Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jari seperti memainkan sebuah gitar.
Bentuk alat musik satu ini emang tergolong unik dan tidak seperti alat musik pada umumnya. Bahkan kalau dilihat dari sejarahnya, Sasando jadi salah satu alat untuk menjaga tradisi dan penyemangat perang di masa lalu.
Nah, penasaran bukan seperti apa fungsi sasando dan sejarah dibaliknya? Yuk langsung simak ulasannya berikut.
Baca Juga: 18 Alat Musik Betawi yang Populer Serta Cara Memainkannya
Sejarah Sasando
Menurut beberapa sumber, awal mula kemunculan Sasando bermula dari kisah Sangguana yang terdampar di Pulai Ndana. Dia lantas jatuh cinta dengan seorang putri raja yang kala itu bertakhta.
Sang raja pun memberikan sebuah syarat apabila Sangguana ingin meminang anaknya. Dia meminta Sangguana untuk membuat alat musik yang unik dan berbeda dari alat musik kebanyakan.
Sangguana pun mendapatkan mimpi untuk menjawab tantangan dari si raja. Dia mendapat ilham membuat sebuah alat musik yang berbentuk indah dengan suara merdu. Dan, terciptalah Sasando yang akhirnya diberikan kepada si raja Pulau Ndana.
Sedangkan kalau dilihat dari website resmi Kabupaten Rote Ndao, dijelaskan bahwa sasando berasal dari wilayah NTT dan sudah dimainkan sejak abad ke-7. Perkembangan sasando mulai masuk ke daerah lain seperti Kupang pada abad ke-18.
Penyebaran ini sempat membuat fungsi sasando yang awalnya untuk menghibur orang berduka menjadi untuk hiburan rakyat secara luas.
Sekarang di Ndao Rote juga masih banyak terdapat pengerajin sasandu yang terus membuat alat musik sasando sampai saat ini.
Makna nama Sasando
Pemberian nama ‘Sasando’ sendiri bukan tanpa alasan. Dalam bahasa Rote, sasando atau sasandu memiliki makna bergetar atau berbunyi.
Sehingga alat musik ini memang alat yang bisa menghasilkan suara yang merdu. Tidak heran, sasandu jadi salah satu komponen utama untuk mengiringi tarian tradisional Pulau Rote, pembacaan nyanyian syair, sampai menghibur keluarga yang berduka.
Baca Juga: 12 Alat Musik Jawa Tengah Paling Poluler & Cara Memainkannya
Bentuk sasando
Kalau kamu penasaran kenapa bentuk sasanduitu unik dan berbeda dengan alat musik dawai lainnya. Maka jawabannya berasal dari bahan dasar pembuatan sasando.
Alat musik sasando berasal dari campuran bambu khusus asal Pulau Rote yang pada bagian bawah dan atas bamboo diberikan temat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai.
Pada bagian tengah bamboo, terdapat sebuah senda atau penyangga dimana dawai nanti direntangkan. Senda sendiri digunakan untuk memunculkan tangga nada sehingga bagian ini harus dikerjakan secara teliti.
Sedangkan wadah melengkung yang menutupi sasanduberfungsi untuk resonasi yang berupa anyaman daun lontar yang disebut dengan haik.
Cara memainkan sasando
Untuk memainkan alat musik sasando sebenernya cukup mudah. Kamu hanya perlu memetik dan suara akan tercipta.
Namun, alat musik sasando harus dimainkan dengan rasa dan kecermatan tinggi. Hal ini tak lepas dari konsep petikan sasanduyang dilakukan secara berlawanan arah dengan kedua tangan.
Tangan kanan digunakan untuk memainkan accord dan tangan kiri sebagai pemberi melodi serta bass dari sasandu.
Para pemain sasandu sendiri biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun supaya bisa mahir memainkan alat musik tradisional satu ini.
Baca Juga: 9+ Alat Komunikasi Tradisional yang Populer Digunakan Zaman Dulu
Fungsi sasando
Bila disimak lebih dalam, kemerduan musik yang keluar dari petikan dawai sasandubisa memiliki setidaknya 4 fungsi utama.
1. Sasandu merupakan aset kebanggaan bangsa Indonesia.
Hal ini tentu sudah jelas, karena alat musik sasandu merupakan hasil dari krativitas masyarakat NTT di masa lalu yang berusaha menciptakan alat musiknya sendiri dengan bahan dasar dari alamnya.
2. Alat terapi.
Konon katanya, sasandu juga memiliki sisi magis dalam bidang medis. Nada-nada sasandu bisa membuat orang tenang dan melupakan sakit untuk sementara. Bahkan, pada zaman dahulu sempat beredar cerita sasando digunakan untuk menyembuhkan orang yang terkena wabah kusta di Pulau Rote.
3. Hiburan.
Fungsi ini sudah jelas digunakan sebagai untuk menghilangkan penat bagi masyarakat Rote baik dalam acara tradisiona, formal, dan informal.
4. Fungsi adat.
Meskipun sering juga digunakan dalam perayaan santai, sasandu juga menjadi satu alat musik wajib dalam pegelaran upacara adat di Pulau Rote. Alat ini juga cukup disakralkan dan tidak sembarang orang bisa memainkan.
Jenis sasando
Ada dua tipe sasandu yang telah diciptakan saat ini, pertama sasandu tradisional dan kedua adalah sasandu elektrik.
Sasando tradisional merupakan sasandu asli yang biasa kita lihat dalam buku musik atau sejarah tanah air dimana dimainkan tanpa alat elektronik dan sumber bunyi sasando berasal dari akustk saja.
Sementara itu, sasandu elektronik merupakan modernisasi alat musik yang beberapa komponennya telah diperbaharui sehingga bisa dimainkan dipanggung besar dengan menggunakan ampli dan speaker pengeras.
Momen modernisasi ini muncul pada tahun 1960-an yang saat ini mendeklarasikan bahwa sasandu merupakan bagian dari alat musik asli Indonesia kepada dunia.
Baca Juga: Mengenal Alat Musik Siter, Sejarah & Cara Memainkannya
Sasando berdasarkan suara
Lalu, sasandu juga memiliki dua jenis tipe dilihat dari perbedaan suara yang dihasilkan. Ada sasandu engkel, sasandu dobel, sasandu gong, dan sasandu biola.
Dimana ciri ciri sasando engkel memiliki 28 dawai dan sasandu dobel memiliki 56 dan 84 dawai. Perbedaan jumlah dawai ini tentu membuat keluaran suara sasando turut berbeda dan lebih kaya.
Sedangkan sasand gong merupakan jenis sasandu yang memiliki suara hampir menyerupai suara gong. Dan sasandu biola adalah sasando yang suaranya mirip dengan suara biola asli. Cara memainkannya pun mirip dengan biola yakni digesek.
Hampir di klaim negara lain
Pencurian budaya oleh negara asing dengan mengklaim secara sepihak kerap dialami Indonesia Dan salah satu alat musik yang sempat hampir ‘dicuri’ negara tetangga adalah sasandu.
Seperti pada tahun 2021 lalu, publik dikejutkan dengan kabar negara Sri Langka mengajukan kepemilikan atas alat musik tradisional sasandu ke World Intelectual Property Organization atau WIPO.
Padahal sasandumerupakan alat musik asli Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Rote karena bahan pembuatannya yang berasal dari daun lontar yang hanya ditemukan di sana.
Pemerintah pun sudah berupaya agar alat musik ini tidak mendapatkan klaim dari negara lain sehingga bisa tetap menjadi kekayaan bangsa.
Nah, itu tadi beberapa ulasan alat musik sasandu baik dari sejarah, ciri-ciri, sampai fungsi sasando dalam kehidupan sehari-hari. Sedulur pun harus tahu ya tentang musik sasando, karena hal tersebut bisa membantu dalam melestarikan alat musik satu ini sebagai salah satu bagian penting bangsa.
Semoga ulasan di atas bisa memberikan banyak ilmu dan wawasan baru ya Sedulur.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.