Komponen sistem informasi merupakan bagian penting dalam sebuah jaringan besar yang menjalankan sebuah sistem, yaitu sistem informasi. Sistem tersebut mengelola data, mulai dari mencari, mengumpulkan hingga mengeluarkannya untuk kepentingan dari perusahaan atau institusi yang menggunakan sistem informasi itu sendiri.
Jaringan sistem informasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya komponen sistem informasi. Dalam kesempatan kali ini, kita akan kupas tuntas segala hal tentang sistem informasi, bukan hanya komponennya namun juga pengertian, fungsi, hingga contoh dan jenis-jenisnya.
BACA JUGA: 18 Bahasa Pemrograman Paling Populer untuk Dipelajari
Apa itu sistem informasi?
Dalam setiap penjelasan tentang komponen sistem informasi PPT (Power Point), jurnal hingga karya ilmiah lainnya, dijelaskan bahwa sistem informasi merupakan sebuah perangkal lunak yang dapat membantu mengatur atau menganalisis data. Sistem informasi memiliki tujuan utama untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna bagi suatu instansi atau organisasi.
Melalui hasil pemrosesan data menjadi informasi inilah nantinya pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara observatif. Selain itu, sistem informasi juga didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang terintegrasi dan bertugas untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data. Pemrosesan data ini tadi akan menghasilkan produk digital dan menyediakan informasi bagi bisnis atau organisasi dalam operasional mereka.
Dengan adanya sistem informasi, dapat mendukung proses interaksi sebuah badan bisnis dengan pelanggan atau pemasok. Serta dapat menganalisis persaingan pasar yang terjadi. Rantai pasokan antara bisnis secara elektronik dan manual pun akan terjaring. Biasanya perusahaan-perusahaan besar menggunakan sistem informasi untuk menganalisis dan mengobsercasi data produk dan pemasaran secara lengkap dan tepat.
Tujuan dan fungsi sistem informasi
Sebelum masuk ke pembahasan tentang komponen sistem informasi, sistem informasi juga memiliki tujuan dan fungsinya. Sebagaimana yang telah disinggung sedikit dalam penjelasan sebelumnya, bahwa secara garis besar sistem informasi berfungsi untuk menganalisis dan mengobservasi kondisi yang terjadi.
Tujuan dasar dari sistem informasi dibuat yaitu untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dan dapat memberikan pengetahuan relevan untuk proses pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Sementara itu, fungsi dari sistem informasi sendiri akan dijelaskan dapat penjelasan di bawah ini:
1. Mengumpulkan data
Fungsi dari komponen sistem informasi yang pertama adalah untuk mengumpulkan data oleh pengguna dalam sebuah institusi. Masukan data ini menjadi sumber utama berlangsungnya informasi sistematis dalam suatu organisasi tersebut secara operasional. Fungsi ini juga akan menjadi basis data yang digunakan untuk menganalisis serta mengobservasi.
2. Menyimpan data
Fungsi sistem informasi selanjutnya yaitu untuk menyimpan data. Setelah data yang berisi informasi dikumpulkan, selanjutnya akan disimpan sebagai data mentah ke dalam sistem yang kemudian akan diproses.
Penyimpanan data ini tentu saja berlaku bagi semua data, baik data relevan maupun tidak. Namun, fungsi sistem informasi yang satu ini amat menentukan proses pengolahan data menjadi informasi nantinya. Komponen sistem informasi memiliki tugas yang memastikan agar semua fungsi dari sistem informasi berjalan dengan baik tanpa kesalahan.
3. Menghasilkan luaran informasi
Tugas dari komponen sistem informasi geografis yaitu dapat menghasilkan output atau luaran informasi. Luaran informasi tersebut berasal dari data yang disimpan kemudian dianalisis untuk kebutuhan institusi atau perusahaan. Pengguna sistem informasi tentunya memiliki beberapa formula tertentu untuk proses pengolahan data.
Sehingga nantinya dihasilkan informasi yang relevan bagi kebutuhan mereka. Selain ketiga hal tersebut, sistem informasi juga berperan dalam mengontrol aliran informasi dan juga menerima umpan balik.
BACA JUGA: 15 Contoh Biografi Diri Sendiri yang Benar, Lengkap & Menarik
Komponen sistem informasi
Setelah mengetahui pengertian, tujuan dan fungsi sistem informasi, sebuah sistem informasi juga memiliki komponen-komponen. Setidaknya, terdapat 6 komponen dari sistem informasi. Komponen tersebut yang membuat sebuah sistem bisa berjalan dengan lancar dan sempurna. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Perangkat keras komputer
Komponen sistem informasi yang pertama adalah perangkat keras komputer atau hardware. Ini merupakan komponen utama dari jaringan sistem informasi. Umumnya, komponen ini dibangun dengan sistem komputer terdistribusi dengan server pemrosesan paralel.
Keberadaan server pemrosesan paralel yang kuat dalam sistem informasi dapat menjangkau integrasi sistem komputer dalam sebuah organisasi. Hal ini yang nantinya berperan secara otomatis untuk proses input data dari komputer pengguna menuju server utama.
Awalnya, perangkat keras juga dibebani oleh penyimpanan dengan ukuran besar demi dapat menunjang pemrosesan sistem informasi. Namun saat ini, hal tersebut telah didukung dengan penyimpanan berbasis cloud dan dapat diakses melalui jaringan telekomunikasi internal organisasi. Tanpa adanya hardware, mustahil sebuah sistem informasi bisa berjalan dengan baik dan bisa melakukan proses yang ada dalam sistem informasi itu sendiri.
2. Perangkat lunak komputer
Software atau perangkat lunak komputer merupakan bagian penting dalam komponen sistem teknologi informasi. Perangkat lunak dalam komputer sistem informasi dapat bertugas untuk mengelola perangkat keras, data program, dan sumber daya sistem lainnya, serta menyediakan sarana bagi pengguna untuk mengontrol penggunaan grafis.
Perangkat lunak aplikasi dalam sistem informasi biasanya berbentuk suatu program yang dirancang untuk menangani tugas-tugas tertentu bagi pengguna. Salah satu contoh dari perangkat lunak ini adalah adanya rangkaian aplikasi dengan spreadsheet untuk program pengolahan tugas dalam industri yang dibangun secara vertikal, seperti penjadwalan, perutean, dan pelacakan produk.
3. Telekomunikasi
Telekomonikasi merupakan bagian komponen sistem informasi selanjutnya. Untuk sinkronisasi sistem informasi dengan seluruh perangkat komputer di dalam organisasi diperlukan adanya integrasi telekomunikasi. Umumnya, komponen ini berbentuk portabel atau kabel seperti koneksi internet lokal area (LAN), sensor identifikasi frekuensi radio dan beberapa perangkat untuk melacak proses produksi atau operasional organisasi.
Sistem informasi memerlukan komponen telekomunikasi karena sifatnya yang mengumpulkan banyak data dan mengolahnya menjadi informasi. Informasi ini juga nantinya dapat diakses secara terintegrasi oleh semua pengguna dalam suatu organisasi, Oleh karena itu, adanya jaringan eksklusif seperti intranet dapat menunjang kinerja sistem informasi dan memperkuat sistem keamanannya dari pihak eksternal.
4. Basis data dan penyimpanan
Komponen sistem informasi selanjutnya yaitu basis data dan penyimpanan. Sistem informasi memerlukan basis data dan ruang penyimpanan untuk membuatnya bekerja. Tanpa adanya basis data dan ruang penyimpanan yang cukup, informasi yang dihasilkan tidak dapat maksimal dan terbatas.
Oleh karena itu, keberadaan basis data yang merupakan kumpulan data saling terkait dan teratur dalam berbagai kriteria ini menjadi penting bagi sistem informasi. Basis data ini bisa dicontohkan dari catatan karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan, serta katalog produk yang pernah ada dalam perusahaan tersebut.
Basis data (database) dapat digunakan untuk mendukung operasional dan fungsi manajemen suatu perusahaan dari waktu ke waktu. Adanya basis data juga dapat digunakan untuk proses evaluasi atas informasi terkini dengan data di masa lampau.
5. Sumber daya manusia dan prosedur
Salah satu dari 5 komponen sistem informasi yang penting adalah sumber daya manusia dan prosedur. SDM diperlukan untuk menjalankan sistem informasi seperti pelaksanaan operasional berbasis data. Proses data merupakan bagian dari pengelolaan sistem informasi itu sendiri.
Sumber daya manusia di sini mencakup pekerja, merekan harus dilatih untuk dapat menjalankan sebuah sistem informasi secara maksimal. Hal ini ditujukan agar operasional organisasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan pula adanya prosedur penggunaan atau pengoperasioan sistem informasi oleh banyak pengguna.
Begitu pula nantinya diadakan pula pemeliharaan sistem informasi untuk proses otomatisasi jadwal penggajian, produksi, manajemen surat, dan lain sebagainya. SDM dan prosedur juga merupakan komponen sistem operasi dalam informatika.
6. Controling atau pengawasan
Daftar terakhir dari 6 komponen sistem informasi yaitu komponen kontrol atau pengawasan. Peran dari komponen ini sangat besar dalam arus sistem informasi. Bisa dikatakan, tanpa adanya komponen kontrol sebuah sistem informasi akan berjalan tidak obejktif. Komponen pengawasan merupakan pusat pengendalian dari sebuah sistem informasi.
Hal ini ditujukan agar operasional organisasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan pula adanya prosedur penggunaan atau pengoperasioan sistem informasi oleh banyak pengguna. Begitu pula nantinya diadakan pula pemeliharaan sistem informasi untuk proses otomatisasi jadwal penggajian, produksi, manajemen surat, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui segala hal tentang komponen sistem informasi, agar Sedulur lebih mudah memahami bagaiaman sistem informasi bekerja berikut ini adalah contoh dari penerapan komponen sistem informasi itu sendiri. Karena komponen sistem adalah adalam bagian-bagian dari kerja sebuah sistem, maka akan semakin mudah ketika hal tersebut dijelaskan dalam sebuah contoh penerapan serta jenis-jenisnya.
BACA JUGA: Apa itu Copywriter: Pengertian, Tugas, Syarat, serta Potensinya
E-Commerce
Contoh dari penerapan komponen sistem informasi dapat kita lihat pada cara kerja e-commerce. Semenjak berkembangnya era digital saat ini, transaksi jual beli dapat dilaksanakan secara online. Di Indonesia sendiri banyak berdiri e-commerce yang menjadi raksasa perusahaan digital. Seperti contoh tokopedia, shopee, aplikasi super, lazada dan lain sebagainya.
Setiap e-commerce menerapkan sistem informasi dalam menjalankan bisnisnya. Sistem informasi dalam e-commerce biasanya terletak pada otomatisasi transaksi, keamanan, proses legitimasi produk, hingga penyimpanan pelanggan dan penjual. Proses jual-beli barang dengan sistem ini terlihat sederhana, namun di baliknya terdapat sistem informasi yang lengkap.
E-Learning
Contoh penerapan komponen sistem informasi yaitu e-learning. Perkembangan e-learning sangat pesat ketika Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Segala aspek pembelajaran, mulai dari sekolah hingga perkuliahan dialihkan secara online, karena pembelajaran tatap muka secara langsung dilarang demi menekan penyebaran virus Covid-19.
Sistem informasi dalam bidang pendidikan dapat digunakan untuk mengolah data absensi, pengumpulan tugas, pengumpulan nilai, pengolahan nilai menjadi rapor, hingga kalkulasi total rerata nilai ujian. Tak hanya itu, sistem informasi juga memungkinkan pengajar dapat mengakses bahan ajar secara daring dan terintegrasi dengan mudah.
Knowladge work system
Knowladge work system (KWS) masih berkaitan dengan e-learning atau pendidikan. Karena komponen sistem informasi dalam pendidikan dapat membangun KWS, untuk tujuan mencari solusi dari problem yang ditemui terkait ilmu pengetahui dan lain sebagainya. Data-data penelitian atau riset hingga rumus-rumus perhitungan tertentu dapat diotomatisasi melalui sistem informasi jenis ini.
Office automation system
Contoh penerapan komponen sistem informasi selanjutnya dapat kita lihat dalam office automation system (OAS). OAS merupakan jaringan komputer dalam sebuah perkantoran yang terintegerasi dengan kumpulan sistem menggunakan server tertentu.
Penggunaan OAS dapat memudahkan pekerja dan karyawan pengguna komputer di suatu kantor secara kolaboratif. Keberadaan sistem informasi lewat OAS ini dapat menunjang adanya kinerja sistematis tanpa perlu kebingungan mencari data dari meja ke meja sebab telah ada server dan ruang penyimpanan dinamis.
Fleet management system
Fleet management system merupakan contoh penerapan komponen sistem informasi. Contoh ini digunakan terhadap pengelolaan sistem pengiriman barang atau ekspedisi. Contoh mudah dari bagian ini yaitu sistem tracking jika Sedulur memesan barang secara online.
sistem tracking pada armada kargo atau pengiriman barang merupakan salah satu contoh sistem informasi dalam bentuk fleet management system.
Transaction processing system
Contoh menerapan komponen sistem informasi terakhir adalah transaction processing system (TPS). TPS merupakan sistem proses transaksi secara otomatis yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk memudahkan pelaksanaan operasional dan pencatatan keuangan dari penjualan barang atau jasa.
Aktivitas otomatisasi transaksi ini juga secara umum akan memudahkan proses pencatatan pelanggan per hari, barang/jasa terjual per hari, dan administrasi lainnya secara periodik. Umumnya, fleet management system diintegrasikan dengan penggunaan Global Positioning System (GPS) yang sudah berkembang di setiap perangkat elektronik seperti smartphone dan lainnya.
Sekian penjelasan tentang, pengertian, jenis, contoh serta komponen sistem informasi yang telah dijelaskan di atas. Semoga penjelasan di atas dapat membuat Sedulur menjadi lebih paham seputar sistem informasi yang saat ini berjalan dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Terutama untuk kepentingan bisnis.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.