Bicara soal kuliner khas Madura, kebanyakan orang mungkin lebih familier dengan hidangan gurih berbahan daging seperti sate dan bebek goreng. Akan tetapi, Madura ternyata menyimpan kekayaan kuliner yang tidak selalu bercita rasa gurih dan asin, melainkan juga ada makanan manis, seperti misalnya tajin sobih.
Apa itu tajin sobih? Serta bagaimana cita rasa kuliner khas Madura tersebut? Yuk, langsung simak rangkuman informasinya berikut ini.
BACA JUGA: Resep Bubur Sumsum Candil yang Legit
Mengenal Tajin Sobih Khas Madura
Tajin sobih merupakan salah satu kuliner khas Madura, tepatnya dari Kabupaten Bangkalan. Berbeda dengan sate atau bebek goreng yang biasa disantap sebagai lauk bersama nasi putih, tajin sobih mungkin lebih patut disebut sebagai jajanan atau makanan ringan.
Tajin sobih sebenarnya merupakan hidangan berupa bubur atau jenang yang memiliki rasa dominan manis dengan sedikit cita rasa gurih dari santan. Menilik sejarahnya, nama tajin sobih rupanya menyimpan cerita tersendiri.
Kata “tajin” disebut memiliki arti sebagai bubur dalam bahasa Madura. Sementara itu, “sobih” merujuk pada nama desa yang sekaligus menjadi asal munculnya makanan ini, yaitu Desa Sobih di Bangkalan, Madura.
Ciri Khas Tajin Sobih
Sekilas, tajin sobih tampak seperti bubur sumsum atau biji salak yang banyak ditemukan di daerah lain di Indonesia. Pasalnya, hidangan ini memang memadukan kelezatan bubur sumsum putih, bubur cokelat, dan mutiara yang memiliki tekstur lembut.
Perpaduan aneka jenis bubur tersebut kemudian dilengkapi dengan guyuran kuah santan nan gurih dengan gula merah cair yang manis. Tak berhenti sampai di situ, cita rasa khas tajin sobih yang membedakannya dengan bubur-bubur lain kian terasa lewat kehadiran cenil berkuah warna cokelat.
Apalagi juga dikatakan bahwa tidak semua orang bisa membuat cenil berkuah cokelat dengan sempurna, tidak seperti bubur sumsum atau bubur mutiara. Cita rasa khas tajin sobih kian memberikan kesan spesial dengan cara penyajiannya yang masih tradisional.
Diketahui, pedagang tajin sobih umumnya masih mempertahankan cara penyajian dengan menggunakan daun pisang yang dibentuk kerucut. Tak hanya sebagai wadah, daun pisang juga umum digunakan sebagai sendok untuk menyuap tajin sobih. Hal ini pun tak ayal turut menjadi daya tarik tersendiri bagi kuliner satu ini.
BACA JUGA: Resep dan Cara Membuat Bubur Asyura, Beserta Sejarah Lengkapnya!
Bahan Pembuatannya
Seperti halnya kebanyakan jenang khas Indonesia, tajin sobih juga dibuat dengan bahan utama tepung beras dan tepung kanji. Hal ini membuatnya memiliki tekstur kenyal sekaligus lembut ketika disantap.
Adapun tepung beras digunakan untuk membuat bubur sumsum putih, sedangkan tepung kanji digunakan untuk membuat bubur cokelat. Selain itu, ada pula bubur mutiara yang berbentuk bulat-bulat dan mengembang saat dimasak namun juga memiliki tekstur lembut ketika dimakan.
Aneka jenis bubur yang sudah matang itu kemudian disajikan bersama kuah santan gurih serta gula merah yang dicairkan dan memiliki cita rasa manis.
Budaya Makan Tajin Sobih
Tajin sobih biasanya dijajakan di pasar-pasar tradisional di Madura. Selain itu, makanan ini juga biasa dijual oleh ibu-ibu yang menggendong dagangannya dan berkeliling desa. Hal ini pun membuat tajin sobih lekat dengan budaya masyarakat setempat sekaligus memiliki keunikan tersendiri.
Selain memiliki keunikan dari segi penyajian hingga cara penjual menjajakan dagangannya, tajin sobih juga memiliki ciri khas dari kebiasaan atau waktu memakannya. Umumnya, tajin sobih dinikmati pada pagi hari tepatnya sebagai penutup mulut.
Selain itu, jajanan satu ini juga umum disajikan bersama kopi hitam pahit yang seolah menjadi penetralisir rasa manis dan gurih yang dimiliki.
Itu dia ulasan mengenai tajin sobih, kuliner khas Bangkalan, Madura yang sarat akan nilai tradisional. Cita rasa hingga keunikan tajin sobih tentu menjadi daya tarik tersendiri hingga kuliner satu ini banyak diburu wisatawan yang datang. Nah, apakah Sedulur juga tertarik untuk mencobanya?