Tari zapin adalah kesenian tradisional khas Melayu asal Provinsi Riau. Salah satu kekayaan seni budaya Indonesia ini akan terus diwariskan secara turun-temurun supaya tidak tergeser dengan adanya zaman yang makin maju dan berkembang. Sifat dari kesenian tradisional ini adalah edukatif dan menghibur.
Kesenian yang dibawakan secara berkelompok ini juga digunakan sebagai dakwah Islam melalui syair yang dinyanyikan. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai sejarah hingga gerakan tari zapin berikut ini.
BACA JUGA: Tarian Saman: Pengertian, Sejarah, Jenis & Gerakannya
1. Sejarah tari zapin
Tari zapin berasal dari kawasan timur seiring dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Melayu. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kesenian tradisional ini muncul pada tahun 1811, tapi baru dipopulerkan pada tahun 1919. Kesenian ini dibawa oleh banyak pedagang Arab dari Gujarat dalam perdagangan rengkah. Selain itu, kesenian tradisional ini juga sebagai media dakwah dalam penyebaran agama Islam ke daerah Kepulauan Riau.
Kesenian ini kemudian menyebar keluar kawasan Riau dan berbaur dengan budaya setempat. Sehingga, lahirlah berbagai macam variasi yang terdapat di setiap daerah, namun masih memiliki pola dasar yang tetap sama. Pola dasarnya adalah sebagai simbol dan makna penghormatan. Selain itu, kesenian ini juga biasa digunakan sebagai media hiburan untuk disajikan kepada raja yang saat itu sedang menjabat.
Pada waktu itu, kesenian ini hanya boleh dibawakan oleh penari berjenis kelamin laki-laki saja. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu dan zaman serta perubahan pola pikir masyarakat, kesenian ini memiliki makna dan simbol yang cukup luas.
Sekarang, kesenian tradisional ini disimbolkan sebagai makna pada kehidupan pendidikan, sosial, dan adat istiadat Melayu. Kesenian ini juga tidak terlepas dengan simbol dan makna yang berkaitan dengan religi serta ketuhanan. Sampai saat ini, kesenian ini menjadi lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat kebanyakan.
2. Tari zapin di Indonesia
Di Indonesia sendiri, terdapat dua jenis tari zapin, yaitu Arab dan Melayu. Zaman Arab disebut juga dengan lama, di mana tumbuh serta berkembang pada berbagai kelompok masyarakat keturunan Arab yang tinggal dan menetap di berbagai daerah di Indonesia. Sementara itu, jenis Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal dan akan disesuaikan dengan lingkungan sekitar atau masyarakatnya.
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam (2016) karya Murodi, MA, terdapat perbedaan antara kedua kesenian tersebut. Perbedaan tersebut adalah jenis Arab dikenal mempunyai satu gaya saja, sedangkan Melayu memiliki gaya yang lumayan beragam. Kedua jenis tersebut kemudian menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memperkaya budaya bangsa sekaligus menjadi bagian dari kekuatan yang tidak bisa saling dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
3. Makna filosofis
Tari zapin termasuk jenis tari khas Melayu karena mengangkat tema kehidupan masyarakat aslinya. Fungsi dari kesenian tradisional ini adalah sebagai sarana hiburan masyarakat karena mengandung nilai makna filosofis yang erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat setempat. Beberapa filosofi yang terdapat pada gerakannya adalah sebagai berikut.
- Alif sembah, merupakan posisi berdiri lurus seperti alif dan duduk bersimpuh seperti menyembah. Gerakan ini mempunyai makna filosofis sebagai pembuka yang mencerminkan sikap sopan santun serta hormat.
- Anak ayam patah, adalah sebuah gerakan yang terinspirasi dari ayam yang sedang berjalan sementara kakinya sedang patah. Gerakan memiliki makna filosofis bahwa ketika menjalani hidup, butuh adanya pendirian dan sikap yang teguh, jujur, serta disiplin yang tinggi. Selain itu, kemauan yang dimiliki haruslah keras.
- Mintak tahto, adalah sebuah kode yang diberikan oleh penari kepada para pemain musik supaya bisa menghentikan musik iringan jika para penari sedang merasa lelah. Gerakan ini umumnya akan dilakukan sebanyak tiga kali sembah supaya bisa menyatakan penghormatan terakhir.
- Pecah delapan pusing, adalah gerakan yang memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia yang tidak akan pernah tetap dan terus berubah. Ibaratnya adalah sepetti roda yang berputar.
- Pusing angin, merupakan gerakan yang diambil dari angin yang datangnya bukan melulu dari satu arah saja. Gerakan angin bisa datang dari berbagai arah yaitu arah timur, barat, selatan, dan utara.
- Ragam alif, adalah gerak awal permulaan yang umumnya digunakan untuk acara-acara biasa dan bukan acara resmi seperti pengantin, penyambutan raja, dan tamu kehormatan.
- Siku keluang, adalah gerakan siku yang jelas dan tegas. Gerakan ini memiliki makna ketegasan ketika sedang bertindak dan semangat dalam menjalani kehidupan.
- Sut mundur, adalah gerakan seperti orang yang sedang berjalan. Kemudian, gerakan ini akan berhenti sejenak dan dilanjutkan kembali dengan gerakan berjalan mundur yang langkahnya teratur serta sesuai hitungan.
BACA JUGA: Tari Piring: Sejarah, Makna, Fungsi, Keunikan & Makna Gerakan
4. Gerakan tari zapin
Umumnya, tari zapin bisa dimainkan oleh penari laki-laki maupun perempuan dengan gerakan yang relatif sama. Sedangkan, letak perbedaannya bisa dilihat dari gerakan tangannya. Pola kesenian tradisional ini sangat sederhana karena adanya pengulangan dengan cara yang berkesinambungan.
Inspirasi gerakan ini adalah dari kegiatan manusia dengan lingkungan atau alam. Contohnya adalah pusing tengah, anak ayam patah, titi batang, alif, sut patin, dan siku keluang. Masing-masing gerakan dalam kesenian tradisional tersebut memiliki makna yang akan dilakukan secara berpola dan berirama.
- Tahto 1 merupakan sebuah gerakan yang memiliki makna sikap rendah diri dan menghargai. Gerakan ini merupakan permulaan dari tari zapin, serta dilakukan sebanyak dua kali pada bagian awal serta akhir dengan delapan hitungan di setiap bagian.
- Tahto 2 adalah sebuah penggambaran dari sikap rendah diri yang bisa dilakukan setelah gerak tahto 1. Gerakan ini umumnya dilakukan sebanyak delapan hitungan setiap kali, serta sebanyak dua kali pada setiap awal dan akhir setelah gerakan tahto 1.
- Tahto 3 mempunyai arti sama seperti tahto 1 dan 2. Gerakan ini umumnya akan dilakukan setelah tahto 2 dengan delapan hitungan per satu kali, dengan jumlah sebanyak satu kali diawal dan diakhir gerakan tahto 2.
- Bebas merupakan gerakan yang ditunjukkan di antara gerakan lainnya. Gerakan ini bisa ditunjukkan satu kali atau lebih dengan delapan hitungan per satu bagian.
- Shut memiliki makna sikap adil serta sabar serta keseimbangan. Gerakan ini bisa diperlihatkan setelah melakukan gerak bebas sebanyak dua kali seperti shut maju dan shut mundur. Hitungannya adalah 16 per satu bagian.
- Siku keluang merupakan gerakan yang mempresentasikan kehidupan yang dinamis. Gerakan ini biasanya dimainkan sebanyak dua kali setelah gerakan shut maju dan shut mundur dengan 16 hitungan per satu kali.
- Mata angin merupakan gerak yang dimainkan setelah siku keluang. Gerak ini dilakukan sebanyak 16 hitungan dalam satu kali.
- Titik batang adalah gerakan yang memiliki makna keteguhan hati manusia dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan cobaan. Umumnya, gerakan ini dilakukan sebanyak dua kali setelah melakukan gerak mata angin. Bentuk gerakannya adalah dua kali maju dan mundur dengan satu kali per 16 hitungan dan di antaranya dipisahkan oleh satu kali gerak bebas.
5. Musik pengiring
Karena mengalami perkembangan yang cukup luas di berbagai wilayah, maka tari zapin berasal dari Kalimantan juga. Tepatnya berasal dari Kalimantan Selatan. Untuk mengiringi pementasan atau pertunjukannya, maka dibutuhkan dua unsur yaitu syair yang berisi pesan moral dan musik. Kesenian tradisional ini yang murni adalah berasal dari Arab serta hanya menggunakan dua alat musik yaitu gambus dan marwas.
Sedangkan, kesenian yang sudah mengalami akulturasi atau pencampuran budaya Melayu ditampilkan dengan iringan alat musik yang lebih variatif. Misalnya adalah akordeon, rebana, gendang, gitar, marwas, dan gambus. Dalam pementasan tarian khas Melayu, iringan musiknya akan selalu memiliki kaitan dengan rentak. Rentak adalah irama tertentu yang menjadi motif gerak. Rentak membangun identitas dan suasana khas Melayu.
Ada berbagai jenis rentak yang terkenal seperti rentak nobat, rentak mak inang, rentak zapin, dan rentak joget. Rentak dibagi lagi menjadi tiga, antara lain lambat, sedang, dan cepat.
6. Tata panggung
Tepat sebelum tahun 1960-an, tarian zapin hanya boleh dilakukan oleh penari pria dengan cara berkelompok. Alasannya adalah pada masa itu terdapat larangan wanita untuk tampil di muka umum. Setelah mengalami perkembangan, kemudian kesenian ini juga dilakukan oleh penari wanita dan ada beberapa versi yang bisa dikembangkan.
Salah satu latar dari kesenian ini yang sangat populer adalah versi berpasangan antara penari pria dan wanita. Dalam pertunjukannya, tidak ada batasan mengenai jumlah penari. Akan tetapi, hanya menyesuaikan dengan acara yang diadakan saja.
BACA JUGA: Tari Kreasi: Pengertian, Karakteristik, Jenis, Fungsi & Contohnya
7. Busana dan riasan
Supaya bisa menampilkan performa yang terbaik, para penari pria maupun wanita akan dirias sedemikian rupa. Sedangkan, busana yang dipakai oleh penari laki-laki adalah pakaian adat Melayu. Busananya adalah baju kurung, plekat, cekak musang, kopiah, songket, bros, dan bawahan seluar.
Berbeda dengan penari perempuan yang mengenakan baju khas Melayu seperti baju kurung labuh, kain songket, kain samping, serta selendang tudung manto. Tak hanya itu saja, ada pula aksesori tambahan seperti kalung, hiasan kembang goyang, anting-anting, dan lainnya. Umumnya, warna baju yang digunakan memiliki warna cerah seperti biru, merah, hijau, dan kuning.
Kostum atau busana dari penari juga dipengaruhi oleh model khas Islam. Fungsinya adalah supaya bisa menutup tubuh, mempertegas identitas, memperjelas ruang gerak, memberikan nilai estetika, serta tidak mengganggu gerakan. Nilai kesopanan juga ditujukan dalam setiap pementasannya.
8. Properti tari zapin
Tak hanya memakai busana adat Melayu saja, terdapat ciri khas lain dari tari zapin, yaitu penggunaan properti tari. Walaupun bisa dilakukan tanpa menggunakan properti pelengkap, tapi penggunaannya akan memberikan nuansa yang lebih menawan. Contoh propertinya adalah berupa selendang sampur yang dipakai oleh penari perempuan. Sehingga, bisa makin memperindah gerakannya.
9. Syair tari zapin
Dalam syair lagunya, setiap lirik merupakan ciptaan dari Tengku Mansor, yaitu seorang pencipta lagu terkenal. Terdapat beberapa judul lagu pengiring tarian zapin seperti “Lancang Daik”, “Ya Salam”, “Tanjung Serindit”, “Yale-Yale”, “Gambus Palembang”, “Sri Pekan”, dan “Lancang Kuning”.
Sebelum syair tersebut populer dan banyak didengarkan masyarakat luas, biasanya kesenian ini diiringi oleh syair lama yang mempunyai makna yang mendalam, seperti “Saying Sarawak”, “Bismillah”, “Pulut Hitam”, “Anak Ayam Patah”, “Zapin Asli”, “Gendang Rebana”, “Lancang Balai”, dan lain-lain.
BACA JUGA: Tari Indang: Penjelasan, Sejarah, Fungsi, & Gerakannya
10. Pola lantai tari zapin
Jika berbicara mengenai kesenian tari khas Indonesia, tentunya terdapat banyak pola lantai yang digunakan di dalamnya. Bentuk pola lantai dari tari zapin sendiri tidak jauh berbeda dengan kesenian tradisional yang lainnya, misalnya pola diagonal, gelombang, dan vertikal.
Demikian penjelasan mengenai tari zapin mulai dari makna, sejarah, hingga busana dan riasan yang dipakai. Semoga penjelasannya bisa menambah pengetahuan Sedulur mengenai kesenian budaya Indonesia yang beragam. Semoga bermanfaat!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
