Ada banyak tempat wisata alam di Mojokerto, Jawa Timur. Salah satunya wisata air terjun yang sudah mulai banyak dijumpai di kawasan Pacet dan Trawas. Terletak di dataran tinggi Mojokerto, wisata air terjun memang begitu eksotis dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Air Terjun Dlundung yang bisa Sedulur jadikan sebagai tempat healing.
Air Terjun Dlundung sendiri terletak di Trawas, Mojokerto. Destinasi wisata ini menawarkan keindahan air terjun yang begitu luar biasa. Bagaimana tidak? Ketinggian air terjun ini mencapai 60 meter dan memiliki deburan air yang mempesona. Jadi tidak heran kalau banyak wisatawan lokal dan asing berkunjung ke sini.
Destinasi wisata air terjun Mojokerto ini begitu ramai dikunjungi saat datangnya libur tahun baru dan liburan sekolah. Kalau Sedulur tertarik dan ingin berkunjung ke sini, berikut informasi lengkap mengenai Air Terjun Dlundung.
BACA JUGA: Air Terjun Watu Gedek: Lokasi, Pesona, Harga Tiket, dan Fasilitas
Sekilas Tentang Air Terjun Dlundung
Air Terjun Dlundung terletak di lereng Gunung Welirang di Desa Ketapang, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, wilayah administratif Mojokerto, Jawa Timur. Air terjun ini tingginya kurang lebih 60 meter dengan air yang sangat jernih. Destinasi wisata ini merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler.
Selain dari daerah Mojokerto, wisatawan juga datang dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya dan Malang serta daerah sekitarnya lainnya. Aliran Air Terjun Dlundung tidak terlalu deras, sehingga Sedulur bisa bermain-main di bawah semburan air sepuasnya. Selain bermain air, Sedulur juga bisa menikmati taman dan wisata kuliner dengan makanan khas Trawas.
Di sini Sedulur bisa menikmati sensasi sejuknya udara dan embun yang jatuh dari air setinggi puluhan meter di antara pepohonan. Akses menuju objek wisata ini sangat mudah karena jalanan sangat mulus dan mudah untuk dilalui. Air Terjun Dlundung tingginya sekitar 60 meter. Di sini Sedulur bisa bermain air dan menikmati sensasi ‘hujan’ akibat cipratan air terjun.
Destinasi wisata ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga atau teman dekat. Suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah akan membuat liburan Sedulur semakin menyenangkan. Selain itu, jalur menuju air terjun lebih mudah dengan adanya konblokblok.
Jika datang pada pagi atau sore hari, Sedulur akan disambut dengan keajaiban kabut yang turun dan menyelimuti area air terjun. Suasana sejuk pun terasa cukup dingin, jadi sebaiknya sebisa mungkin membawa baju atau jaket tebal dari rumah.
Jam Operasional
Waktu terbaik kalau Sedulur ingin berkunjung ke sini adalah pagi atau sore hari. Di waktu-waktu tersebut Sedulur akan melihat kabut turun di kawasan air terjun. Udaranya pun menjadi lebih sejuk dan dingin.
Jam operasional:
- Rabu 07.30–16.00
- Kamis 07.30–16.00
- Jumat 07.30–16.00
- Sabtu Buka 24 jam
- Minggu 06.00–16.30
- Senin 07.30–16.00
- Selasa 07.30–16.00
Lokasi
Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Harga Tiket
- Harga tiket weekdays: Anak-anak Rp7.500 dan dewasa Rp10.000
- Harga tiket weekend: Anak-anak Rp10.000 dan dewasa Rp12.000
- Biaya parkir: Motor Rp4.000 dan mobil Rp5.000
- Tiket taman kelinci: Rp5.000
- Camping per malam: Rp18.000
Rute Menuju Air Terjun Dlundung
Sedulur bisa memilih dua pilihan transportasi menuju air terjun ini menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Sedulur bisa dimulai dari kota Mojokerto lalu menuju Pandaan dan masuk ke Jalan Raya Trawas.
Setelah itu berbelok ke arah Dlundung dan terus berjalan hingga menemukan papan petunjuk wisata. Jarak dari jalan utama hingga pintu masuk utama objek wisata Air Terjun Dlundung kurang lebih sekitar dua kilometer. Setelah sampai di tempat parkir, Sedulur dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Bila menggunakan angkutan umum, Sedulur bisa menuju Terminal Pandaan lalu naik bus tujuan Trawas dengan tarif Rp6.000 per orang. Kemudian lanjutkan perjalanan dengan ojek seharga Rp5.000 per orang.
BACA JUGA: Wisata Dlanggu Mojokerto: Lokasi, Harga Tiket, dan Aktivitasnya
Fakta Menarik Air Terjun Dlundung
Air Terjun Dlundung juga memiliki beberap fakta menarik dan mitos yang menyelimutinya. Konon, tempat wisata ini juga merupakan peninggalan kerajaan. Untuk lebih lengkapnya, Sedulur bisa menyimak di bawah ini.
1. Tempat bertapa Pandawa Lima
Dibalik keindahan Air Terjun Dlundung terdapat mitos yang diwariskan oleh para tetua setempat yang penuh misteri. Menurut masyarakat setempat, Dlundung dikaitkan dengan legenda pewayangan lima Pandawa yaitu Yudistira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Di atas air terjun konon terdapat sisa-sisa atau petilasan Pandawa Lima, yang secara lokal disebut Pringgondani Pandawa Lima. Pringgondani berasal dari kata “pring” (bambu), “nggon” (tempat) dan “dani” (perbaikan). Umumnya istilah tersebut berarti tempat untuk memperbaiki diri, biasanya melalui bertapa.
Terdapat lima makam di kawasan Pringgondani yang diyakini sebagai peninggalan lima Pandawa. Namun, tidak bisa dipastikan apakah ada jasad di dalamnya yang merupakan tokoh pewayangan. Hal ini tidak menghentikan orang untuk bertapa di sini. Seringkali merupakan tempat pertapaan, desa tempatnya pun diberi nama Ketapanrame. Nama ini berasal dari kata “ketapan” (pertapaan) dan “rame” yang berarti ramai.
Selain itu terdapat sisa-sisa bangunan tua berupa balok-balok batu berbentuk atau disusun melingkar. Hal ini diyakini sebagai tempat pertapaan prajurit kerajaan untuk mendapat kanuragan. Menurut sejarahnya, daerah ini dulunya berada di bawah kekuasaan Singosari dan kemudian Majapahit.
Setelah bertapa, para prajurit biasanya turun ke air terjun untuk berenang. Jika Sedulur tertarik mengunjungi objek wisata berupa petilasan Pandawa Lima, Sedulur perlu menyiapkan tenaga ekstra untuk berjalan kaki. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam, menaiki 141 anak tangga batu.
2. Pertama kali ditemukan warga
Masyarakat setempat pertama kali mengetahui keberadaan Air Terjun Dlundung pada tahun 1980-an. Jalan menuju air terjun dulunya merupakan jalan warga menuju kawasan hutan, yang sedang berusaha mencari kayu bakar dan rumput untuk ternaknya.
Sebelum air terjun ini dikenal dengan nama Dlundung, awalnya bernama Grenjengan. Namun entah kenapa nama air terjun tersebut berubah menjadi Dlundung. Namun, kedua kata tersebut memiliki arti yang sama. “Grenjengan” berarti air yang jatuh dari atas, sedangkan Dlundung berasal dari “glundung” (bergulir), yaitu air yang mengalir turun dari atas.
Masyarakat lokal baru mulai menggunakan Dlundung sebagai tujuan wisata pada tahun 2000-an. Selain itu, pada tahun 2012, pemerintah Perhutani, Disbudparpora, Dishub, dan Pemerintah Desa Ketapanrame.
3. Banyak peninggalan kerajaan
Konon banyak terdapat barang antik seperti keris, patung Budha, piring emas, dan lain-lain di sekitar Air Terjun Dlundung. Oleh karena itu diyakini bahwa tempat ini adalah tempat peristirahatan para raja bahkan para bidadari.
Ada juga yang mengatakan ada dua anak tangga batu di bawah air terjun. Konon batu tersebut dulunya merupakan tempat para pasukan kerajaan bertapa dan hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya. Selain itu, terdapat sebuah batu berdiri di sekitar air terjun yang diyakini sebagai tempat naga goib penjaga mata air.
BACA JUGA: Air Terjun Kabut Pelangi: Lokasi, Pesona, Rute, dan Harga Tiket
Daya Tarik Air Terjun Dlundung
Air Terjun Dlundung mempunyai pesona yang sungguh indah sehingga selalu mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain kolam kecil di bawah air jernih, tempat tamasya ini juga memiliki beberapa daya tarik wisata. Berikut beberapa hal yang bisa Sedulur coba saat berkunjung ke sini,
1. Bermain air
Aktivitas pertama yang bisa Sedulur coba tentu saja bermain air. Selain orang dewasa, anak-anak juga bisa dengan senang hati bermain air karena aliran air yang tenang dan kolam yang dangkal. Merasakan dinginnya air, pikiran kembali segar.
2. Bersantai bersama keluarga
Sebelum atau sesudah bermain air, Sedulur juga bisa bersantai bersama keluarga di halaman rumput luas dekat Air Terjun Dlundung. Sedulur bisa duduk dan bercerita atau memainkan permainan tertentu.
3. Mengunjungi rumah kelinci
Jika datang bersama anak-anak, cobalah mengunjungi Rumah Kelinci di kawasan tersebut. Tempat ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi anak-anak yang peduli terhadap alam di sekitarnya.
4. Berburu foto
Hal penting yang sayang untuk dilewatkan adalah berburu foto. Sedulur bisa memotret jalan setapak yang berwarna-warni, pepohonan hijau di sepanjang jalan, dan latar belakang air terjun yang indah, terkadang dihiasi dengan pelangi saat ada cahaya.
5. Berkemah
Sedulur bisa sedikit menikmati suasana air terjun dengan bermalam di tempat perkemahan di sebelah air terjun. Sayangnya tenda dan perlengkapan lainnya tidak disewakan, sehingga harus membawanya dari rumah.
Fasilitas di Air Terjun Dlundung
Untuk mendukung kegiatan wisatamu, di sini sudah tersedia sarana dan pra sarana. Jadi, Sedulur akan lebih nyaman ketika berada di sini. Berikut ini beberapa fasilitas yang tersedia:
- Warung makanan dan minuman
- Area parkir
- Pusat informasi
- Musala
- Toilet dan kamar mandi
- Ruang kesehatan
- Jalan setapak untuk akses menuju air terjun
- Spot instagrammable
- Gazebo dan tempat duduk
- Taman kelinci
- Makanan kelinci (wortel seharga Rp5.000)
- Outbound area
- Camping ground
- Penyewaan tenda (Rp20.000-Rp60.000)
- Kayu bakar
Tips Berkunjung ke Air Terjun Dlundung
Sebelum berkunjung ke Air Terjun Dlundung, ada beberapa tips yang perlu Sedulur tahu. Berikut ini beberapa di antaranya. Simak dengan baik ya.
- Membawa baju ganti serta perlengkapan mandi ketika memutuskan untuk bermain air atau berenang.
- Datanglah di pagi hari untuk mengeksplor dan menikmati suasana terbaik keindahan alam air terjun.
- Datang saat cuaca cerah dan hindari datang ke Air Terjun Dlundung jika cuaca buruk atau hujan.
- Bawa kamera untuk mengabadikan momen wisata dengan berbagai spot foto yang indah.
- Buang sampah pada tempatnya dan jaga lingkungan sekitar dengan tidak merusak apa pun yang ada.
- Selalu patuhi aturan dan keamanan yang sudah ditetapkan oleh pihak pengelola.
Itulah tadi informasi lengkap mengenai Air Terjun Dlundung. Oia, karena wisata satu ini membutuhkan stamina karena perjalanannya cukup menantang dan melelahkan. Sebaiknya Sedulur mempersiapkan semua perbekalan dengan baik ya, mulai dari snack dan air minum. Kamu bisa mencoba Air Minum Pirlo sebagai teman bertualang dan menaklukkan tantangan saat menjelajah keindahan alam nusantara.
Sedulur tidak perlu khawatir karena Air Minum Pirlo memiliki kemasan yang praktis dan mudah dibawa kemanapun. Belum lagi, harganya yang terjangkau dan tersedia di toko kelontong serta SuperApp.
SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Untuk informasi lebih banyak, Sedulur bisa mengikuti Instagram SuperApp.