Tari Legong: Sejarah, Jenis, Makna, Keunikan dan Propertinya

Tari legong merupakan salah satu tarian berasal dari Bali, salah satu pulau eksotis yang dikenal luas secara internasional. Daya tarik wisata Pulau Bali sangat tinggi, mulai dari keindahan alam hingga keindahan budayanya. Keindahan kebudayaan tersebut termasuk dari tari legong.

Dalam kesempatan ini, kita akan bahas bersama tentang tari legong, mulai dari sejarah, kisah, jenis, makna, hingga keunikan serta properti yang digunakan dalam pelaksanaan tarian itu. Tanpa berlama-lama, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

BACA JUGA: Tarian Saman: Pengertian, Sejarah, Jenis & Gerakannya

Pengertian dan sejarah tari legong

tari legong
AntaraNews

Tari legong adalah tarian yang berasal dari Pulau Bali. Asal kata legong yaitu leg yang berarti dari luwes dan gong  merupakan alat musik gamelan khas Bali. Pada awalnya, tarian ini ditampilkan di lingkungan kerajaan atau keraton, yang merupakan bagian dari ritual keagamaan tingkat tinggi.

Tari legong berasal dari Bali juga turut ditampilkan dalam perayaan adat-adat Bali. Namun saat ini, pertunjukan tari legong meluas pada berbagai acara di Bali. Tari legong dimainkan oleh penari wanita yang membawa aksesori berupa kipas. Sesuai dengan namanya yaitu luwes dan gamelan, maka tarian ini dilakukan dengan gerakan-gerakan luwes disertai alunan gamelan dari Bali.

Kemunculan tarian legong berasal dari lingkungan keraton-keraton di Bali pada paruh kedua abad ke-18. Konon tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Cerita rakyat yang berkembang percaya bahwa pangeran bernama Sukawati mengalami mimpi tersebut ketika sedang sakit. Setelah sembuh, beliau kemudian mengajarkannya kepada para wanita di kerajaan. Dari peristiwa inilah maka lahir tari legong yang sangat sakral dikenal hingga saat ini.

Dari istana hingga dikenal oleh masyarakat, tarian ini disampaikan oleh beberapa guru tari berasal dari berbagai desa, contohnya Desa Saba, Bedulu, Peliatan, Kelandis, dan Sukawati. Guru tersebut mengajarkan kepada murid-muridnya dan menggunakan legong sebagai bagian utama dalam Upacara Odalan.

Selanjutnya, tarian ini berkembang menjadi tari dalam acara keagamaan atau kepercayaan animisme. Tari legong tidak dapat dilepaskan dengan budaya Hindu Istana dan Hindu Dharma. Dalam mimpinya, sang pangeran melihat 2 orang wanita tengah menari dengan sangat anggun bersama iringan musik tradisional gamelan khas Bali. Gerakan tari yang dibawakan serta alunan musik tersebut membuat Pangeran Sukawati mengilustrasikannya dalam gerakan koreografi dibantu oleh bendesa atau pemimpin adat.

Mengenal tari legong

Deposit Photos

Tarian ini juga dikenal dengan gerakan terikat gamelan atau musik pengiringnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh kelompok penari wanita dalam jumlah tertentu.

Bagian penting dari tarian ini adalah penarinya. Tari legong dimainkan oleh 2 orang gadis remaja yang belum mengalami menstruasi. Penari yang disebut dengan “legong”  akan menari di bawah sinar rembulan di lingkungan keraton. Ciri khas utama dari tarian Bali ini adalah penari membawa kipas sebagai alat bantu untuk menari.

Selain 2 orang gadis penari utama, ada pula penari tambahan yang disebut sebagai “condong”. Perbedaan antara legong dan condong terletak pada kipas yang dibawanya, sebab penari condong tidak membawa kipas di tangannya.

Instrumen tari legong

tari legong
Deposit Photos

Tarian ini dilengkapi dengan musik pengiring menggunakan gamelan khas Bali, yakni gamelan semar pagulingan. Terdapat instrumen yang mengisi bagian harmonisasi sesuai dengan pakem dalam tarian, meliputi unsur witama, wiraga, serta wirasa yang baik dan benar.

Gamelan yang digunakan sebagai instrumen dalam tarian ini dikenal juga dengan nama gamelan semara aturu yang berupa barungan madya menghasilkan suara merdu untuk menghibur. Karena kemerduannya, gamelan semar pagulingan sering kali dimainkan pada malam hari saat raja hendak beristirahat. Semar pagulingan berasal dari kata semar yang berarti samara, pagulingan yang berarti peraduan atau tempat tidur.

Saat ini musik tradisional ini menjadi sajian instrumental untuk mengiringi tari dan drama teater. Masyarakat Bali mengenal 2 jenis semar pagulingan, antara lain semar pagulingan dengan laras pelog 7 nada, dan semar pagulingan dengan laras pelog 5 nada.

Kedua jenis semar pagulingan tersebut secara fisik lebih kecil dari barungan gong kebyar. Hal ini bisa dilihat dari ukuran instrumen gangsa dan trompong dibanding dalam gong kebyar. Instrumen atau alat musik dalam gamelan semar pagulingan, antara lain:

  • Trompong dengan 12 pencon
  • Gender rambat berbilah 14
  • Gangsa barungan berbilah 14
  • Gangsa gantungan pemade
  • Gangsa gantungan kantil
  • Jegongan berjumlah 2
  • Jublag berbilah 7
  • Kendang kecil berjumlah 2
  • Kajar berjumlah 2
  • Kleneng berjumlah 2
  • Kempur atau gong kecil
  • Ricik status pangkon berjumlah 2
  • Gentorag berjumlah 1
  • Rebab berjumlah 1
  • Suling berjumlah 1 atau 2

Alat musik yang paling penting dalam barungan adalah terompong sebagai pengatur melodi. Terompong dapat digunakan untuk menggantukan suling dalam panggambuhan. Melodi tersebut dibantu oleh rebab, gender rambat, gangsa barangan, dan suling.

Sedangkan irama diisi oleh jublag dan jegongan sebagai pemangku lagu. Kemudian, kendang adalah instrumen untuk mengatur dinamika tabuh. Gending yang dibawakan oleh instrumen semar pagulingan banyak berasal dari gending-gending panggambuhan. Beberapa desa di Bali yang masih aktif memainkan gamelan semar pagulingan adalah Sumerta di Denpasar, Kamasan di Klungkung, serta Teges, Peliatan di Gianyar.

Perkembangan tari legong

Kafe Sentul

Tarian ini awalnya muncul pada abad ke-18 dan sempat mengalami penurunan peminat saat memasuki abad ke-19. Hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan pemerintah kolonial Belanda pada masa itu. Untuk terus melestarikannya, banyak seniman Bali yang kembali merekonstruksi tarian ini dengan menambah beberapa gerakan. Tujuannya adalah agar tari ini lebih menarik untuk disaksikan namun tidak melepas unsur tarian aslinya.

Oleh UNESCO atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, pada tahun 2015 tarian legong keraton menjadi salah satu dari 9 tarian Bali yang mendapat penghargaan selain tari barong ket, tari rejang, tari joged bumbung, drama tari wayang wong, drama tari gambuh, topeng sidha karya, tari bari upacara, dan tari sang hyang dedari.

BACA JUGA: 8 Macam Tarian Jawa Timur yang Dikenal Hingga Mancanegara

Makna tarian legong

tari legong
Apaartidari

Makna dan fungsi tari legong mengusung nilai keagamaan, sejarah, dan budaya Bali. Gerakan dalam tarian ini merupakan wujud dari ungkapan rasa syukur dan terima kasih rakyat Bali terhadap nenek moyang yang memberikan keberkahan melimpah untuk keturunannya. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, makna tari legong tidak hanya terbatas pada hal tersebut, namun juga bertransformasi menjadi tarian hiburan sampai tarian penyambutan yang menarik wisatawan.

Dalam pementasan legong, terdapat berbagai unsur atau komposisi yang membuatnya semakin menarik. Komposisinya meliputi alat musik, penari, busana, tata rias, dekorasi panggung, dan sebagainya. Adapun makna tari legong erat kaitannya dengan gerakan tarian. Juga sangat erat pembahasannya dengan tari legong pola lantai. Oleh karena itu, terdapat 3 gerakan dasar dari tarian ini. Untuk lebih mengetahuinya, berikut ini jenis dari gerakan tari legong.

1. Agam

Kumparan

Gerakan pertama dalam tari legong adalah gerakan agam. Gerakan ini menampilkan ekspresi wajah penari yang seirama dengan gerakan tubuh. Baik itu ekspresi dan gerakan marah, senyum, bahagia, cinta, benci, dan ekspresi lainnya. Semua ekspresi tersebut merupakan gambaran dari sifat manusia. Bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak sifat dan sering berubah-ubah, tergantung kondisinya.

2. Tandang

tari legong
Lovely Ristin

Dalam sebuah tarian ada suatu gerakan yang mengombinasikan antara gerakan berjalan, merunduk, berdiri, ngelikas, geleog, niltil, nayog, nyeregseg, dan sebagainya. Gerakan tersebut dikombinasikan satu sama lain dan ditampilkan dengan iringan musik gambuh yang ditabuh sehingga hasilnya selaras serta padu.

3. Tangkep

Deposit Photos

Gerakan tangkep masih berkaitan dengan gerakan agam dalam tarian. Selain ekspresi yang ditonjolkan, gerakan seluruh bagian wajah penari menjadi hal yang juga harus ditampilkan sepanjang tarian. Gerakan tangkep ini, antara lain:

  • Gerakan mata yang menampilkan gerakan melirik ke kanan atau ke kiri sesuai ekspresi yang harus ditampilkan pada mimik wajah sang penari.
  • Gerakan leher yang terdiri atas gerakan menoleh dan gerakan bahu.
  • Gerakan jemari yang terdiri atas melebarkan jemari, menyempitkan jemari, dan menggerakkan jemari sesuai cerita yang harus dibawakan.
  • Gerakan memanfaatkan properti kipas yang dibawa penari.

Semua gerakan dasar tari tersebut diolah menjadi satu menjadi tarian Legong dari awal atau pembuka tarian, puncak tarian sampai penutup tarian yang kita bisa nikmati seperti sekarang ini.

Properti tari legong

Deposit Photos

Tari legong berasal dari dan propertinya hanya kipas. Itu pun hanya penari yang disebut dengan “legong” yang membawa kipas, sementara penari lainnya tidak membawa kipas. Kipas tersebut menjadi penambah nilai estetika dalam setiap gerakan yang dimainkan oleh penari legong. Selain kipas, ada properti lainnya yang tidak kalah penting dalam tarian legong, antara lain:

  • Gelungan yang merupakan hiasan kepala yang digunakan oleh penari.
  • Udeng adalah ikat kepala yang digunakan bersamaan dengan gelungan.
  • Kembang goyang merupakan mahkota dengan bentuk memanjang dan terdiri dari bunga-bunga.
  • Mahkota kepala yang merupakan properti hias wajib.
  • Badong merupakan hiasan yang mirip dengan mahkota hiasan kepala namun digunakan di bagian leher seperti kalung.
  • Gelang adalah properti yang juga wajib digunakan oleh penari tari legong.

Busana dan riasan penari legong

Tari legong
Deposit Photos

Seperti penari tradisional di daerah lainnya, penari legong juga mengenakan kostum dan riasan wajah untuk menambah makna pentas tari. Penari legong akan mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan aksesori serta pernak-pernik, terutama kipas sebagai identitas tari legong. Warna busana tari yang dikenakan sangat khas yaitu merah, kuning, dan ungu serta rangkaian bunga memanjang di dekat mahkota. Sedangkan, riasan wajib yang dikenakan penari adalah kembang goyang dan melati yang diletakkan di atas kepala. Bunga tersebut akan ikut bergoyang ketika penari melakukan gerakan tarian.

BACA JUGA: Tari Jaipong: Sejarah, Gerakan, Properti dan Keunikannya

Keunikan dari tarian legong

Wedding Market

Selain keunikan dalam properti tarian, berikut ini beberapa keunikan lainnya.

  • Gerakan tarian yang luwes dan ekspresi yang tegas.
  • Campuran budaya Hindu dan Islam dalam bentuk gambuh.
  • Penari harus dari gadis yang belum memasuki siklus menstruasi, ini adalah faktor yang menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa pihak.
  • Dipentaskan di bawah bulan purnama.
  • Menggunakan aksesori berupa kipas sebagai properti utama.
  • Menampilkan kecantikan gadis Bali diperlihatkan dari pakaian dan tatanan rambut sang penari.
  • Unsur warna yang bisa ditemukan pada pakaian sang penari melambangkan Bali yang beragam dan mencintai perbedaan.
  • Penarinya menggunakan pakaian adat Bali, yang membuat adat istiadat Bali semakin terasa kental.
  • Memiliki pola lantai yang unik, yang memengaruhi pergerakan penari saat memainkan tarian ini.

Jenis tari legong

tari legong
Kumparan

Untuk melengkapi pembahasan tarian legong, Sedulur juga harus mengetahui apa saja jenis tari legong. Berikut ini beberapa jenis dari tarian legong yang ada.

  • Legong Lasem (Kraton)
  • Legong Legod Bawa
  • Legong Kuntul
  • Legong Jobog
  • Legong Smaradahana
  • Legong Playon
  • Legong Sudarsana
  • Legong Untung Surapati
  • Legong Andir (Nadir)
  • Sang Hyang Legong atau Topeng Legong

Beberapa jenis tarian legong di atas merupakan jenis tarian yang banyak dimainkan, bukan hanya 10 jenis yang disebutkan di atas, variasi dari tarian ini juga ada lebih banyak, tercatat setidaknya terdapat 18 jenis yang tersebar dan 10 jenis di atas yang dikenal luas dan sering dimainkan.

Itulah pembahasan lengkap terkait dari tari legong yang merupakan tarian berasal dari Bali. Tarian tersebut merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia sekaligus kekayaan Nusantara yang patut dilestarikan oleh kita semua. Semoga bermanfaat!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!