Tari Seudati merupakan tarian tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini dibawakan dengan semangat dan gerakan yang kuat diiringi oleh alunan musik dan syair. Gerakan pada tarian ini dibawakan dalam posisi berdiri dan dilakukan oleh sekelompok penari laki-laki. Jumlah penari Seudati sendiri adalah 8 orang dengan posisi, tugas, dan penyebutan yang berbeda-beda.
Pertama, ada satu orang penari utama yang disebut sebagai Syeh. Kemudian satu orang pembantu Syeh. Ada juga dua orang pembantu di bagian kiri yang dinamakan Apeetwie. Lalu satu orang pembantu di bagian belakang yang disebut Peet Bak. Tiga orang lainnya adalah pembantu biasa. Lalu dua orang penyanyi yang mengiringi tarian disebut sebagai Aneuk Syahi.
Penasaran bagaimana sejarah dan keunikan Tari Seudati? Untuk mengetahui lebih jauh tentang Tari Seudati, yuk, simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini!
BACA JUGA: 8 Macam Tarian Jawa Timur yang Dikenal Hingga Mancanegara
Sejarah Tari Seudati
Seperti disebutkan sebelumnya, Tari Seudati berasal dari Provinsi Aceh. Tarian tradisional ini memiliki ciri yaitu menggunakan pola lantai simetris atau tegak lurus. Adapun Seudati juga dikenal sebagai tarian tradisional yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam.
Sementara jika menilik dari sejarahnya, Tari Seudati berasal dari Kabupaten Pidie dan kemudian tersebar di Aceh Utara, Bireuen, hingga Aceh Timur. Tarian ini dipercaya merupakan bentuk baru dari tari Ratih atau Ratoh yang seringkali dipentaskan untuk mengawali lomba sabung ayam, menyambut panen, dan saat datang bulan purnama.
Datangnya Islam membentuk akulturasi budaya sehingga mmebentuk tarian baru yang dinamakan Tari Seudati ini. Dahulu, tarian ini diprakarsai oleh seorang tokoh bernama Syeh Tam. Dari Desa Gigieng yang berada di Simpang Tiga, Pidie, tarian semakin meluas ke Kecamatan Mutiara, Desa Didoh, hingga terus menyebar ke seluruh wilayah Aceh.
Nama Seudati sendiri banyak yang mengatakan bahwa itu berasal dari bahasa Arab. Nama Seudati diambil dari syahadati atau syahadatain yang merupakan tanda pengakuan atas keesaan Allah SWT dan Rasul adalah utusan-Nya. Ada juga yang mengatakan nama ini diambil dari “seurasi” yang berarti kompak dan harmonis seperti yang ditunjukkan pada tariannya.
Fungsi Tari Seudati
Gerakannya yang enerjik selaras dengan syair yang mengiringinya. Lirik dalam syair bertujuan untuk membangkitkan semangat pemuda dan menginspirasi aksi pemberontakan saat masa penjajahan. Bahkan dahulu, tarian ini sempat larang dipentaskan hingga akhirnya penjajahan berakhir dan Seudati bisa kembali ditarikan.
Selain fungsi menggugah semangat, Seudati juga mengajarkan nilai kehidupan. Tarian ini mengandung filosofi mengenai persoalan hidup dan kegiatan sosial sehari-hari. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Kemudian fungsi berikutnya adalah digunakan untuk menjadi sarana dakwah dan penyebaran agama Islam. Hal itu bisa diperhatikan dari liriknya yang memuat ajaran Islam. Itulah yang sebelumnya disebutkan bahwa tarian ini datang beriringan dengan penyebaran agama Islam di wilayah Aceh.
BACA JUGA: 25+ Nama Tari Tradisional Indonesia Terpopuler dan Asalnya
Tempo dan Irama Tari Seudati
Setelah menyimak sejarah dan fungsinya, tentu Sedulur ingin tahu bagaimana gerakan Tari Seudati. Selain ini mungkin Sedulur juga bertanya-tanya, Tari Seudati gerakannya cepat atau lambat.
Gerakan dalam Tari Seudati sendiri dilakukan dengan mengikuti tempo dan irama. Oleh karenanya tempo dan irama menjadi komponen penting dalam tarian ini.
Menariknya, irama dan tempo berasal dari para penari yang mementaskannya. Bunyinya berasal dari tepukan dada, pinggul, hentakan kaki, dan jentikan jari. Hal ini tentu berbeda dengan tarian tradisional lain yang menggunakan iringan alat musik tradisional.
Selain bunyi yang berasal dari anggota tubuh, tari Seudati juga ditemani oleh dua orang penyanyi yang sudah dipilih dari dalam kelompok penari. Uniknya, nyanyian akan sesuai dengan gerakan yang dilakukan. Kemudian gerakannya menyesuaikan tempo dan irama lagu yang dinyanyikan.
Properti dan pakaian Tari Seudati
Untuk melengkapi penampilan, terdapat sejumlah properti yang digunakan dalam pentas Tari Seudati. Mulai dari busana tradisional, aksesori, hingga lagu yang menjadi pengiring tarian.
Sementara itu, tarian Seudati identik dengan kesan gagah perkasa dan penuh semangat. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kesan ksatria para laki-laki Aceh. Oleh karenanya busana penari Seudati dibuat dengan menyesuaikan identitas tersebut.
Para penari mengenakan celana panjang dan kaus oblong panjang berwarna putih ketat. Busana itu dilengkapi dengan kain songket yang dililitkan di bagian paha dan pinggang. Kemudian terdapat properti tari Seudati seperti rencong, ikat kepala atau tangkulok berwarna merah, dan sapu tangan.
BACA JUGA: Mengenal Macam-Macam Tari-Tarian Tradisional dari Aceh
Pola Lantai Tari Seudati
Pola lantai tarian tradisional ini menggunakan garis vertikal atau lurus. Tariannya dilakukan dengan berkelompok dan dimainkan 2 orang atau lebih sehingga pola yang digunakan harus simetris atau lurus. Pola lantai ini kemudian dinamakan konfigurasi.
Seudati ditampilkan dalam beberapa babak. Pola lantai dan ragam gerakan tarian ini tergolong sederhana dan bisa dibaca oleh penonton. Nah, pola ini berpengaruh pada ragam gerak Seudati yang khas. Adapun ragam gerak akan kita bahas pada poin berikutnya.
Ragam Gerak Tari Seudati
Ada 9 ragam gerak dalam tarian Seudati, yaitu nyap, reng, asset, kureep, nyeet, dheeb, gaudham, kucheek, dan gerak talu. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu ada apa saja ragam geraknya.
- Nyap: gerakan menekukkan lutut sambil merendahkan badan saat langkah 3.
- Reng: reng gerakan memutar sambil menjentikkan dari dalam posisi kedua. Lalu tangan diangkat ke depan dan gerakan tangan memetik jari.
- Asset: gerakan kepala ke arah kiri dan kanan.
- Kureep: jari memetik atau ketrip jaroe.
- Nyeet: gerakannya mirip Nyap. Tetapi pada gerakan Nyeet, kaki sedikit ditekuk ketika melangkah.
- Dheeb: gerakan di mana bagian tangan agak dikepalkan mengikuti irama lagu.
- Gaudham: gerakan menghentakkan kaki.
- Kucheek: gerakan badan melangkah ke depan, belakang, samping kiri, dan kanan.
- Gerak talu: gerakan silang-silang.
BACA JUGA: Tari Merak: Sejarah, Makna, Karakteristik, Fungsi & Propertinya
Perkembangan Tari Seudati
Sebagai salah satu tarian tradisional, Seudati cukup banyak digemari oleh kalangan muda. Banyak pemuda yang mempelajari tarian ini sehingga tetap lestari. Perkembangannya ada pada gerakan baru dalam tarian sebagai bagian dari variasi. Tenang, variasi tersebut tidak menghilangkan orisinalitas dan nilai yang ada dalam tarian ini kok.
Keunikan Tari Seudati
Jika diulas kembali, tarian Seudati memiliki keunikan dan menjadikannya sangat menarik. Misalnya, keunikan pertama adalah iramanya berasal dari anggota tubuh dan nyanyian para penari itu sendiri. Kemudian gerakannya sungguh kuat dan berani serta cocok dengan penari yang diwakili oleh kedelapan pemuda.
Keunikan lainnya dari Tari Seudati adalah setiap penari memiliki peran yang berbeda-beda. Perlu diketahui, jumlah penari Tari Seudati adalah 8 orang. Sehingga apabila jumlah penari kurang dari 8 orang, maka akan menyisakan posisi kosong dan mengurangi nilai yang berusaha disampaikan. Sedangkan jika lebih, hal itu tidak masalah karena bisa mempermudah penyampaian pesan melalui tambahan penyair.
Adapun pembagian peran dalam Tari Seudati adalah sebagai berikut.
- Syekh: pemimpin atau penari utama
- Apeet: wakil pemimpin atau pembantu Syekh
- Apeet Bak: pembantu di belakang atau juga disebut sebagai anggota ahli
- Apeet Wie: dua orang pembantu penari
- Apeet Unuen, Apeet Wie Abeh, dan Apeet Eneun: tiga orang sebagai pembantu biasa
- Aneuk Syahi: penyair
Demikian pengenalan seputar tari Seudati yang sangat menarik. Ia digunakan sebagai sarana hiburan, bentuk budaya yang ada sejak lama, sekaligus sebagai media dakwah. Pesannya banyak mengingatkan kita bahwa manusia tidak boleh jauh dari agama. Semoga artikel ini juga bisa menambah wawasan Sedulur terkait ragam kesenian tari yang ada di Indonesia. Salah satu kekayaan Indonesia adalah banyaknya ragam budaya dan kesenian sebagai warisan dari leluhur, yang harus kita lestarikan sebagai generasi penerus.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.