Kabupaten Tuban, Jawa Timur dijuluki Bumi Wali karena banyaknya makam para wali yang tersebar di setiap penjuru. Salah satunya adalah Sunan Bonang. Makam Sunan Bonang Tuban sendiri terletak di Desa Kutorejo. Tepatnya di sebelah barat Masjid Agung Tuban.
Sunan Bonang adalah salah satu mualim Wali Songo yan banyak menggunakan aktivitas kesenian untuk berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam. Beberapa karya seni yang diciptakan sebagai bagian dari dakwahnya antara lain seni wayang dilengkapi dengan alat musik gamelan, terutama bonang, kempul, dan kenong. Lalu juga ada lagu Wujil, yakni macapat dan Tombo Ati yang masih populer sampai sekarang
Makam Sunan Bonang merupakan tempat bersejarah bagi umat muslim. Selain sebagai tempat wisata religi dan ibadah, pengunjung juga dapat menikmati keindahan arsitektur masjid yang unik. Dimana asjid yang mengelilingi makam ini memancarkan kemegahan dan keindahan arsitektur tradisional Jawa. Kalau Sedulur penasaran tentang pesona wisata SUnan Bonang Tuban, mari simak ulasannya berikut!
BACA JUGA: Mengulas Keunikan Wisata Religi Makam Sunan Drajat di Lamongan
Sejarah Sunan Bonang
Sunan Bonang alias Raden Makdum Ibrahim merupakan salah satu ulama yang tergabung dalam Wali Songo, kelompok yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa pada abad ke-14 Masehi. Selain tokoh agama, Sunan Bonang juga dikenal sebagai seniman yang berdakwah menggunakan berbagai bentuk kesenian seperti gamelan dan karya sastra.
Menariknya, Sunan Bonang konon merupakan penemu gamelan yang memiliki tonjolan di tengahnya yang sering disebut bonang. Oleh karena itulah Raden Makdum Ibrahim dijuluki “Sunan Bonang”. Menurut buku Atlas Wali Songo 2016 oleh Agus Sunyoto, Sunan Bonang merupakan anak keempat dari Raden Rahmat atau Sunan Ampel.
Ia menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri Bupati Tuban, yaitu Arya Teja. Dengan warisan ilmu pengetahuan dan budayanya, Sunan Bonang dikenang tidak hanya sebagai ilmuwan besar, namun juga sebagai sosok yang berjasa terhadap seni dan budaya yang terus memperkaya serta menghidupkan kembali tradisi Islam Nusantara.
Kompleks Makam Sunan Bonang
Kompleks makam Sunan Bonang terletak di belakang Masjid Jami’ Tuban dan kompleks makam ini terbagi menjadi tiga halaman. Tiga halaman utara-selatan dikelilingi oleh benteng bertembok dengan empat gapura. Pada sisi pertama terdapat gapura batako berbentuk Semar Tinandu yang diplester dan beratap sirap.
Pintunya bernomor 1383 H dan 1749 Muharram, dengan tambahan dinding terawang (jalusi) di kedua sisi pintu dengan motif kawung. Halaman pertama juga memiliki dua pendopo kecil berbentuk sinom. Lalu halaman selatan lainnya memiliki gapura paduraksa yang dibuat dari susunan balok tras, pintu kayu dan dua pendopo rante.
Di pendopo rante tepi timur terdapat Candra Sengkala “Loro gajah angapit kala” dibaca 2821 atau 1282 Muharram. Halaman kedua juga terdapat 27 benda cagar budaya, yaitu dua yoni di dekat pendopo dan makam-makam di sisi utara halaman.
Di sisi ketiga terdapat Gapura Paduraksa dengan susunan balok tras dan pintu kayu. Pada sisi ketiga inilah terdapat makam Sunan Bonang yang berada di dalam cungkup, dan pada bagian kepala makam terdapat batu nisan berhiaskan bentuk surya. Selain itu, ada kuburan kuno dari kerabat dan santri Sunan Bonang yang telah bercampur dengan makam-makam baru.
Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Operasional
Sunan Bonang meninggal saat berusia 60 tahun pada tahun 1525 dan makamnya diyakini berada di empat tempat yaitu Tuban, Bawean, Lasem, dan Madura. Namun sekarang makam Sunan Bonang yang paling banyak dikunjungi adalah yang berada di Kabupaten Tuban. Berikut ini informasi lokasi makam, jam operasional, dan harga tiket masuknya.
- Lokasi: Dusun Kauman, Desa Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
- Harga tiket: Gratis
- Jam operasional: 24 jam
Rute Menuju Makam Sunan Bonang
Untuk menuju makam Sunan Bonang rutenya relatif mudah. Jika Sedulur berada di psat kota Tuban, Sedulur bisa melalui Jalan Pantura yang merupakan jalan utama menuju tujuan kamu.
Alternatifnya bisa juga melalui Jalan Panglima Sudirman, Kragan – Rembang dan Tuban – Babat. Kalau Sedulur mengggunakan angkutan umum, bisa berhenti di halte terdekat dan melanjutkan perjalanan dengan ojek atau berjalan kaki.
Fasilitas di Makam Sunan Bonang
Umumnya banyak wisatawan atau pengunjung yang datang malam hari untuk berziarah. Pasalnya, makam ini buka 24 jam. Tapi Sedulur pun bisa datang siang hari dan berwisata ke sekitaran kompleks makam. Berikut ini beberapa fasilitas yang tersedia untuk mendukung kenyamananmu di sini.
- Area parkir yang luas
- Ruang istirahat
- Restoran atau warung makan
- Penginapan di sekitar makam
- Fasilitas kamar mandi yang bersih
- Tempat oleh-oleh
- Masjid dan pendopo
BACA JUGA: 10+ Wisata Religi Jawa Timur yang Wajib Banget Dikunjungi
Daya Tarik Makam Sunan Bonang
Makam Sunan Bonang terletak di belakang Masjid Agung Tuban, di sisi barat Alun-alun Tuban. Beliau wafat tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban, Jawa Timur. Tempat ziarahnya sering dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia. Makam Sunan Bonang mempunyai beberapa daya tarik berikut ini.
1. Desain makam
Makam Sunan Bonang mempunyai pendopo semi outdoor yang luas dengan lantai marmer untuk memberikan kenyamanan bagi para peziarah. Di tengah pendopo terdapat makam sang wali yang berbentuk rumah kecil terbuka di bagian depan.
Pendopo ini dilengkapi dengan atap yang melindungi makam. Peziarah biasanya duduk di pendopo sambil melantunkan doa tanpa memasuki bangunan makam.
2. Berfoto di makam
Meski berfoto di makam diperbolehkan, namun pengunjung tetap menjaga etika. Penting untuk diingat bahwa makam tersebut bukanlah objek wisata biasa, jadi penting untuk tidak mengambil foto sembarangan.
Jika ingin mengabadikan momen, ada baiknya mengambil foto di area pintu masuk atau gapura di mana Sedulur bisa melihat arsitektur Jawa kuno dengan sentuhan Islami.
3. Istighosah di Masjid Perut Bumi
Peziarah di makam Sunan Bonang kerap melakukan istighosah di Masjid Perut Bumi dan pesantren atau yang dikenal dengan Aschabul Kahfi. Masjid ini di dekat makam Sunan Bonang, sekitar 2 km ke arah tenggara.
Masjid ini dikenal dengan sebutan Perut Bumi karena letaknya di dalam gua yang kemudian disulap menjadi tempat ibadah unik. Cahaya redup menerangi masjid yang sepi dan bersih ini, menambah pesonanya dengan stalaktit yang menggantung di langit-langit, melingkari pilar-pilar bangunan masjid.
4. Wisata cagar budaya dan sejarah
Mengunjungi kompleks makam Sunan Bonang di Tuban tidak hanya sekedar ziarah, namun juga pemahaman tentang sejarah Sunan Bonang. Di sini terdapat dua yoni di sekitar pendopo dan 27 situs cagar budaya.
Makam penting lainnya ada makam Sunan Bonang, makam Adipatih Kyai Ageng Gemilang, makam Adipatih Kyai Ageng Boto Abang, makam Adipatih Kyai Ageng Ngasreh, dan Adipatih Balewod. Selain itu, masih terdapat artefak sejarah lainnya seperti Rana, Gapura III, Pendopo Rantai Barat, Pendope Rantai Timur, Gapura II, Pendopo Timur, Pendope Barat, dan Gapura I.
5. Mata Air Sumur Qur’an
Selain itu, keunikan lain yang bisa ditemui di tempat ini adalah mata air di Sumur Qur’an. Air yang keluar dari sumur ini dipercaya mempunyai khasiat tertentu. Banyak pengunjung datang ke sini untuk minum atau wudhu di air sumur ini, karena percaya bahwa air tersebut membawa berkah.
Tips Berkunjung ke Makam Sunan Bonang
Sebelum Sedulur mengunjungi Makam Sunan Bonang di Tuban, perlu mempersiapkan segala sesuatunya seperti makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya. Jangan lupa persiapkan barang lainnya seperti kamera, karena Sedulur pasti ingin mengabadikan momen bersama keluarga atau teman.
Selain itu, penting untuk membawa perbekalan kesehatan seperti sabun, tisu basah, obat-obatan, dan sanitizer. Pastikan tubuh dan kendaraan dalam kondisi prima agar liburan lancar.
Oia, apabila Sedulur ingin beribadah dan berwisata religi dalam tempo waktu yang cukup lama di makam Sunan Bonang Tuban. Jangan lupa juga untuk persiapkan perbekalan ringan seperti air mineral. Sedulur bisa membawa Air Minum Pirlo yang dapat memberikan kesegaran dalam setiap aktivitas tanpa perlu khawatir dehidrasi dan kekurangan cairan.
Dengan kemasan yang praktis dan mudah dibawa kemanapun, Pirlo juga menjadi solusi untuk menemani Sedulur bepergian. Belum lagi, harganya yang terjangkau dan tersedia di toko kelontong serta SuperApp.
Sedulur juga wajib berhati-hatilah dan selalu menjaga diri selama berziarah. Pastikan juga mengikuti aturan setempat, jaga etika dan sopan santun serta jangan membuang sampah sembarangan.
Itulah tadi informasi lengkap mengenai Sunan Bonang Tuban. Apakah Sedulur ingin ke sini? Selamat berziarah ya!