengokohkan persatuan antarpemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali, Lombok, dan sebagainya.

Organisasi ini memiliki arti “tiga tujuan mulia”. Lantas, apa saja 3 tujuan Tri Koro Dharmo? Bagaimana sejarah bentuk perjuangan Tri Koro Dharmo dan siapa saja tokohnya? Selengkapnya dibahas di bawah ini. Yuk, langsung simak!

BACA JUGA: G20 adalah: Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Anggotanya

Sejarah Tri Koro Dharmo

tri koro dharmo
Kompas

Tri Koro Dharmo adalah salah satu organisasi yang dibuat oleh pemuda Indonesia dari beberapa daerah. Organisasi pemuda ini didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo pada 7 Maret 1915 di Gedung STOVIA, Jakarta. Hal yang mendasari terbentuknya perkumpulan pemuda ini salah satunya karena banyak pemuda menganggap bahwa Budi Utomo sebagai organisasi elit.

Tujuan atau visi Tri Koro Dharmo adalah mempersatukan para pelajar pribumi, menyuburkan minat pada kesenian dan bahasa nasional, serta memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka beberapa upaya yang dilakukan yaitu menambah pengetahuan umum para anggota, memupuk tali persaudaraan antarmurid bumiputra, sekolah guru, sekolah kejuruan, dan membangkitkan maupun meningkatkan rasa patriotisme untuk Indonesia, khususnya wilayah Jawa.

Organisasi Tri Koro Dharmo merupakan hasil cikal bakal dari Jong Jawa, yang kemudian menjadi wadah awal perhimpunan pemuda sebagai perkumpulan para pelajar. Tidak hanya dari Jawa saja, namun juga pemuda atau pelajar dari Bali, Sunda, Madura, dan Lombok.

Tri Koro Dharmo berubah nama menjadi Jong Java

Kapanlagi

Sudah disinggung sedikit sebelumnya, alasan perubahan nama menjadi Jong Java tidak lain karena antusiasme pemuda dari berbagai daerah selain Jawa untuk bergabung dalam organisasi ini. Kongres I di Solo pada 12 Juni 1918 menjadi momen resmi perubahan nama menjadi Jong Java. Meskipun berubah nama, organisasi ini tetap bersifat Jawa.

Pada kongres kedua yang dilaksanakan di Yogyakarta pada tahun 1919, diangkatlah beberapa topik seperti milisi untuk bangsa Indonesia, mengubah bahasa Jawa lebih demokrasi, perguruan tinggi, kedudukan wanita Sunda, sejarah tanah Sunda, dan arti pendirian nasional Jawa dalam pergerakan rakyat. Pembahasan ini terus berlanjut pada kongres ketiga di Solo dan keempat di Bandung.

Topik pembahasan kongres tersebut seputar membangun cita-cita Jawa Raya, termasuk mengembangkan rasa persatuan di antara suku-suku bangsa Indonesia. Kemudian, pada kongres kelima di Solo terbitlah pernyataan bahwa Jong Java tidak mencampuri urusan politik. Sayangnya, ketika Jong Jawa bergabung dalam Serikat Islam, masuklah pengaruh politik dalam organisasi yang dibawa oleh Haji Agus Salim. Perpecahan terjadi sampai dibentuklah organisasi baru bernama Jong Islamieten Bond.

BACA JUGA: Sejarah Muhammadiyah Beserta Tujuan dan Perkembangannya

Anggota Tri Koro Dharmo

tri koro dharmo
Kompas

Ada banyak anggota dan pastinya terdapat beberapa tokoh yang berpengaruh dalam organisasi tersebut, baik itu dari ketua, wakil, atau anggotanya. Berikut ini adalah beberapa tokoh yang menggerakkan Jong Java.

  • Dr. Satiman Wirjodandjojo (ketua)
  • Wongsonegoro (wakil)
  • Muslich (anggota)
  • Mosodo (anggota)
  • Abdur Rahman (anggota)

Tujuan Tri Koro Dharmo

tri koro dharmo
Museum Sumpah Pemuda

Nama organisasi ini berarti “tiga tujuan mulia”, antara lain sakti, budi, dan bakti yang menunjukkan arah dari berdirinya organisasi ini. Pada dasarnya, tujuan perkumpulan pemuda ini adalah menciptakan sarana pelatihan dan pembinaan bagi para pemuda pribumi agar bisa berkontribusi dalam perjuangan nasionalisme bangsa Indonesia. Melalui pelatihan dan pembinaan tersebut, para pemuda Indonesia diharapkan lebih cinta tanah air dan kebudayaannya sendiri. Selain itu, tujuan organisasi ini juga untuk memperkuat keberadaan kebudayaan Jawa serta membangun persatuan antarsuku bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Mengenal Sejarah Toko Kelontong di Indonesia

Pembubaran Tri Koro Dharmo

Kompas

Setelah adanya perpecahan karena masuknya pengaruh politik dan terbentuknya organisasi baru bernama Jong Islamieten Bond, pada tahun 1928 Jong Java akhirnya dibubarkan, atau lebih tepatnya memilih bergabung dengan organisasi kepemudaan lainnya. Pembubaran Jong Java ini semata-mata demi tanah air.

Kemudian, sejak tanggal 27 Desember 1929, Jong Java bergabung dengan Indonesia Moeda, sebuah organisasi pemuda yang diresmikan pada 31 Desember 1930. Indonesia Moeda merupakan gabungan dari Jong Java, Pemuda Indonesia, dan Jong Sumatra. Setelah tergabung dalam Indonesia Moeda, maka Jong Java pun secara resmi dibubarkan.

Itulah pembahasan singkat tentang Tri Koro Dharmo atau Jong Java, mulai dari sejarah, tujuan, hingga tokoh-tokohnya. Pada dasarnya, organisasi ini menjadi salah satu yang berperan penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda. Setelah mengetahui tentang organisasi ini, wawasan Sedulur terkait sejarah bangsa Indonesia jadi makin bertambah. Semoga bermanfaat!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!