Pernah mendengar istilah OEM saat membeli sebuah produk elektronik? OEM adalah singkatan dari Original Equipment Manufacturer. Artinya merujuk pada sebuah perusahaan yang memproduksi suku cadang atau barang yang nantinya akan dipakai untuk membuat sebuah produk baru oleh perusahaan lain.
Dalam pengertian orang awam, OEM banyak dipakai sebagai salah satu kategori kualitas barang. Bersaing dengan barang ORI atau original dan imitasi atau yang sering kita kenal dengan istilah KW. Apa sih beda kesemuanya? Yuk, cari tahu supaya Sedulur tidak salah pilih barang.
BACA JUGA: Reboot: Pengertian, Penyebab, dan Cara Melakukannya
Definisi OEM
Dalam bisnis, OEM adalah pabrik atau produsen suku cadang atau komponen utama sebuah produk sebelum nantinya akan dijual pada perusahaan lain dan ditambah nilai serta fungsinya. Barulah dari tangan perusahaan kedua, produk tersebut dijual ke konsumen. Perusahaan kedua ini kemudian dikenal dengan istilah value added reseller (VAR) karena mereka memang bekerja dengan menambah nilai pada produk tersebut agar layak dijual.
Bagaimana OEM dan VAR berkaitan?
Melansir Investopedia, VAR dan OEM bekerja sama di banyak hal, VAR bisa meminta OEM untuk membuat komponen atau suku cadang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mereka. Contoh mudahnya adalah perusahaan elektronik A dengan produk utama laptop yang membutuhkan komponen elektronik seperti baterai lithium, layar LCD, kerangka badan gawai, prosesor, graphic card dan lain sebagainya. Mereka akan membelinya secara terpisah dari perusahaan OEM yang fokus memproduksi komponen yang mereka butuhkan itu.
Setelah membeli komponen-komponen tersebut, perusahaan A akan merangkai kesemua komponen menjadi satu produk. Dalam contoh ini adalah laptop atau komputer jinjing dengan berbagai fitur dan spesifikasi yang sudah mereka buat. Setelah itu, baru diberi nama dan nomor seri, dikemas, dan didistribusikan kepada konsumen melalui agen distributor resmi mereka. Dengan begitu, komponen yang tadinya hanya berupa bongkahan baterai dan layar LCD menjadi sebuah produk baru yang memiliki nilai lebih karena kini bisa dipakai untuk mengetik, mengedit video, memutar fim, browsing, dan lain sebagainya.
Produk OEM dalam pasar barang elektronik
Dari sini bisa disimpulkan bahwa OEM menjual produknya pada sesama pebisnis. Sementara, VAR melakukan penjualan langsung ke distributor dan konsumen. Namun, bukan berarti konsumen tidak bisa mengakses OEM langsung untuk melakukan pembelian produk. Beberapa OEM mendistribusikan produk mereka untuk bisa diakses konsumen. Hal ini banyak terjadi pada suku cadang kendaraan bermotor atau juga komponen elektronik seperti, sistem operasi, graphic card dan hardisk, dan lain sebagainya.
Barang OEM ini akan memiliki kualitas yang sama persis dengan komponen yang dipakai di sebuah produk. Misalnya saat kamu akan mengganti atau meningkatkan kapasitas penyimpanan hardisk di laptop. Saat laptop Sedulur dibongkar dan hardisk lama dikeluarkan, maka akan terlihat brand hardisk yang dipakai. Mungkin saja Seagate, Western Digital, atau lainnya. Nantinya, Sedulur bisa membeli hardisk baru langsung dari distributor yang bekerjasama dengan perusahaan produsen hardisk tersebut. Kualitasnya pun akan sama persis dengan hardisk lama.
Beberapa OEM juga justru menambah nilai jual suatu barang. Contoh OEM macam ini adalah produsen prosesor Intel dan sistem operasi Windows yang dipakai di banyak laptop dan PC. Nama mereka justru dipasang oleh perusahaan VAR macam Dell, Asus, dan Lenovo sebagai daya tarik dan penjamin kualitas untuk konsumennya.
BACA JUGA: Cara Menggunakan Mendeley di Word untuk Daftar Pustaka
Beda dengan barang aftermarket
Dalam bisnis ada pula yang disebut barang atau produk aftermarket, yaitu barang yang ditawarkan perusahaan lain sebagai pengganti untuk komponen yang rusak. Mereknya berbeda dan kualitasnya pun tidak bisa dibandingkan. Namun, harganya jauh lebih murah. Barang aftermarket yang paling sering kita beli adalah kabel USB dan adaptor untuk mengisi daya ponsel misalnya. Perusahaan VAR seperti Xiaomi atau Samsung misalnya biasanya jarang menjual adaptor dan kabel USB secara terpisah. Untuk itu, perusahaan-perusahaan produsen komponen lain melihat kesempatan ini untuk menawarkan produk mereka ke konsumen yang membutuhkan. Harganya pun bisa dipasang lebih murah dibanding adaptor asli mereka. Namun, ada pula produk aftermarket yang memasang harga tinggi karena mereka memiliki kualitas yang baik. Misalnya di ranah adaptor dan kabel USB, ada jenama-jenama macam Anker.
Lisensi berjenis OEM
Sedulur yang punya laptop atau PC pasti akan membutuhkan sistem operasi. Sejauh ini, baru ada tiga sistem operasi yang bisa dipilih. Linux, Windows, dan MacOS. Linux tersedia gratis karena opensource, tetapi memiliki banyak keterbatasan. Sementara, MacOS hanya bisa dipakai di perangkat milik Apple dan tidak bisa dibeli secara terpisah. Satu-satunya lisensi sistem operasi yang bisa dibeli terpisah adalah Windows dari Microsoft.
Saat akan membeli Sedulur akan dihadapkan pada beberapa pilihan lisensi. Lisensi retail dan OEM. Apa bedanya?
- Lisensi retail artinya lisensi dibeli langsung oleh konsumen ke perusahaan OEM yaitu Microsoft sebagai produsen resmi dan legal dari sistem operasi tersebut. Saat melakukan pembelian, Sedulur akan dapat CD fisik dan nomor lisensi yang bisa dipakai untuk mengaktivasi OS saat melakukan instalasi secara mandiri.
- Lisensi Windows OEM adalah lisensi yang langsung tertanam dalam produk laptop. Biasanya ini terjadi saat Sedulur membeli laptop yang sudah tertera terpasang sistem operasi Windows asli bawaan. Artinya saat perakitan, pihak VAR sudah menyertakan sistem operasi tersebut di laptop. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi lagi. Nomor lisensinya sudah tertanam, jadi misal harus recovery, Sedulur tidak perlu khawatir.
Ponsel OEM
Ada perbedaan mendasar dari pengertian yang beredar di masyarakat dengan makna OEM sebenarnya. Bisa dilihat bahwa perusahaan-perusahaan seperti Intel, Radeon, Seagate juga perusahaan OEM. Mereka memproduksi, mendesain, dan menjual sendiri produk mereka. Kebanyakan ke sesama pebisnis seperti perusahaan elektronik macam Lenovo, Dell, Asus, Hewlett-Packard, MSI, dan lain sebagainya.
Namun, ada pula perusahaan OEM yang tidak menjual komponen mereka keluar dan mereka pakai sendiri untuk kebutuhan produk original mereka. Contoh nyata OEM adalah Apple dan Samsung yang dari prosesor, baterai, rangka, dan LCD mereka produksi sendiri sehingga sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
BACA JUGA: 5 Cara Mengunci Folder di Laptop / Komputer dengan Aman
OEM vs ORI
Dari definisi di atas sebenarnya tidak ada yang salah dengan HP OEM. Masalahnya, di pasaran Indonesia, OEM ternyata merujuk pada barang yang tidak resmi atau tidak memiliki lisensi atas merek dagang. Barang OEM yang ada di pasaran ternyata merujuk pada perakitan mandiri komponen asli sebuah produk. Jadi, misalnya perusahaan C memiliki akses pada komponen-komponen yang dipakai oleh Apple untuk membuat iPhone. Kemudian, perusahaan C akan membeli komponen tersebut dan merangkainya menjadi sebuah ponsel yang menyerupai iPhone.
Sebenarnya, mereka tidak memiliki lisensi untuk menaruh logo Apple di ponsel tersebut. Namun, demi menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan, perusahaan C bisa saja menaruh logo tersebut tanpa izin. iPhone OEM adalah ponsel rakitan yang menyerupai asli, tetapi tidak memiliki lisensi dan nomor seri. Ini memungkinkannya dibanderol dengan harga lebih murah. Namun, tentu distributor dan produsennya tidak akan memberikan garansi apapun bila terjadi kerusakan dan masalah. Sedulur juga tidak akan bisa melakukan klaim garansi ke Apple karena produk tidak memiliki nomor seri.
Mereka dibedakan dengan barang ORI atau original, yaitu barang yang memiliki lisensi resmi dari pemilik nama merek. Mereka berarti diproduksi di bawah pengawasan ketat sang pemilik merek dagang. Misalnya Apple, Dell, dan Asus akan mengawasi betul produksi komponen dan juga proses perakitan hingga pengemasannya. Mereka juga akan memberikan garansi resmi dengan mekanisme tertentu sesuai dengan ketentuan. Jadi, meski mereka diproduksi oleh perusahaan OEM, mereka tetap dikategorikan barang asli atau ori.
OEM dan ODM
Ada pula yang disebut ODM atau singkatan dari Original Design Manufacturer. ODM sebenarnya istilah untuk menjelaskan perusahaan yang memiliki kerjasama dengan perusahaan OEM dan VAR untuk merakit sebuah produk. Namun, dalam prosesnya mereka bisa saja mengambil komponen sisa untuk dirakit sendiri menjadi produk baru.
ODM ada karena VAR ingin memangkas biaya produksi dan ongkos kirim. Dengan memilih pabrik perakit atau ODM ini di kawasan yang lebih dekat dengan konsumen di belahan dunia lain. Misalnya untuk kawasan Asia, ODM yang dipakai perusahaan A terletak di Tiongkok atau Indonesia. Mungkin lebih tepatnya kita menggunakan istilah HP OEM ODM untuk menjuluki sebuah ponsel dengan komponen asli tetapi dirakit secara ilegal oleh pabrik perakit.
Bagaimana dengan BNIB OEM?
BNIB adalah singkatan untuk brand new in box yang artinya sebuah barang yang dijual benar-benar masih tersegel dalam kotak. Belum dibuka dan dicek sama sekali. Lalu, apa jadinya bila ia ditambah embel-embel OEM. BNIN OEM adalah barang yang menggunakan komponen asli dari perusahaan OEM, tetapi dirakit oleh pihak lain bukan pemilik lisensi atau merek dagang resmi (VAR), kemudian dikemas dalam kotak kemasan. Tentu saja, karena mereka bukan perusahaan VAR, akan ada perbedaan di standar produk dan kemasannya meskipun sekilas terlihat sama. Salah satu yang paling kentara mungkin ketiadaan nomor seri yang bisa dipakai untuk mengklaim garansi.
Jadi, sebenarnya OEM adalah istilah untuk perusahaan produsen komponen asli. Namun, istilahnya menjadi berbeda ketika ia dipakai untuk menjelaskan sebuah produk di pasaran Indonesia. Semoga penjelasan di atas bisa mencerahkan Sedulur. Teliti lagi sebelum membeli, ya.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!