Dalam tradisi Jawa, terdapat kebiasaan untuk menghitung hari baik sehingga dikenal sistem penanggalan atau kalender Jawa. Hari dalam kalender Jawa dihitung dengan menggunakan sistem yang berbeda dengan kalender Masehi. Penanggalan Jawa dalam kalender Jawa weton sangat unik, terdapat istilah wuku yang merujuk pada hari pasaran Jawa dalam kalender weton Jawa untuk melangsungkan sebuah acara.
Kalender pasaran tanggal Jawa hingga saat ini digunakan dan tetap dilestarikan sebagai bagian dari kebudayaan Jawa itu sendiri, bahkan seiring dengan perkembangan zaman, saat ini sudah tersedia kalender Jawa online, yang meliputi tanggalan weton, pasaran Jawa, bulan Jawa, hitungan bulan Jawa, penanggalan Jawa hari ini, dan tanggal Jawa hari ini.
Seperti apa informasi mengenai kalender Jawa 2023 lengkap? Simak artikel berikut ini, ya!
Mengenal kalender Jawa
Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan yang digunakan pada masa kerajaan Mataram. Pada zaman sekarang, penggunaan tanggalan Jawa bukan hanya sekadar melestarikan budaya saja, namun menurut kepercayaan budaya Jawa, weton dan hari dapat memengaruhi kelancaran dan kesuksesan acara yang akan dilakukan.
Adanya alasan di atas, tidaklah heran jika masyarakat Jawa selalu menentukan tanggal pada acara-acara penting, seperti pernikahan atau pembukaan usaha dengan penentuan waktu Jawa. Walaupun sekarang banyak orang yang lebih memilih menggunakan sistem penanggalan Masehi, namun masih banyak pula yang tetap menggunakan hari Jawa dalam kehidupannya.
Secara umum, untuk mencari hari baik, prosedur yang dilakukan adalah dengan menghitung pasaran tanggal Jawa dan hari masehi. Sebagai contoh, untuk menyelenggarakan pernikahan, Sedulur harus menghitung tanggal lahir sendiri dan pasangan serta mengetahui hari pasarannya. Setelah dijumlah, hari dan pasaran pada kalender Jawa weton yang cocok itulah yang akan menjadi hari baik dalam melangsungkan pernikahan.
Sejarah kalender Jawa
Saat ini sebagian besar kalender menggunakan sistem penanggalan Masehi. Tidak hanya di Indonesia, penanggalan dengan kalender Masehi juga diterapkan di negara-negara lainnya. Meskipun begitu, tanggalan Jawa masih banyak digunakan.
Menurut sejarahnya, sistem penanggalan Jawa sudah digunakan pada zaman dahulu, jauh sebelum masyarakat menggunakan Kalender Masehi. Sistem penanggalan ini mulai digunakan pada masa kerajaan Mataram yang kala itu dipimpin oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645 M).
Di bawah kekuasaan Sultan, tanggalan Jawa mulai digunakan secara luas dengan perhitungan tanggal yang sangat unik. Keunikan ini karena dalam perhitungannya, penanggalan Jawa dipengaruhi oleh penanggalan secara Islam, Hindu dan Julian yang berasal dari Romawi yang saling dipadukan.
Nama bulan dalam kalender Jawa
Penamaan bulan dalam kalender Jawa juga unik. Sebab, penamaan bulan menggunakan gabungan dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, bahasa Jawa, dan bahasa Melayu. Berikut adalah nama-nama bulan dalam kalender Jawa.
No | Nama Bulan | Jumlah Hari |
1 | Suro | 30 hari |
2 | Sapar | 29 hari |
3 | Mulud | 30 hari |
4 | Rabiulakir | 29 hari |
5 | Jumadilawal | 30 hari |
6 | Jumadilakir | 29 hari |
7 | Rajab | 30 hari |
8 | Ruwah | 29 hari |
9 | Puasa | 30 hari |
10 | Sawal | 29 hari |
11 | Hapir | 30 hari |
12 | Besar | 29 hari |
Nama hari atau pasaran
Berbeda dengan kalender Masehi yang memiliki tujuh hari, kalender Jawa hanya memiliki lima hari yang disebut dengan hari pasaran . Nah, Pasaran ini terdiri dari Pahing, Pon, Legi, Wage, dan Kliwon. Penggunaan pasaran dalam kalender ini dulu berlaku di seluruh wilayah pulau Jawa, kecuali Batavia, Banyuwangi dan Banten.
Wuku adalah
Wuku merupakan bagian dari suatu siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali, yang memiliki waktu selama tujuh hari dalam satu pekan. Siklus wuku berumur 10 pekan atau 210 hari. Dari setiap masing-masing wuku memiliki nama sendiri yang mewakili pertanda yang akan dihasilkan, apakah wuku tersebut menunjukan hari baik atau sebaliknya.
Ide dasar perhitungan wuku adalah bertemunya dua hari dalam sistem pasaran dan pekan dalam penanggalan Jawa. Sistem tersebut dikenal dengan naman pancawara atau pasaran. Di sisi lain terdapat sistem saptawara yang terdiri dari tujuh hari. Dalam satu wuku, pertemuan antara hari pasaran dan hari pekan dapat menghasilkan makna tersendiri.
Terdapat beberapa nama-nama Wuku dalam penanggalan Jawa. Setiap wuku diambil dari kisah Ratu Sinta istri dari Raja Prabu Watugunung yang memiliki 27 putra. Dari cerita dan legenda tersebut nama wuku diambil dan mengandung makna tersendiri dalam kalender Jawa. Bagi Sedulur yang erat dengan kebudayaan Jawa, penanggalan Jawa dan wuku tentu saja sudah tidak asing lagi. Berikut adalah daftar nama wuku dengan maknanya.
Daftar nama wuku dalam kalender Jawa
- Sinta – Batara Yama (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Landep – Batara Mahadewa (Ahad Wage – Sabtu Kliwon)
- Wukir, Ukir – Batara Mahayakti (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Kurantil, Kulantir – Batara Langsur (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Tolu, Tulu – Batara Bayu (Ahad Kliwon – Sabtu Legi)
- Gumbreg – Batara Candra (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Warigalit, Wariga – Batara Asmara (Ahad Wage – Sabtu Kliwon)
- Warigagung, Warigadian – Batara Maharesi (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Julungwangi, Julangwangi – Batara Sambu (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Sungsang – Batara Gana Ganesa (Ahad Kliwon – Sabtu Legi)
- Galungan, Dungulan – Batara Kamajaya (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Kuningan – Batara Indra. (Ahad Wage – Sabtu Kliwon) Pada minggu ini jatuh hari raya Kuningan pada hari Sabtu-Kliwon.
- Langkir – Batara Kala (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Mandasiya, Medangsia – Batara Brahma (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Julungpujut, Pujut – Batara Guritna (Ahad Kliwon – Sabtu Legi)
- Pahang – Batara Tantra (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Kuruwelut, Krulut – Batara Wisnu (Ahad Wage – Sabtu Kliwon)
- Marakeh, Merakih – Batara Suranggana (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Tambir – Batara Siwa (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Medangkungan – Batara Basuki (Ahad Kliwon – Sabtu Legi)
- Maktal – Batara Sakri (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Wuye, Uye – Batara Kowera (Ahad Wage – Sabtu Kliwon)
- Manahil, Menail – Batara Citragotra (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Prangbakat – Batara Bisma (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Bala – Batara Durga (Ahad Kliwon – Sabtu Legi)
- Wugu, Ugu – Batara Singajanma (Ahad Pahing – Sabtu Pon)
- Wayang – Batara Sri (Ahad Wage – Sabtu Kliwon)
- Kulawu, Kelawu – Batara Sadana (Ahad Legi – Sabtu Pahing)
- Dukut – Batara Baruna. Pada minggu ini jatuh hari Anggara Kasih pada hari Selasa Kliwon yang dianggap keramat oleh orang Jawa. (Ahad Pon – Sabtu Wage)
- Watugunung – Batara Anantaboga. (Ahad Kliwon – Sabtu Legi) Dalam minggu ini jatuh hari Sabtu Umanis adalah hari Saraswati yang dianggap suci oleh orang Bali.
Kalender Jawa 2023
Berikut ini adalah informasi mengenai kalender Jawa dari bulan Januari hingga Desember pada tahun 2022.
1. Januari
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Sekian informasi mengenai kalender Jawa 2023 lengkap yang dapat Sedulur gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, baik yang masih menggunakannya atau yang sedang ingin mempelajarinya.