Terdapat beberapa hal yang berbeda di 17 Agustus tahun 2020, apa saja? Yuk kita simak.
Peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2020 akan jauh sangat berbeda dari dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya telah kita ketahui bersama, yaitu pandemi virus corona.
Pada peringatan 75 tahun kemerdekaan tahun ini, Indonesia masih berjuang melawan pandemi virus corona yang juga melanda seluruh dunia. Dalam rangkat memutus penyebaran Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara mengeluarkan surat resmi.
Surat resmi tersebut bernomor B-492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020 terkait dengan Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020.
Dalam surat tersebut, tertulis ada sejumlah perbedaan peringatan HUT ke-75 RI dengan tahun sebelumnya, termasuk upacara memperingati hari kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta. Upacara merupakan hal yang sangat sakral dan wajib untuk dilakukan.
Baik seperti apapun kondisi yang terjadi, upacara bendera dalam rangka memperingati HUT ke-75 RI harus tetap dilakukan, tentu saja dengan beberapa penyesuaian mengingat Covid-19 masih menjadi ancaman di Indonesia.
Akibat itu juga terdapat beberapa hal yang berbeda di 17 Agustus tahun 2020 ini, bukan hanya upacara bendera saja. Apa saja hal yang berbeda di 17 Agustus tahun 2020 ini? Yuk, mari kita simak pembahasannya.
Baca Juga: Lomba Agustusan di Tengah Pandemi, Ini yang Harus Kamu Siapkan
Beberapa Hal yang Berbeda di 17 Agustus Tahun Ini
1. Upacara Bendera Hanya Terdiri dari 6 Peserta
Jika sebelumnya, upacara bendera menjadi hal yang paling meriah dilaksanakan, tahun 2020 ini upacara bendera untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan cara yang jauh berbeda. Jauh dari kemeriahan.
Upacara bendera juga menjad hal yang berbeda di 17 Agustus Tahun 2020 ini. Upacara bendera hanya terdiri dari 6 peserta saja. Jika di tahun sebelumnya upacara bendera selalu digelar dengan sangat meriah, dengan mengundang tamu-tamu penting dari berbagai nagara.
Tercatat hanya ada 6 orang peserta upacara bendera tahun ini, tidak ada masyarakat yang diundang. Peserta upacara di Istana Merdeka terdiri dari Presiden Jokowi sebagai inspektur upacara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai pembaca teks proklamasi.
Selanjutnya ada Menteri Agama Fachrul Razi sebagai pembaca doa, serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz sebagai peserta upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
2. Paskibraka Hanya 3 Orang
Tidak hanya jumlah peserta yang dikurangi, jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pun dipangkas. Paskibraka yang tahun-tahun sebelumnya mencapai puluhan, untuk upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia, tahun ini tak akan tampak meriah.
Tahun ini, karena pandemi Covid-19, jumlah Paskibraka di Istana Merdeka hanya 3 orang saja. Mereka merupakan cadangan Paskibraka 2019. Dalam surat itu juga, Kemensetneg meminta jumlah Paskibra dalam upacara HUT ke-75 RI di daerah mencontoh di pusat untuk menghindari penyebaran corona.
Padahal Paskibraka merupakan salah satu kompenen penting dalam perayaan upacara bendera yang membuat upacara menjadi meriah dan menarik. Banyak gerakan kompak dari Paskibraka yang membuat peserta upacara menjadi kagum dan menjadi lebih khidmat melaksanakan upacara.
Namun, akibat Covid-19 tahun ini, upacara bendera tidak bisa menampilkan Paskibraka yang rapi dengan barisan dan gerakan kompak yang sangat mampu membuat upacara menjadi lebih meriah dan menjadi lebih resmi.
Pembatasan Paskibraka juga merupakan salah satu hal yang berbeda di 17 Agustus tahun 2020 ini.
3. Masyarakat Diminta untuk Menghentikan Aktivitas Selama 3 Menit
Pemerintah meminta masyarakat menghentikan segala aktivitasnya selama 3 menit pada 17 Agustus mendatang, antara pukul 10.17 hingga 10.20 WIB. Seluruh masyarakat Indonesia berdiri tegap saat pengumandangan lagu Indonesia Raya secara serentak di berbagai lokasi hingga pelosok daerah.
Hal tersebut dihimbau berdasarkan himbauan dari kementerian seketariat negara. Kementerian Setneg pun meminta jajaran TNI dan Polri di daerah memperdengarkan sirine atau suara penanda lainnya sebelum lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Suara tersebut diharapkan bisa menjadi pertanda masyarakat untuk menghentikan sejenak segala aktivitasnya. Dan ikut berdiri tegak saat pengumandangan lagu Indonesia Raya secara serempak di seluruh Indonesia.
Hal ini merupakan hal baru dan juga hal yang berbeda di 17 Agustus 2020 ini. Hal ini juga terjadi akibat dari adaptasi terhadap situasi pandemi dan juga sekaligus solusi agar kekhidmatan merayakan dan memperingati hari kemerdekaan tidak berkurang sedikitpun.
4. Pawai dan Lomba Terancam Tidak Diadakan
Hal yang berbeda di 17 Agustus 2020 tahun ini adalah pawai dan lomba agustusan yang terancam tidak diadakan. Tentu jika memang benar hal tersebut terjadi, akan sangat membuat masyarakat Indonesia kecewa.
Pasalnya momen 17 Agustus merupakan momen penting bagi Indonesia, dan yang paling ditunggu dan berkesan bagi masyarakat adalah pelaksanaan pawai dan lomba dalam rangka merayakan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan.
Namun, walaupun masyarakat Indonesia kecewa karena pawai dan lomba terancam tidak dilaksanakan, namun masyarakat akan sangat maklum dan mengerti, mengingat Covid-19 yang tengah mengancam kehidupan masyarakat dunia.
Perayaan hari kemerdekaan akan tetap khidmat dan meriah walaupun ada hal yang berbeda di 17 Agustus tahun 2020 ini. Perbedaan tersebut juga tidak akan pernah mengurangi rasa cinta setiap masyarakat terhadap negara Indonesia.
Mengingat sebentar lagi akan memasuki 17 Agustus 2020, jangan lupa segera persiapkan segala kebutuhan rumah Sedulur, termasuk kebutuhan sembako. Sedulur Super bisa lengkapi kebutuhan sembako dengan belanja di Aplikasi Super.
Karena belanja sembako di Aplikasi Super jauh lebih murah dan tentu saja jauh lebih mudah. Klik di sini untuk download Aplikasi Super, dan juga jangan lupa kunjungi laman Aplikasi Super untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Aplikasi Super termasuk cara daftar Aplikasi Super.