Kloning adalah istilah dalam ilmu biologi yang berasal dari kata klon dari Bahasa Yunani yang berarti tunas muda. Kloning dilakukan dengan menggandakan gen yang dapat menghasilkan anakan dengan sifat yang sama dari segi hereditas maupun penampakannya.
Pengetahuan mengenai kloning sudah dikenal sejak zaman dahulu dan masih terus dikembangkan hingga saat ini. Berikut adalah informasi mengenai kloning yang sebaiknya diketahui oleh Sedulur.
BACA JUGA: Begini Cara Mencangkok Tanaman Buah yang Benar Agar Subur
Pengertian kloning
Kloning adalah suatu teknik untuk memproduksi keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya tanpa melalui proses pembuahan. Lebih jelasnya, kloning merupakan suatu teknik yang menggunakan sel somatik suatu makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru, baik dari satu induk maupun dua induk, dengan materi genetik yang sama melalui reproduksi aseksual.
Proses kloning dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan transfer inti. Proses ini dilakukan dengan mengambil inti sel somatik dari induk jantan yang sudah dewasa. Selanjutnya, sel tersebut digabungkan dengan sel telur yang sebelumnya sudah dibuang bagian inti selnya.
Langkah selanjutnya adalah menumbuhkan sel tersebut dalam sebuah media yang dibantu dengan aliran listrik untuk merangsang pertumbuhan sel. Saat sel sudah tumbuh menjadi embrio, langkah berikutnya yaitu memasukkan embrio ke dalam rahim induk betina yang sudah dipersiapkan secara biologis untuk menerima dan mengembangkan embrio kloning sebagaimana proses kehamilan pada umumnya.
BACA JUGA: Biologi: Pengertian, Sejarahnya, Hingga Cabang Ilmunya
Manfaat kloning
Kloning memiliki banyak manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Manfaat kloning adalah untuk mengembangkan dan memperbanyak organisme bibit unggul. Selain itu, kloning juga bermanfaat untuk tujuan diagnostik dan terapi beberapa penyakit.
Manfaat lain dari kloning yang masih diperdebatkan adalah membantu pasangan suami istri yang infertil untuk tetap bisa mempunyai keturunan. Meskipun memiliki tujuan yang baik, teknik kloning terhadap manusia masih menimbulkan banyak perdebatan di masyarakat.
Contoh kloning
Contoh kloning adalah domba Dolly. Domba Dolly merupakan hasil kloning pertama oleh ahli biologi Inggris bernama Ian Wilmut pada 1996 melalui transfer nuklir yang melibatkan embrio enukleasi dan inti sel yang berbeda. Teknik ini kemudian disempurnakan dan dikenal sebagai transfer inti sel somatik karena menghasilkan klon yang identik secara genetik dari domba yang sudah dewasa.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, contoh kloning pada hewan adalah kloning anjing “Snuppy” pada 3 Agustus 2005. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti kloning dan stem sel asal Korea Selatan bernama Hwang Woo Suk dan Gerald Schatten dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.
Saat ini, para ilmuwan sudah sukses melakukan kloning terhadap banyak hewan, seperti anjing, babi, rusa, tikus, kucing, dan kuda dari sel embrio maupun sel non-embrio. Perbedaan ini disesuaikan dari tujuan pengkloningan tersebut.
Jika bertujuan menghasilkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka dipilih sel non-embrio, sedangkan jika bertujuan menghasilkan hewan hasil kloning yang tidak harus bisa bereproduksi, maka sel yang dipilih adalah sel embrio.
BACA JUGA: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Proses, Penyebab & Dampaknya
Macam kloning
Kloning hewan adalah suatu proses menghasilkan hewan baru dari satu sel yang diambil dari organisme induk yang secara genetika membentuk individu baru yang identik dengan induknya. Kloning hewan dapat dilakukan dengan teknik transplantasi embrio dan transfer nukleus. Hewan kloning ini memiliki sifat dan penampilan seperti induknya karena memiliki kesamaan DNA.
Kloning tumbuhan adalah proses kloning yang dilakukan pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) dengan cara memotong organ tumbuhan yang diinginkan. Kloning pada tumbuhan dikenal juga sebagai teknik kultur jaringan tumbuhan. Proses ini dilakukan dengan mencari eksplan dan mengambil selnya untuk kemudian dipindahkan ke media berisi nutrisi.
Eksplan ini akan tumbuh menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah sel yang belum berdiferensiasi dan dapat menjadi cikal bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi anakan tanaman baru.
Kloning manusia adalah proses kloning yang dilakukan pada manusia. Proses ini mirip dengan bayi tabung atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma laki-laki akan dicampur ke dalam telur perempuan dengan proses in vitro di dalam tabung kaca. Sperma yang telah tumbuh menjadi embrio, kemudian ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang bersedia menjadi ’ibu sambung’. Bayi yang lahir tersebut secara biologis merupakan anak laki-laki dan perempuan pertama, walaupun nantinya dilahirkan dari rahim perempuan lain.
BACA JUGA: Pengertian Mitokondria Beserta Letak, Ciri, Struktur & Fungsinya
3 jenis kloning
1. Kloning gen adalah kloning yang dilakukan dengan menyalin suatu gen yang digunakan untuk mendapatkan sifat unggul tertentu dari suatu spesies.
2. Kloning reproduksi adalah kloning yang dilakukan dengan menggabungkan inti sel somatik ke dalam sel telur tanpa ini untuk menghasilkan klon yang sama persis dengan induknya.
3. Kloning terapeutik adalah kloning yang bertujuan untuk menghasilkan sel induk embrionik. Kloning ini dilakukan pada organ donor seorang pasien untuk meminimalkan penolakan oleh tubuh pasien.
Meskipun materi ini cukup berat, setelah mengetahui kloning adalah salah satu penemuan ilmiah yang menakjubkan, masih diperlukan banyak penelitian yang lebih mendalam. Hal ini juga masih akan tetap menjadi perdebatan sampai kapanpun karena di satu sisi kegiatan ini juga menyalahi takdir dalam ajaran beberapa agama di dunia.
