Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan organisasi terbesar di dunia yang diikuti oleh 193 negara anggota. PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Francisco, California, Amerika Serikat. Indonesia masuk dalam PBB sejak tahun 1950 dan resmi menjadi anggota ke-60. Presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah menghebohkan dunia karena keluar dari PBB pada tahun 1965. Kala itu, Soekarno menolak keikusertaan Malaysia menjadi anggota, tapi pada akhirnya Indonesia masuk kembali di tahun 1966. Peran Indonesia dalam PBB cukup besar, salah satunya ikut andil dalam menjaga perdamaian dunia.
Bukti nyata peran Indonesia dalam PBB adalah mengirimkan Kontingen Garuda (Konga) ke daerah rawan konflik seperti di Lebanon setiap tahunnya. Pengiriman kontigen garuda ke Lebanon adalah bagian dari peran Indonesia dalam untuk mewujudkan perdamaian dunia. Namun selain pengiriman pasukan penjaga perdamaian, Indonesia masih memiliki sumbangsih lagi untuk PBB. Lantas apa saja 5 peran Indonesia dalam PBB? Berikut ini ulasan lengkapnya.
BACA JUGA: 9 Fungsi Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia
Sebagai negara dengan jumah penduduk mencapai 150 juta orang, Indonesia punya andil besar dalam keikutsertaannya di PBB. Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia adalah dengan mengirimkan pasukan perdamaian setiap tahun ke negara rawan konflik seperti di Lebanon. Pasukan yang dikirim tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Indobat.
Bukti lain keseriusan Indonesia ikut serta menjaga perdamaian adalah masuknya Indonesia dalam 10 besar kontributor pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB dari 124 negara penyumbang pasukan terbesar. Selain mengirimkan pasukan ke daerah rawan konflik, Indonesia juga berperan dalam pelopor berdirinya ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Sebagai penyelenggara dalam Konferensi Asia Afrika dan masih banyak lagi.
Indonesia punya peran menjaga perdamaian dunia karena merupakan negara yang berlandaskan hukum. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia sudah tercantum dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) RI tahun 1945 tepatnya pada alinea ke-4.
Peran Indonesia dalam politik
Peran Indonesia tak hanya mengirimkan pasukan Kontingen Garuda ke daerah konflik, namun ikut serta dalam mengurus krisis kemanusian di Ukraina. Dilansir dari laman Kemenlu, Duta Besar untuk PBB, Armanatha Nasir mengungkapkan bahwa situasi peperangan antara Rusia dan Ukraina sudah mencederai tatanan perdamaian di Eropa Timur. Sejak awal krisis kemanusian di Ukraina 24 Februari 2022, Indonesia berperan aktif dalam upaya mendorong dan menjembatani terciptanya resolusi kontruktif.
Indonesia punya peran aktif supaya resolusi harus memuat tentang aspirasi seluruh pihak dengan seimbang. Ini dilakukan supaya mencegah terjadinya perpecahan di Majelis Umum PBB. Selain itu Indonesia mendorong dimuatnya desakan untuk menggelar dialog, perlindungan damai, perlindungan warga sipil dan referensi mengenai safe passage serta akses untuk mengirimkan bantuan kemanusian di Ukraina. Tindakan ini merupakan peran Indonesia dalam PBB di bidang politik.
BACA JUGA: Hasil Sidang BPUPKI I dan II untuk Kemerdekaan Indonesia
Peran Indonesia di PBB di bidang ekonomi
Sebagai anggota tidak tetap PBB, Indonesia turut serta dalam bidang ekonomi. Salah satu bukti Indonesia punya peran dalam bidang ekonomi di PBB adalah bergabung dalam lembaga di bawah naungan PBB. Di antaranya Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Bukti lain bahwa Indonesia punya peran lain di bidang ekonomi adalah mendorong adanya ekonomi digital. Dikutip dari laman Kemenlu, ekonomi digital berpotensi menjadi pemulihan ekonomi global dengan kontribusi 15,5 terhadap PDB dunia. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah G20 dan pada Presidensi G20 Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai salah satu sektor prioritas untuk dibahas.
Peran Indonesia dalam PBB Asean GNB
Selanjutnya peran Indonesia dalam PBB adalah mempelopori gerakan Non Blok atau biasa disingkat GNB. Gerakan Non Blok adalah sebuah organisasi dunia dan di dalamnya berisi negara-negara yang tidak melakukkan aliansi dan berpihak kepada kekuatan besar apapun. Baik dari blok barat dan blok timur. Sehingga negara-negara peserta ini tidak diizinkan untuk memihak pihak manapun. Hadirnya gerakan Non Blok oleh Indonesia bertujuan untuk menciptakan situasi perdamaian. Di mana saat lahirnya gerakan non blok terjadi peperanga antara pihak blok barat dan timur.
Peperangan antara blok barat dan blok timur tak hanya terjadi pada masa Perang Dunia ke-2. Namun juga terjadi saat ini di Ukraina. Di mana pihak blok timur dalam hal Ini Rusia menggempur wilayah Ukraina. Alasan Rusia menggempur Ukraina tak lain adalah keinginan pecahan Uni Soviet tersebut untuk bergabung ke NATO. Sebuah aliansi Pakta Pertahanaan Utara dan di dalamnya ada negara-negara seperti Amerika Serikat, Swedia, Polandia, Inggris dan masih banyak lagi.
Meski perang di Rusia dan Ukraina masih berlangsung, namun beberapa negara anggota GNB masih kukuh untuk tidak memihak Blok Timur dan Blok Barat. Salah satu negara yang tidak memihak peperanga tersebut adalah Indonesia.
Peran Indonesia dalam PBB saat ini
Peperangan antara Ukraina dan Rusia telah membuat banyak negara memberikan perhatian lebih. Salah satu negara tersebut adalah Indonesia dan pastinya negara anggota pada Perserikata Bangsa Bangsa (PBB). Dikutip dari laman Kemenlu, mengawali pernyataan di Sidang Majelis Umum PBB, Wakil Tetap RI untuk PBB, Armanatha Nasir mengatakan bahwa situasi di Ukraina sudah mencederai tatanan perdamaian di Eropa Timur.
Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi gerakan non blok atau (GNB), mendorong supaya perdamaian dapat segera dikembalikan ke Ukraina. Dalam hal ini Indonesia mendorong semua pihak agar selalu memastikan solusi damai melalui aksi dialog dan diplomasi.
“Semua pihak harus menghormati tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah,” tegas Dubes Tata.
Armanata Nasir menambahkan bahwa dalam situasi peperanga, masyarakat sipil bisa menanggung dampak paling besar. Pada konteks ini ditekankan dua hal pertama supaya semua warga sipil yang membutuhkan dapat memperoleh akses bantuan kemanusian. Kedua, supaya masyarakat sipil yang hendak keluar dari wilayah perang di Ukraina dapat diberikan keselamatan.
Dubes Tata menambahkan jika konflik dan ketegangan tidak akan memberikan manfaat untuk siapapun. Maka dari itu Dubes Indonesia untuk PBB, Armanatha Nasir mengajak kepada seluruh anggota Majelis Umum PBB agar fokus kepada setiap upaya menciptakan perdamaian di Ukraina.
Sejak awal krisis, Indonesia terus mendorong untuk digelarnya dialog dan diplomasi. Pada berbagai kesempatan, bahkan Indonesia secara aktif melakukan agenda pendekatan kepada negara-negara kunci. Salah satunya kepada anggota DK PBB dan memastikan respon PBB yang konstruktif terhadap krisis yang sedang berlangsung di Ukraina.
Demikian ulasan mengenai peran Indonesai dalam PBB di berbagai bidang. Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga karena Indonesa punya andil besar dalam organisasi internasional tersebut.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.