Makam Sunan Gresik: Lokasi, Rute, dan Harga Tiket Masuk

Sebagian orang mungkin belum mengetahui tentang Makam Sunan Gresik, yakni Maulana Malik Ibrahim. Ia merupakan salah satu dari beberapa Wali Songo yang menyebarkan Islam ke Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16. 

Wali Songo artinya sembilan wali dan disebut Sunan atau Susuhunan oleh masyarakat Jawa. Kata Sunan atau Susuhunan berasal dari kata “suhun-kasuhun-sinuhun” yang berarti orang yang dijunjung tinggi atau dijunjung di atas kepala, atau dapat juga diartikan sebagai paduka yang mulia. 

Makam Maulana Malik Ibrahim terletak di Gresik. Ia juga dikenal dengan sebutan Sunan Gresik sebagai Wali Songo. Nama ini diambil karena ia tinggal di Gresik dan menyebarkan ajaran Islam dari daerah tersebut. Sunan Gresik juga dimakamkan di desa Gapura di Gresik.

Nah, kalau Sedulur ingin wisata religi ke Makam Sunan Gresik ini, perlu tahu beberapa informasi pentingnya. Lebih lengkapnya Sedulur bisa menyimak ulasannya di bawah ini!

BACA JUGA: Monumen Kapal Selam Surabaya: Daya Tarik, Lokasi, dan HTM

Sekilas Tentang Makam Sunan Maulana Malik

makam sunan gresik
Kemdikbud/Makam Maulana Malik Ibrahim

Makam Maulana Malik Ibrahim lokasinya berada di pusat kota Gresik, tepatnya di Desa Gapuro Sukolilo. Makam Sunan Gresik ini terletak hanya 200 meter dari Alun-alun Kota Gresik, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

Kompleks makam Maulana Malik Ibrahim dikelilingi oleh tempat pemakaman keluarga dan umum. Selanjutnya di sebelah barat kompleks makam terdapat makam Raden Pusponegoro, yakni bupati pertama Gresik, beserta keluarganya.

Struktur makam Maulana Malik Ibrahim mempunyai keunikan dibandingkan makam lainnya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hal ini terlihat dari bahan batu nisan dan tulisan kaligrafi Arab pada kuburan tersebut.

Peninggalan Maulana Malik Ibrahim antara lain Masjid Pasucinan di Desa Leran dan Pondok Pesantren Langgar di Desa Jawa (sekarang bernama kelurahan Kemuteran Gresik). Beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 h (1419 m). Setiap tanggalnya dirayakan dengan acara haul yang melibatkan jemaah lokal, regional, maupun seluruh Indonesia.

Makam Maulana Malik Ibrahim, orang pertama yang menyebarkan Islam ke Jawa, setiap hari dikunjungi peziarah baik dari dalam maupun luar negeri. Setidaknya sebanyak 850.000 peziarah mengunjungi makam Maulana Malik Ibrahim setiap tahunnya.

Sejarah Makam Sunan Maulana Malik

Syekh Maulana Malik Ibrahim juga dikenal sebagai Maulana Maghribi maupun Syekh Maghribi. Dalam daftar nama Sunan/Wali di Jawa, beliau merupakan Wali yang paling terkenal. Mereka datang ke Pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam pada masa Majapahit (1379 M).

Sunan Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan Sunan Gresik yang merupakan keturunan Ali Zainal Abidin, yakni cicit Nabi Muhammad SAW. Ia menetap di Gresik untuk menyebarkan agama Islam hingga akhir hayatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 H, tanggal 8 April 1419 M, dan dimakamkan di desa Gapura di Gresik.

Terdapat berbagai pendapat mengenai asal usul Sunan Maulana Malik Ibrahim. Ada teori bahwa dia berasal dari Turki, dan teori lain menyebut bahwa dia berasal dari Kashan di Persia (Iran), sebagaimana yang disebutkan dalam prasasti makamnya.

Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah seorang ahli urusan kenegaraan yang bertugas sebagai penasehat raja, guru bagi pangeran, dan dermawan kepada fakir miskin. Masih banyak orang yang berziarah ke makamnya. Sunan Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai penyiar Islam pertama di Jawa dan merupakan ayah dari Wali Songo.

Lokasi dan Rute Makam Sunan Maulana Malik

Lokasi Makam Sunan Maulana Malik sangat mudah dijangkau. Tepatnya berada di Jalan Malik Ibrahim, Desa Gapuro Sukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur. Untuk menuju ke sini Sedulur bisa menggunakan transportasi umum maupun pribadi. 

Makam Sunan ini sangat mudah ditemukan. Pasalnya hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari Alun-alun Gresik. Bahkan, banyak peziarah yang berjalan kaki dari alun-alun. Banyak juga penginapan di sekitar makam bagi yang ingin bermalam.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim buka selama 24 jam setiap harinya. Untuk masuk ke sini juga tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Jadi Sedulur bisa berziarah sepuasnya. Tapi pada hari-hari tertentu seperti momen keagamaan, makam Sunan Maulana sangat ramai oleh peziarah dari berbagai daerah.

Fasilitas di Makam Sunan Maulana Malik

Untuk mendukung kegiatan Sedulur berziarah, fasilitas di makam Sunan ini cukup lengkap. Jadi, Sedulur bisa dengan nyaman selama berkegiatan di sini. Berikut ini beberapa fasilitas yang tersedia.

  • Toko Souvenir
  • Area Parkir
  • Toilet
  • Masjid
  • Pos Keamanan
  • Pengerajin UMKM
  • Toko oleh-oleh

BACA JUGA: Menilik Kampung Kemasan Gresik, Wisata Kota Tua Bersejarah

Daya Tarik Makam Sunan Maulana Malik

makam sunan gresik
Kemdikbud/Makam Maulana Malik Ibrahim

Sebagai seorang Wali Songo, tak heran jika Makam Sunan Maulana Malik tak pernah sepi dari peziarah hingga saat ini. Makam Sunan Gresik ini juga terawat dengan baik demi kenyamanan pengunjung.

Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim memiliki keunikan khas dari makamnya yang bergaya Gujarat. Batu nisannya terbuat dari marmer berbentuk kapal khas Gujarat dan berukir aksara Arab.

Makam Sunan Gresik yang terkenal dengan kesakralannya ini menjadi alasan utama banyak peziarah yang mengunjunginya. Bahkan banyak yang meyakini makam Sunan Gresik adalah tempat untuk mengabulkan setiap doa.

Sebagai tempat wisata religi yang populer, kawasan makam Sunan Gresik juga memiliki berbagai fasilitas pendukung. Pengunjung juga bisa mengambil foto di lokasi yang telah ditentukan.

Nama-Nama Wali Songo Lainnya

Tentunya Wali Songo tidak hanya Sunan Maulana Malik Ibrahim saja, melainkan ada sunan lain yang perlu kau tahu. Mereka juga berjasa dalam perkembangan Islam di nusantara. Berikut ini nama-nama lainnya.

1. Sunan Ampel atau Raden Rahmat

Selain Sunan Maulana Malik, ada juga Sunan Ampel dan Raden Rahmat. Sunan Ampel meninggal pada tahun 1406 M dan dimakamkan di Kompleks Masjid Ampel Surabaya. Hingga saat ini makamnya banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim

Sunan Bonang merupakan putra Sunan Ampel dengan seorang wanita bernama Dewi Candrawati. Sunan Bonang dikenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Maulana Makhdum Ibrahim banyak belajar di Pasai dan sepulangnya dari sana ia mendirikan pesantren di daerah Tuban. Sunan Bonang meninggal pada tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban, pesisir utara Jawa menjadi basis perjuangan dakwahnya.

3. Sunan Kalijaga atau Raden Syahid

Sunan Kalijaga dijuluki Raden Syahid dan disebut juga Syekh Malaya. Sunan Kalijaga merupakan salah satu Wari Songo asli Jawa. Sunan Kalijaga wafat pada abad ke-15 dan dimakamkan di Desa Kadilangu, Demak.

4. Sunan Giri atau Raden ‘Ainul Yaqin

Sunan Giri atau Raden Ainul Yaqin adalah putra Syekh Maulana Ishaq (murid Sunan Ampel). Sunan Giri dikenal juga dengan nama Raden Paku, bersekolah di Pondok Pesantren Ampel Denta (Surabaya) milik Sunan Ampel. Sunan Giri wafat  pada abad ke-16 dan makamnya di Bukit Giri, Gresik.

5. Sunan Drajad atau Raden Qasim

Sunan Drajad atau Raden Qasim berdakwah di Drajad kecamatan Paciran Lamongan. Ia merupakan putra Sunan Ampel dengan istri keduanya Dewi Candrawati dan bersaudara dengan Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang).

6. Sunan Muria atau Raden Umar Said

Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh. Nama aslinya adalah Raden Umar Said dan dikenal dengan nama Sunan Muria karena pusat dakwah dan tempat tinggalnya terletak di Bukit Muria.

Berdasarkan sejarah, tahun pasti wafatnya tidak diketahui, dan diperkirakan Sunan Muria meninggal pada abad ke-16 dan dimakamkan di Bukit Muria di Kudus.

7. Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shadiq

Sunan Kudus dikenal juga dengan sebutan Raden Ja’far Shadiq atau Raden Undung. Sunan Kudus juga dikenal dengan julukan Wali al-Ilmi karena ilmunya yang mendalami ilmu-ilmu agama, khususnya tafsir, fikih, tauhid, hadis, dan logika. Sunan Kudus meninggal pada tahun 1550 di Kudus dan makamnya terletak di kompleks Masjid Menara Kudus.

8. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Ia banyak berjasa dalam penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat. Syarif Hidayatullah dikenal sebagai pendiri Kesultanan Cirebon-Banten. Sunan Gunung Jati berasal dari Pasai.

Sunan Gunung Jati meninggal di Cirebon pada tahun 1570, diperkirakan berusia sekitar 80 tahun. Makamnya di kompleks pemakaman Wukir Sapta Pangga di Gunung Jati, Desa Astana, Cirebon.

Tips Berwisata ke Makam Sunan Maulana Malik

makam sunan gresik
Kemdikbud/Makam Maulana Malik Ibrahim

Untuk mendukung kegiatan ziarah Sedulur, ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika berziarah ke makam Sunan Gresik. Berikut ini beberapa tips yang perlu Sedulur perhatikan.

  • Sedulur bisa datang kapan saja karena buka 24 jam, tapi waktu terbaik adalah pagi, sore, atau malam.
  • Sedulur bisa membawa kamera untuk mengabadika momenmu. Tapi perhatikan lokasi yang sudah ditentukan untuk spot foto, jangan sembarangan.
  • Bagi yang ingin puas berziarah di sini, di sekitar makam tersedia banyak penginapan.
  • Jangan meninggalkan sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Itulah tadi beberapa informasi penting mengenai Makam Sunan Gresik. Jangan lupa untuk mampir berziarah ke sini ketika Sedulur sedang di Gresik ya.

Tapi biar suasana jalan-jalan serta menikmati peninggalan sejarah di Makam Sunan Gresik makin krezi dan seru, Sedulur bisa menjadikan YumiKrez sebagai perbekalan lho. Cemilan berbentuk net yang Yumi Rasanya Krezi Isinya ini cocok banget jadi teman berwisata bersama keluarga, apalagi dengan isi yang banyak nggak habis-habis.

YumiKrez

Sedulur bisa menemukan Yumikrez dengan mudah karena tersedia di toko kelontong dan juga di SuperApp lho. SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Untuk informasi lebih banyak, Sedulur bisa mengikuti Instagram SuperApp.