Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan dengan banyak sekali bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita perjuangan saat melawan kolonial Belanda di zaman dahulu. Namun dari sekian banyak tempat bersejarah, ada satu wisata sejarah yang juga menarik untuk dikunjungi yaitu Monumen Kapal Selam Surabaya.
Wisata ini cukup ikonik karena lokasinya memang berada di jantung Kota Surabaya. Sedulur bahkan bisa melihat kapal selam yang berada dekat dengan aliran Sungai Kalimas tersebut. Belum lagi, bentuk dari kapal selam juga begitu mencolok dari pinggir jalan.
Nah, kalau Sedulur tertarik untuk mengunjungi Monumen Kapal Selam Surabaya dan mengetahui berbagai kisah sejarah dibaliknya. Mari simak ulasan lengkap wisata tersebut di ulasan kali ini!
BACA JUGA: Museum Pendidikan Surabaya: Daya Tarik, Jam Buka, dan HTM
Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya
Sebelum membahas lebih dalam, Sedulur harus mengenal tentang Monumen Kapal Selam terlebih dahulu ya. Museum ini dibangun sebagai wujud mengabdikan dari sejarah perjuangan Indonesia dalam melawan penjajah sekaligus untuk melestarikan warisan negara di masa penjajahan.
Kapal Selam yang digunakan sebagai ikon untuk museum sendiri adalah jenis KRI Pasopati 401. Kendaraan militer ini juga masih asli dan bukan replika. KRI Pasopati 410 ini sendiri merupakan kapal selam pertama yang masuk di dalam Angkatan Laut Indonesia pada tanggal 29 Januari tahun 1962.
Pada masanya, Kapal Selam KRI Pasopati 410 ini memiliki tugas utama yaitu untuk menghancurkan garis musuh, pengawasan, dan penggerebekan secara senyap atau diam-diam. Kapal Selam KRI Pasopati 410 ini termasuk sebagai salah satu tulang punggung dari kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dalam menjaga wilayah kedaulatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masanya.
Namun, ini bukan kapal selam buatan Indonesia ya. Kapal Selam KRI Pasopati 410 diketahui sebagai kapal selam buatan Uni Soviet yang dirilis pada tahun 1952. Penggunaan pertama kali di Indonesia sendiri, saat terjadi dalam pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat yang saat itu masih dikuasai Belanda.
Oada tanggal 20 Juni tahun 1998 Kapal Selam KRI Pasopati 410 resmi dihentikan penggunaannya dan dibawa ke darat untuk dijadikan sebagai monumen. Memanglah tidak mudah dalam melakukan proses pemindahan kapal selam dari laut ke darat, oleh karena itu kapal selam ini di belah menjadi 16 bagian dan di rakit kembali di bantaran Sungai Kalimas.
Sekarang ini, Monumen Kapal Selam ini juga dikenal sebagai Monkasel. Hebatnya lagi, Monkasel menjadi munmen sejarah terbesar yang ada di Asia. Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 resmi menjadi destinasi wisata sejarah terbaik di Surabaya.
Lokasi dan Rute
Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 sendiri berlokasikan di Jalan Pemuda Nom 39, Emang Kalisasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Rutenya juga sangat mudah karena Sedulur tinggal menuju arah Plaza Surabaya dan museum tersebut ada tepat di sebelah Plaza Surabaya.
Jam Operasional Museum
Wisatawan dapat mengunjungi Monkasel sesuai jam operasional yang berlaku. Monkasel buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Harga Tiket Masuk
Untuk harga tiket masuk objek wisata Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 ini juga tergolong murah. Sedulur cukup membayar tiket masuk sebesar Rp15.000 dan bisa menikmati seluruh area museum kapal selam.
BACA JUGA: Istana Gebang Blitar, Tempat Tumbuh Bung Karno Saat Remaja
Daya Tarik Monumen Kapal Selam Surabaya
Ada banyak sekali daya tarik yang bisa Sedulur temukan saat berkunjung ke Monumen Kapal Selam Surabaya. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Melihat kapal selam bersejarah
Daya tarik utama dari tempat wisata ini memang dari kapal selamnya. Dimana Kapal Selam KRI Pasopati 410 menjadi salah satu kendaraan tempur paling mutakhir yang pernah dimiliki Indonesia.
Kapal selam ini merupakan alat perang bertipe SS Whiskey Class. Dimana kapal ini bertugas di Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962. Kapal Selam ini memiliki peran besar dalam mempertahankan hukum laut, salah satunya dalam Operasi Trikora hingga Perang Aru.
Kapal Selam KRI Pasopati 410 ini memiliki panjang 76,6 x 6,30 meter, serta berat 1.300 ton. Untuk kecepatannya sendiri mencapai 18,3 Knot di atas permukaan laut, dan 13,6 Knot di bawah permukaan air laut. Hebatnya sendiri Kapal Selam ini memiliki persenjataan dengan 12 torpedo uap gas dengan panjang 7 meter.
2. Pemutaran video Perang Aru
Menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia, membuat area ini begitu kental wahana-wahana bersejarah. Salah satu yang bisa Sedulur dapatkan adalah pengalaman melihat kemampuan kapal selam ini bertempur di Perang Aru.
Sedulur bisa menikmati pemutaran film tentang Laut Aru yang juga menampilkan Kapal Selam KRI Pasopati 410. Pemutaran film ini pun tidak dipungut biaya dan sudah termasuk harga tiket masuk.
3. Wahana perahu Sungai Kalimas
Selain menikmati berbagai momen bersejarah yang ada di Monumen Kapal Selam Surabaya. Sedulur juga bisa merasakan pengalaman seru bermain perahu di Sungai Kalimas. Namun untuk bisa menikmati keindahan Sungai Kalimas yang membelah Surabaya, Sedulur perlu membayar biaya tambahan sebesar Rp20.000 untuk sekali jalan ya.
Namun, pengalaman berkeliling dengan perahu tentu bisa menjadi hal yang tak terlupakan setelah melihat berbagai diorama di sana. Jadi patut Sedulur coba!
Demikian tadi ulasan lengkap tentang Monumen Kapal Selam Surabaya atau Monkasel. Semoga informasi ini bisa membantu dan memberikan panduan liburan yang seru saat berkunjung ke Kota Pahlawan.
Oia, biar suasana jalan-jalan di Monuman Kapal Selam Surabaya makin krezi dan seru,Sedulur bisa menjadikan YumiKrez sebagai perbekalan lho. Cemilan berbentuk net yang Yumi Rasanya Krezi Isinya ini cocok banget jadi teman berwisata bersama keluarga, apalagi dengan isi yang banyak nggak habis-habis.
Sedulur bisa menemukan Yumikrez dengan mudah karena tersedia di toko kelontong dan juga di SuperApp lho. SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Untuk informasi lebih banyak, Sedulur bisa mengikuti Instagram SuperApp.