Zaman Paleolitikum: Pengertian, Ciri-Ciri, Hasil Kebudayaannya

Saat duduk di bangku sekolah dulu, Sedulur tentu pernah mendapatkan mata pelajaran sejarah. Biasanya, pada pelajaran sejarah dibahas mengenai peristiwa-peristiwa penting beserta tokoh-tokoh yang ikut berperan di dalamnya. Selain soal peristiwa penting, pelajaran sejarah juga membahas tentang zaman prasejarah, yaitu kehidupan pada satu periode waktu sebelum zaman modern seperti saat ini.

Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zaman prasejarah ialah zaman ketika manusia hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan. Nah, salah satu periode pada zaman prasejarah ialah zaman batu Paleolitikum atau juga dikenal sebagai zaman batu tua. Lantas, kapan ya zaman Paleolitikum itu terjadi? Bagaimana cara hidup manusia di zaman Paleolitikum? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak artikel selengkapnya berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.

Pengertian zaman Paleolitikum

paleolitikum
Kompas

Sebelum membahas secara lebih mendalam, Sedulur perlu mengetahui lebih dahulu tentang pengertian Paleolitikum. Pada bagian pembuka telah disinggung bahwa zaman Paleolitikum juga dikenal sebagai zaman batu tua. Perlu diketahui, zaman prasejarah dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan Perunggu. Adapun zaman batu tua sendiri diperkirakan terjadi pada 50.000 hingga 10.000 tahun sebelum masehi atau sekitar 600.000 tahun lalu. Tepatnya zaman batu tua adalah masa peradaban yang terjadi sebelum zaman Logam.

Pada masa ini, manusia hidup dengan cara berburu dan meramu. Mereka juga hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Sebab hidup mereka bergantung pada keadaan alam termasuk perihal ketersediaan bahan makanan ataupun binatang buruan di tempat mereka tinggal. Sehingga ketika bahan makanan di tempat mereka tinggal sudah habis, mereka akan berpindah mencari tempat lain yang lebih subur.

BACA JUGA: Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, Terlengkap

Ciri-ciri zaman Paleolitikum

detik

Berdasarkan uraian yang disampaikan sebelumnya, diketahui bahwa salah satu ciri-ciri zaman Paleolitikum ialah manusia pada masa itu hidup bergantung pada kondisi alam terutama terkait dengan ketersediaan bahan makanan dan binatang buruan. Sebab, saat itu mereka belum mengenal sistem cocok tanam. Oleh karenanya, untuk bertahan hidup mereka berburu binatang di hutan, menangkap ikan di sungai, ataupun mengumpulkan bahan makanan dari hasil alam.

Pada masa tersebut, manusia juga telah menggunakan peralatan batu dalam berkativitas sehari-hari. Bahkan perkembangan peralatan atau perkakas yang dibuat dari batu disebut terjadi pada zaman ini. Nah, ciri-ciri peralatan batu pada zaman Paleolitikum yakni dibuat dari batu kasar yang belum diasah atau dihaluskan. Sehingga bisa dikatakan, peralatan yang dibuat pada masa ini masih terbilang sederhana.

BACA JUGA: Zaman Neolitikum: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Peninggalannya

Peninggalan dan hasil kebudayaan Paleolitikum

detik

Setelah memahami pengertian zaman Paleolitikum dan ciri-cirinya, tentu Sedulur ingin juga mengetahui tentang hasil kebudayaan Paleolitikum dan fungsinya. Secara umum, hasil kebudayaan Paleolitikum dibagi menjadi dua, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Pembagian ini didasarkan pada peninggalan dari zaman tersebut yang banyak ditemukan di kedua wilayah tersebut.

Kebudayaan Pacitan

Sesuai namanya, peninggalan kebudayaan Paleolitikum yang tergolong dalam kebudayaan Pacitan ialah berbagai peralatan yang ditemukan di wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Satu di antaranya ialah kapak genggam atau chopper. Alat yang juga dikenal dengan nama kapak perimbas ini berbentuk menyerupai kapak namun tidak memiliki tangkai. Oleh sebab itu, penggunaannya ialah dengan cara digenggam.

Selain kapak genggam, peninggalan kebudayaan Paleolitikum di Pacitan juga berupa peralatan berukuran kecil atau serpih. Alat-alat serpih pada masa Paleolitikum ini dikenal dengan sebutan flakes. Adapun hasil kebudayaan Paleolitikum di Pacitan ini pertama kali ditemukan oleh GHR von Koenigswald pada 1935.

Kebudayaan Ngandong

Peninggalan zaman Paleolitikum yang ditemukan di daerah Ngandong, Kabupaten Blore, Jawa Tengah tidak hanya terbuat dari batu. Melainkan juga beragam peralatan yang terbuat dari tulang hewan maupun tanduk rusa. Termasuk di antaranya ialah kapak genggam, alat serpih, serta peralatan dari tulang hewan dalam bentuk menyerupai belati.

Selain itu juga ditemukan alat seperti ujung tombak yang bergerigi pada sisinya. Peralatan ini disebut berfungsi untuk mengorek ubi dan umbi keladi hingga menangkap ikan.

Nah, itu dia pembahasan mengenai zaman Paleolitikum. Menarik ya, Sedulur? Ternyata pada zaman itu manusia sudah mulai membuat beragam peralatan untuk menunjang hidupnya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!