Tri Satya dan Dasa Dharma adalah sebuah pegangan yang harus dipahami oleh anggota pramuka. Biasanya, Tri Satya diucapkan pada saat seseorang dilantik menjadi anggota pramuka. Di dalamnya juga terdapat Tri Satya penggalang dan penegak yang memiliki sedikit perbedaan. Untuk lebih jelasnya, berikut bunyi Tri Satya Pramuka.
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup, dan mempersiapkan diri dalam membangun masyarakat.
- Menepati Dasa Dharma.
Nah, Sedulur, selain Tri Satya, inilah Dasa Dharma Pramuka yang perlu dipahami juga penjelasannya.
BACA JUGA: Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia Secara Lengkap
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Di dalam Tri satya ada berapa kewajiban yang harus dilaksanakan dan diamalkan, salah satunya menaati Dasa Dharma. Diawali dengan yang pertama, yakni berkaitan dengan Ketuhanan yang Maha Esa. Di sini ditekankan bahwa setiap anak pramuka wajib bertakwa kepada Tuhan dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.
Tentu ini merupakan pegangan yang pertama karena didalamnya mengandung panduan dalam berperilaku. Sebagai insan yang beriman, manusia bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka mempunyai pegangan hidup berupa kitab dan sosok teladan yang berasal dari agamanya masing-masing.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Poin kedua ini juga tidak kalah penting. Ketika Sedulur sudah berusaha semaksimal mungkin dalam berhubungan baik dengan Tuhan, maka penting juga menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Dalam Tri Satya pun demikian, bahwa penting untuk menjaga hubungan dengan manusia.
Dengan membangun kedamaian sesama manusia, kita bisa hidup dengan lebih tenteram. Sungguh indah bisa hidup saling membantu dan tanpa membicarakan keburukan satu sama lain. Berhubungan baik dalam lingkungan juga memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup kita di dunia, bahkan di akhirat jika saling mendoakan satu sama lain.
3. Patriot yang sopan dan ksatria
Anggota pramuka harus memiliki sikap yang sopan terhadap orang lain. Menjauhi sikap arogan atau perilaku tercela lainnya. Ini merupakan kebanggaan tersendiri sebagai bagian dari identitas anak pramuka. Ketika seseorang bersikap tidak sopan, orang lain akan menganggapnya menyebalkan sehingga tidak banyak yang mau menemaninya. Ini juga berkaitan dengan kepercayaan orang lain terhadapnya.
Selain itu, sikap ksatria bisa ditunjukkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Artinya, tidak senang membuat keributan dan lebih mementingkan kedamaian dimanapun ia berada. Tri Satya dan Dasa Dharma ini mengajarkan kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan.
4. Patuh dan suka bermusyawarah
Jangan sampai seorang anggota pramuka dicap sebagai tukang membangkang. Bukan berarti segala sesuatunya harus dipatuhi, bahkan untuk hal negatif sekalipun loh ya. Maksudnya anggota pramuka harus bisa bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnya seperti yang selalu disebutkan dalam Dasa Dharma dan Tri Satya.
Jika terdapat sesuatu yang kurang dikehendakinya, maka ada cara lain yang bisa dilakukan, misalnya dengan bermusyawarah. Sedulur bisa mendiskusikan permasalahan yang dihadapi atau sesuatu yang semestinya didiskusikan, kemudian segera mengambil keputusan bersama-sama.
5. Rela menolong dan tabah
Rela menolong adalah bagian dari identitas anak pramuka yang disenangi oleh banyak orang. Anak pramuka sebisa mungkin menjadi bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Biasanya, anak pramuka sendiri memiliki kebanggaan sebagai seseorang yang senang menolong orang lain yang membutuhkan. Ini seperti yang disebutkan juga dalam Tri Satya.
Selain itu, anak pramuka dikenal sebagai orang yang kuat dan senantiasa tabah ketika menghadapi berbagai cobaan. Ya, tentu saja anak pramuka boleh menangis. Namun kekuatan bisa diperlihatkan dalam bentuk ketabahan sehingga bisa bangkit kembali, tidak terpuruk dalam kesedihan.
6. Rajin, terampil dan gembira
Selanjutnya dalam Dasa Dharma Pramuka, kita mengenal sikap rajin. Artinya, tidak ada kata malas-malasan dalam mencapai suatu tujuan. Biasanya mereka sanggup melakukan banyak hal untuk mencapai tujuannya. Bisa dilakukan dengan semangat yang tinggi atau dilakukan perlahan hingga akhirnya mencapai tujuan.
Ada juga sikap terampil dan gembira. Maksudnya, kerajinan yang dimiliki oleh anak pramuka bisa membuatnya menjadi orang yang lebih terampil dan berkemampuan. Ini sangat berpengaruh pada kinerjanya di dalam berbagai kegiatan. Tentu, yang ia kerjakan bisa dilakukan dengan hati senang dan riang gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja
Jika tadi berbicara tentang rajin yang merupakan pangkal pandai, kini ada juga hemat yang merupakan pangkal kaya. Ini berarti, anak pramuka harus bijak dalam mengelola kebutuhan. Salah satunya menggunakan sikap cermat dalam memilih mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya diinginkan saja. Begitulah yang ada dalam Dasa Dharma beserta Tri Satya.
Kemudian, di poin ini ada istilah bersahaja. Seseorang yang bijak dalam mengelola keinginan dan kebutuhan sudah dipastikan bisa diandalkan dalam urusan lainnya juga. Dengan berhemat dan cermat, bukan tidak mungkin bisa lahir sosok bersahaja yang diakui oleh banyak orang di sekitarnya.
8. Disiplin, berani dan setia
Ini dia salah satu ciri anak pramuka, yaitu disiplin. Disiplin di sini mencakup disiplin perihal waktu dan berperilaku. Anak pramuka tahu kapan harus melakukan ini dan itu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau waktu yang tepat. Disiplinnya anak pramuka bisa tercermin dalam berpakaian yang rapi, menghadiri acara tepat waktu, dan baik dalam berbicara dengan lawan bicaranya.
Kemudian sikap yang berani bisa tercermin dalam kemauannya menjadi pemimpin, berusaha melakukan yang terbaik, berani dalam mencoba, dan berani memperbaiki diri. Anak pramuka yang baik dikenal berani dalam mengambil keputusan. Ini menjadi nilai plus yang bisa menjadikannya unggul dimanapun berada.
Dalam poin ini juga ada istilah setia. Setia ini tidak hanya dihubungkan dengan pasangan, namun dengan segala hal yang menjadi identitasnya. Misalnya ia setia pada negara, bangga dengan kewarganegaraannya. Selain itu, contoh dalam kehidupan sehari-hari bisa tergambar dari kesetiaan pada kawan dan tidak mengkhianati persahabatan. Begitu isi Dasa Dharma, begitu pula maksud Tri Satya.
BACA JUGA: Dasa Dharma Pramuka Lengkap Beserta Pengertian, Isi & Arti
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Dasa Dharma berikutnya masih berkaitan dengan sikap terpuji yang semestinya dimiliki oleh siapapun. Namun anak pramuka telah menyimpannya dalam Dasa Dharma yang ke sembilan dan wajib patuh serta mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari. Poin itu menyebutkan tentang tanggung jawab dan sikap agar bisa menjadi sosok yang jujur dan dapat dipercaya.
Ketika ia menyebutkan tentang janji, maka harus ditepati. Anak pramuka, jika patuh pada Dasa Dharmanya, maka harus bisa bertanggung jawab atas segala yang menjadi beban dan tugasnya. Ini menjadi nilai lebih untuk anak pramuka yang berpegangan pada Dasa Dharma sehingga banyak dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab.
Poin ini juga berkaitan dengan kepercayaan. Ketika seseorang sudah terbiasa diandalkan dan menepati janjinya, ia juga dikenal bertanggung jawab dalam pekerjaannya, maka ia akan dipercaya oleh banyak orang. Anak pramuka ini salah satu yang sering dipercayai oleh banyak orang karena pegangannya ini.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Terakhir adalah suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Setiap tingkah laku yang dicerminkan oleh anggota pramuka harus dipastikan bersih dari pikiran, perkataan dan perbuatan yang buruk. Misalnya pikiran yang buruk adalah kebiasaan memiliki prasangka negatif terhadap orang lain. Orang dengan negative thinking cenderung dijauhi oleh orang lain karena membawa suasana yang negatif juga.
Dalam perkataan, sudah semestinya anak pramuka yang dikenal sopan tidak mengeluarkan kata-kata kotor apalagi yang menyakiti hati lawan bicaranya. Kata-kata kotor juga bisa berbentuk perkataan kasar yang tidak layak dibicarakan. Perkataan yang baik akan menimbulkan perasaan dan hubungan yang baik juga dengan sesama manusia. Orang lain juga akan nyaman bergaul dengan orang yang perkataannya baik.
Kemudian suci dalam perbuatan. Jika pikiran dan perkataannya sudah baik, bukan tidak mungkin bahwa perbuatannya juga baik. Perbuatan baik ini bisa berupa perilaku-perilaku yang menyenangkan hati diri sendiri sekaligus orang lain.
Itulah Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka berserta penjelasannya. Tidak banyak orang yang tahu arti dibalik kesepuluh poin dan tiga poin yang tertera pada Dasa Dharma maupun Tri Satya. Kemudian ada pula Dwi Satya Pramuka yang wajib diketahui oleh anak pramuka, dipahami, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan tetang Tri Satya ini dapat diaplikasikan ke keseharian dan semoga bermanfaat!