Mengenal Macam-Macam Tari-Tarian Tradisional dari Aceh

Tari tradisional merupakan tarian yang tumbuh, berkembang dan dilestarikan oleh rakyat di daerah tertentu, seperti pesisir pantai atau daerah pegunungan. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak tari tradisional adalah Aceh, yang dikenal dengan tarian Aceh.

Tari tradisional menggambarkan pola tradisi dan kebudayaan masyarakat dengan ciri khas dan keunikan masing-masing. Kesenian ini biasanya digunakan sebagai hiburan, komunikasi, upacara ritual adat, upacara kematian, penobatan, penyambutan tamu, dan acara lainnya. 

Ingin tahu apa saja tarian Aceh dan penjelasannya atau tarian aceh beserta gambarnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

BACA JUGA: 50 Contoh Tari Tunggal dan Daerah yang Tersebar di Indonesia

1. Tari Saman

tarian aceh
Good News From Indonesia

Salah satu tarian Aceh yang terkenal adalah Tari Saman. Tarian Aceh Saman diciptakan oleh seorang ulama besar yang dikenal dengan Syekh Saman. Tari yang dilakukan secara berkelompok ini digunakan sebagai media dakwah agama Islam pada zaman dahulu.

Gerakan tepukan tangan ke paha sambil bernyanyi merupakan ciri khas Tari Saman dari Aceh. Tari ini biasa ditampilkan dalam perayaan upacara adat seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha, hingga menyambut tamu kenegaraan. 

Tari ini berasal dari daerah dataran tinggi Gayo, yang meliputi daerah kabupaten Aceh Tengah. Tarian ini mencerminkan tentang keagamaan, sopan santun, pendidikan, kepahlawanan, dan kebersamaan dan digunakan untuk merayakan kegembiraan panen yang berlimpah suku Gayo.

Tari Saman dikembangkan dari permainan rakyat bernama tari Tepuk Abe. Tari ini memiliki dua unsur gerak dasar, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Tari tradisional ini hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan lain seperti gerpuk, kirep, lingang, dan surang-saring. 

Secara umum, gerakan tari ini memiliki makna yang melambangkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Seperti contoh pada gerakan selaku yang dilakukan ketika penari meletakkan satu tangan di dada, memiliki makna kerendahan sebagai hamba yang taat kepada Allah SWT.

2. Tari Seudati

tarian aceh
Kompas.com

Tari Seudati merupakan tarian tradisional yang biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria dengan gerakan yang khas dan diiringi syair serta suara hentakan dari para penari. Tari ini mengusung tema dan makna mengenai semangat, keteguhan, dan kepahlawanan pria Aceh.

Menggunakan tangan sebagai media gerak dan tidak diiringi alat musik khusus melainkan hanya dengan menepukkan tangan pada perut merupakan ciri khas Tari Seudati dari Aceh. Tari yang berkembang di wilayah pesisir Aceh ini dilakukan untuk menyambut panen atau bulan purnama. 

Tari yang diprakarsai oleh Syeh Tam ini ditarikan oleh delapan orang laki-laki sebagai penari utama, yang terdiri dari satu syeh, satu pembantu syeh, dua orang pembantu di sebelah kiri atau apeet wie, satu pembantu di belakang atau peet bak, dan tiga orang pembantu biasa. 

Tari Seudati memiliki makna syahadati atau syahadatain yang berarti pengakuan Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Tari ini memiliki gerakan meloncat, melangkah, memukul dada (dhiet), memetik jari (ketep jaroe) serta menghentakan kaki ke lantai (gaudham).

BACA JUGA: Tari Serimpi: Sejarah, Makna, Jenis dan Propertinya

3. Tari Tarek Pukat

tarian aceh
Ayo Indonesia

Tarian tradisional Aceh selanjutnya adalah Tari Tarek Pukat dari Aceh pesisir. Tari yang menggambarkan aktivitas para nelayan saat menangkap ikan di laut ini digunakan sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan tradisi masyarakat Aceh pesisir, terutama saat menangkap ikan.

Tarian dari bernama ini berasal dari bahasa “Tarek” yang berarti “Tarik”, dan “Pukat” yang berarti sejenis jaring untuk menangkap ikan. Tari Tarek Pukat menggunakan properti topi nelayan, raga ikan, dan tali sebagai pukat. Tari ini biasanya diiringi oleh musik tradisional, seperti rapa’i dan sarune kale.

Tari Tarek Pukat diciptakan oleh Yusrizal pada tahun 1962 dengan mengangkat kearifan lokal masyarakat nelayan di daerah pesisir Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh. Tari ini juga dimaknai sebagai gambaran gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat. 

4. Tari Landok Alun

tarian aceh
senibudayasia

Tarian Aceh selanjutnya adalah Tari Landok Alun. Tari ini berasal dari bahasa “Landok” yang artinya tari atau gerak tari, dan “Alun” yang artinya bergelombang. Tarian ini termasuk dalam tari upacara yang digunakan untuk menyambut kedatangan tamu dari kalangan besar atau atasan. 

Tari Landok Alun berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara, yang termasuk Kutacane oleh suku Alas. Tarian ini ditarikan oleh 4, 8, atau 12 orang laki-laki dewasa dengan diiringi gendang dan canang alas. 

Selain digunakan dalam penyambutan tamu, Tari Landok Alun juga digunakan sebagai hiburan ketika acara perkawinan, sunat Rasul, dan acara adat lainnya. Tarian ini diartikan sebagai tarian lambat karena ruang gerak tarinya yang tidak jauh berpindah dari satu posisi ke posisi lain. 

BACA JUGA: Tari Merak: Sejarah, Makna, Karakteristik, Fungsi & Propertinya

5. Tari Bungong Jeumpa

tarian aceh
RomaDecade

Tari Bungong Jeumpa merupakan tarian dari Provinsi Aceh yang sangat kental akan nilai-nilai ajaran Islam. Dalam bahasa Aceh, Bungong Jeumpa berarti bunga cempaka. Hal ini membuat tarian ini juga sering disebut sebagai Tari Bunga Cempaka dalam budaya Aceh.

Keunikan Tari Bungong Jeumpa adalah gerakan tari yang banyak menggunakan tangan dan kaki, serta hanya diiringi dengan suara manusia dalam bentuk nyanyian. Tarian ini memiliki makna kecintaan dan kebanggaan masyarakat Aceh terhadap bunga cempaka.

Tari yang ditarikan oleh 14 orang penari ini berfungsi untuk menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh. Tarian ini memiliki dua macam gerakan yang hampir mirip dengan Tari Saman, yakni gerakan berdiri dan duduk.

6. Tari Peulebat

tarian aceh
AJNN.net

Tari Peulebat merupakan tarian Aceh yang diperkirakan sudah ada sebelum penjajah Belanda masuk ke Aceh. Tarian yang berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara ini ditarikan oleh penari laki-laki secara berkelompok, yakni 1 lawan 1 atau 2 lawan 2. 

Tari Peulebat biasanya diiringi alat musik, seperti bangsi, suling, dan canang situ. Tari yang digunakan sebagai hiburan dalam acara adat, seperti perkawinan dan penyambutan tamu ini menggunakan pakaian panglima Alas dengan warna hitam dan membawa sebilah bambu.

Kata peulebat dari tarian ini berasal dari kata “pesapet” yang berarti pukul memukul. Hal ini karena situasi peperangan menuntut semua masyarakat, khususnya kaum laki-laki untuk lebih siap menghadapi musuh, dengan berlatih cara menangkis dan memukul lawan.

Nah, itulah macam-macam tari-tarian tradisional dari Aceh. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang sedang mempelajari kebudayaan daerah di Indonesia. Selamat belajar!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.