Punya niat puasa Arafah? Sebelumnya, pahami dulu tentang seluk-beluknya mulai dari sejarah serta keutamaannya.
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah yang cukup populer di kalangan muslim dunia. Puasa ini dijalankan pada awal bulan Zulhijah tepatnya menjelang hari besar Idul Adha. Meski tak wajib hukumnya, banyak orang yang tak rela melewatkan momen ini.
Ada banyak keutamaan dari puasa Arafah yang sayang untuk diabaikan. Apalagi tata caranya pun sangat mudah. Tak jauh beda dengan puasa Ramadan yang wajib kita lakukan selama kurang lebih 30 hari tiap tahunnya.
BACA JUGA: Doa Sesudah dan Sebelum Makan Beserta Arti & Adabnya
Sejarah puasa Arafah
Puasa Arafah sendiri berakar dari sebuah tempat bernama Arafah, salah satu lokasi suci dalam Islam yang dipakai untuk ibadah wukuf para jamaah haji. Ibadah tersebut dilakukan sehari sebelum Idul Adha yang jatuh pada 9 Zulhijah tiap tahunnya. Para jemaah haji akan berjalan dari Mina menuju Gunung Arafah untuk akhirnya berhenti, berdiam diri, dan berkontemplasi atas kesalahan dan dosa yang sudah diperbuat. Ibadah ini dilaksanakan pada subuh hingga siang hari saat matahari mulai naik ke atas kepala.
Lokasi dan hari tersebut menjadi penting bagi umat Islam karena dipercaya sebagai tempat dan hari terakhir Nabi Muhammad SAW berdakwah terakhir kalinya pada umatnya. Sejak itu pula, hari Arafah diperingati sebagai hari di mana umat beriman berpuasa untuk menghapus dosa-dosanya masa lalunya.
Keutamaan puasa Arafah
Arafah bukanlah hari biasa. Ada beberapa keutamaan Hari Arafah yang perlu Sedulur tahu agar makin semangat berpuasa dan beribadah di hari tersebut.
- Ajaran Islam disempurnakan di hari tersebut seperti yang tercantum dalam Surat Al Maidah ayat 3
- Hari tersebut adalah waktu Nabi Muhammad SAW menyampaikan dakwah terakhirnya yang berisi imbauan untuk para umatnya agar berpedoman teguh pada Alquran, menjauhi kekerasan, menghentikan praktik mengumpulkan riba, menjauhi godaan setan, memberikan kesetaraan hak pada perempuan, hingga menekankan bahwa tidak ada ras yang lebih superior dibanding ras lainnya
- Meski sedang tidak menunaikan ibadah haji, berpuasa dari subuh hingga petang di hari Arafah artinya seseorang turut berkontemplasi atas dosa dan kesalahannya serta sudah berjuang menjauhi godaan setan dan nafsu duniawi
Tata cara dan niat puasa Arafah
Sama dengan puasa pada umumnya, kita dianjurkan untuk membaca niat terlebih dahulu sebelum mulai menunaikan ibadah. Jam berapa niat puasa arafah sebenarnya dianjurkan pada malam hari sebelum tidur. Mengingat ada kemungkinan kita tidak terbangun saat azan Subuh berkumandang keesokan harinya.
Namun jika terlewat, sebenarnya membaca niat setelah adzan Subuh pun tidak masalah. Asalkan hati kita ikhlas dan berniat sungguh-sungguh untuk menunaikan puasa di hari tersebut. Berikut doa niat puasa Arafah yang bisa Sedulur baca untuk memulai ibadah.
Niat puasa Arafah bahasa Arab yang dibaca malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa, yang artinya “saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Arafah Idul Adha yang dibaca saat siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa. Artinya, “saya berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.”
Setelah menunaikan puasa sehari penuh, Sedulur pun diwajibkan berbuka puasa setelah azan Maghrib berkumandang. Berikut niat buka puasa Arafah bahasa Arab.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimiin
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Sebenarnya doa buka puasa Arafah di atas sama saja dengan doa buka puasa Ramadan dan lainnya. Intinya kita mengucap syukur pada Allah atas rezeki dan nikmat yang diberikan hingga menu buka puasa tersaji di depan kita.
Puasa Tarwiyah
Selain puasa Arafah, ada pula yang dinamakan puasa Tarwiyah. Puasa ini dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha atau sehari sebelum Hari Arafah. Puasa Tarwiyah diyakini jika berhasil dilakukan nilainya setara dengan puasa setahun penuh. Bila Sedulur hendak menunaikan puasa Tarwiyah, silakan baca niat puasa Tarwiyah berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala, artinya “saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa Tarwiyah dan Arafah pun tidak jauh berbeda. Untuk tata caranya pun sama saja dengan puasa Ramadhan dan puasa Arafah. Dimulai dari subuh hingga matahari terbenam pada petangnya. Lalu, dilanjut dengan berbuka puasa setelah Maghrib tiba tentunya dimulai dengan mengucap syukur atas nikmat dan kemudahan dalam menjalankan ibadah hari itu.
Sejarah, keutamaan, tata cara, serta niat puasa Arafah dan Tarwiyah sudah Sedulur ketahui. Hapalkan dan tunaikan nanti saat waktunya tiba. Jika Sedulur tak mampu menghapal lafal Arabnya pun, Sedulur dibolehkan membaca niat dalam bahasa apapun termasuk bahasa Indonesia, yang penting adalah kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah.
Harapannya kita tidak hanya beribadah di hari-hari spesial saja seperti hari Tarwiyah dan Arafah. Beribadah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Supaya bersemangat untuk menunaikan puasa sunnah, kamu juga perlu sahur dan mengisi perut pada dini hari. Agar semua bisa disiapkan dengan baik, pastikan stok sembakomu aman. Kalau sudah menipis, tinggal beli saja di Aplikasi Super. Solusi belanja praktis tanpa perlu keluar rumah.