Mengenal Pecel Pitik, Kuliner Wajib di Upacara Adat Banyuwangi

Banyuwangi terkenal dengan kekayaan budayanya. Berbagai upacara adatnya masih terus dilestarikan sampai sekarang. Setiap menu upacara adat di Banyuwangi tidak lepas dari masakan khasnya. Salah satunya adalah Pecel Pitik. Kuliner Banyuwangi ini tak pernah ketinggalan dari upacara adat. Saking sakralnya kuliner ini, kerap dijadikan sebagai makanan wajib dalam segala upacara adat suku Banyuwangi.

Namun pecel di sini berbeda dengan pecel yang umumnya dikenal orang Jawa Timur, yaitu berbahan dasar bumbu kacang. Pecel di sini berbahan dasar ayam kampung muda yang kemudian dipanggang utuh di perapian. Setelah ayam matang, suwir-suwir. Lalu bumbui dengan aneka rempah. Kemudian dicampur dengan parutan kelapa muda yang sudah dibumbui.

Pecel Pitik disajikan dengan nasi putih berbentuk tumpeng. Dalam proses produksinya, pembuatnya tidak boleh banyak bicara. Namun seiring berjalannya waktu, tidak mudah menemukan pecel ini. Jika Sedulur penasaran dengan kelezatan dan sejarah singkat pecel pitik, maka ulasan di bawah akan menjadi jawaban dari rasa penasaran Sedulur.

BACA JUGA: Nasi Punel, Kuliner Legendaris dari Pasuruan yang Wajib Dicoba!

Sekilas Tentang Pecel Pitik

ati ampela ayam ungkep pecel pitik
Unsplash/Mufid Majnun

Kuliner khas Banyuwangi ini merupakan yang sangat istimewa bagi Suku Osing. Awalnya, pecel pitik tidak disajikan dalam menu sehari-hari. Tapi itu hanya muncul untuk acara-acara penting. Seperti bersih-bersih desa, syukuran, selamatan, dan hajatan. Pecel pitik juga selalu ada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, seperti Barong Ider Bumi, Tumpeng Sewu, dalam tradisi ritual tertentu, dan doa untuk dikirimkan ke leluhur.

Kuliner yang satu ini juga sangat enak, karena bahan dan cara pengolahannya pun tidak main-main. Ya, Pecel Pitik merupakan masakan dengan ayam pilihan, yakni ayam kampung yang masih muda, berumur sekitar 7-8 bulan. Dimasak dengan cara khusus dan disajikan dengan cara khusus. 

Nama Pecel Pitik berasal dari ungkapan “kang diucel-ucel saben dinane ingkang apik”. Artinya, apa yang dilakukan warganya akan membawa kebaikan. Sementara pitik adalah sebutan untuk ayam dalam bahasa Osing atau Jawa.

Makna Filosofi Pecel Pitik

Dianggap sebagai kekayaan daerah yang patut dilestarikan, Pecel Pitik kini menjadi semakin populer. Banyak kafe dan warung makan menjualnya di Banyuwangi. Kuliner ini tentu mudah ditemui oleh wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi untuk refreshing, terutama di Desa Kemiren.

Rasanya mungkin hampir mirip dengan pecel pada umumnya, namun perbedaan antara pecel biasa dan Pecel Pitik terletak pada proses memasaknya. Dilihat dari arti asal usul namanya, Pecel Pitik filosofinya mengandung harapan agar masyarakat selalu dekat dengan kebaikan. Jadi pada proses pembuatannya, siapa pun yang menyiapkan makanan ini harus menenangkan hatinya terlebih dahulu.

Dalam proses memasak, ada baiknya si juru masak diam dan berdoa dalam hati. Bahkan ada aturan tidak tertulis bahwa wanita yang memasak Pecel Pitik harus dalam keadaan bersih dan tidak sedang menstruasi. Ini menegaskan fakta bahwa “makanan yang baik, suasana hati baik”. Makanan yang baik membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental orang yang memakannya. 

Sebaliknya, suasana hati yang baik makanan juga enak. Bila si juru masak sudah tenang hati dan jiwanya, tidak gelisah, maka makanan enak pun tersaji. Sayur rebus dan tumpeng biasanya menemani Pecel Pitik. 

Nasi putih berbentuk tumpeng sendiri mempunyai arti meninggikan derajat seseorang. Kalau sudah lengkap, dalam penyajiannya Pecel Pitik dapat mewakili harapan agar kebaikan dan kehormatan menjadi milik masyarakat sekitar.

Masakan Suku Osing

Pecel Pitik kerap menimbulkan perdebatan, terutama di kalangan masyarakat Jawa. Karena biasanya pecel adalah sejenis sambal yang terbuat dari kacang tanah dan biasa dipadukan dengan sayuran sebagai menu sarapan khas Jawa. Namun pecel di Pecel Pitik di Banyuwangi bukan berarti demikian, sehingga banyak yang salah mengartikannya.

Hidangan khas Banyuwangi ini juga sangat dekat dengan suku Osing. Bagi yang belum tahu, suku Osing merupakan suku asli Banyuwangi yang mempunyai bahasa sendiri dari bahasa Jawa dan Madura. Beberapa kata atau ungkapan Suku Osing mirip dengan bahasa Jawa dan Bali. 

Namun budaya dan adat istiadat masyarakat suku Osing mempunyai ciri khas tersendiri. Orang luar juga beranggapan bahwa terkadang makanan suku Osing cenderung lebih pedas dan asin dibandingkan makanan lainnya. Tingkat lidah suku Osing juga dinilai punya standar tinggi dan sangat sensitif terhadap rasa. Dan tentu salah satu masakan Suku Osing yang paling terkenal adalah Pecel Pitik.

Rekomendasi Warung Pecel Pitik di Banyuwangi

Di Banyuwangi sebenarnya tidak semua tempat menjajakan kuliner khas ini. Namun ada salah satu warung legendaris yang wajib Sedulur coba, yaitu di Desa Kemireni, Dusun Krajan, Kecamatan Kemireni Glagah, Kabupaten Kemireni, Banyuwangi.

Warung ini menyiapkan menu Pecel Pitik untuk melestarikan atau sebagai tradisi desa secara turun temurun. Sambil menikmati sajian lezat ini, Sedulur bisa sambil bertanya langsung kepada masyarakat tentang cara memasak dan filosofi kuliner tersebut. Masakan ini dapat dinikmati dengan harga Rp25.000.

BACA JUGA: Mencicipi Ayam Panggang Gandu, Kuliner Maknyus dari Magetan

Resep Pecel Pitik

pecel gudeg khas jember pecel pitik
Unsplash/Mufid Majnun

Pecel Pitik bahan utamanya adalah kelapa dan ayam. Pada umumnya yang digunakan adalah daging ayam kampung yang dagingnya lebih berserat. Kuliner ini diolah dengan cara memanggang ayam terlebih dahulu dengan berbagai bumbu hingga ayam matang sempurna.

Setelah itu ayam dibalut dengan kelapa parut yang sudah dibumbui. Kelapa parut ini ibarat “urap-urap” bagi masyarakat pada umumnya. Ayam bakarnya dibalut sempurna dengan kelapa, lalu disajikan dengan hidangan lainnya. Bagi Sedulur yang penasaran, tentu bisa membuat Pecel Pitik sendiri di rumah dengan resep berikut.

Bahan Pecel Pitik

Jangan disangka Pecel Pitik sama dengan nasi pecel pada umumnya. Pecel Pitik tidak menggunakan sambal kacang. Bahan baku utamanya adalah daging ayam kampung muda dengan bumbu rempah yang khas. Berikut ini beberapa bahan yang dibutuhkan:

  • 1 ekor ayam kampung muda ukuran sedang
  • 1/2 butir kelapa sedang (tidak terlalu tua)
  • 1 genggam kacang tanah goreng
  • 4 siung bawang putih
  • 4-5 siung bawang merah
  • 6 buah cabe rawit
  • 1 ruas jari kencur
  • 2 lembar daun jeruk
  • Terasi secukupnya
  • Gula dan garam secukupnya
  • Minyak Goreng Perirasa

Cara Membuat Pecel Pitik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, membuat Pecel Pitik dalam budaya Suku Osing merupakan hal yang sangat istimewa. Utamakan proses dengan cara memasak yang mulia. Oleh karena itu makanan ini hanya tersedia pada acara-acara penting saja. 

Namun kini Pecel Pitik bisa dengan mudah ditemukan saat ini di Banyuwangi, bahkan banyak masyarakat yang membuatnya di rumah. Meskipun persiapannya tidak seperti dari warisan leluhur, dan melalui proses panjang yang penuh syarat serta penghayatan.

Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah jika Sedulur tidak mengikuti semua persyaratan ini saat membuat Pecel Pitik di rumah. Tambahkan keheningan, doa dan kesabaran dalam menyiapkan sajian khas Banyuwangi ini. Berikut cara membuat Pecel Pitik.

  • Bersihkan ayamnya lalu yang belah bagian dada, pastikan tidak bulu atau kotoran yang tertinggal.
  • Kalau ingin daging yang lebih empuk, kukus ayamnya. Atau melaburi daging dengan parutan nanas lalu diamkan sebentar.
  • Bakar ayam dengan batu bara akan lebih nikmat. Sebelumnya tusuk ayam di kedua sisi daging menggunakan kayu atau bambu.
  • Goreng atau bakar cabe rawit, bawang merah, bawang putih, kencur, terasi.
  • Kemudian hancurkan kacang, bumbu yang sudah digoreng, daun jeruk, garam, dan gula. Lalu campur dengan kelapa parut.
  • Tambah air secukupnya lalu aduk sampai rata.
  • Suwir daging ayam yang sudah dibakar lalu campur dengan bumbu halusnya. 
  • Sajikan dengan nasi dan sayur rebus plus kemangi atau mentimun yang segar.
  • Pecel pitik siap untuk dinikmati.

Sedulur juga tidak perlu khawatir karena bahan-bahan resep di atas mulai dari Minyak Goreng Perirasa, gula, garam dan penyedap bisa ditemukan dengan mudah di toko kelontong dan di SuperApp. Jadi dijamin tidak akan kerepotan saat membuatnya.

perirasa

SuperApp sendiri adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Kalau kamu tertarik menggunakan SuperApp, bisa cari tahu lebih banyak informasinya lewat media sosial Instagram SuperApp. Selamat mencoba!

Itulah kuliner Pecel Pitik khas Banyuwangi. Kuliner yang satu ini cukup terkenal di sana. Saat ini belum banyak warung menjual makanan dengan menu Pecel Pitik. Beberapa warung yang menjualnya menjadi ramai pengunjung karena orang ingin merasakan sendiri rasanya.