Etnosentrisme: Pengertian, Faktor, Dampak & Contohnya

Menurut KBBI, etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri dan disertai dengan sikap meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Hal ini cukup wajar terjadi mengingat manusia memiliki kecenderungan untuk lebih nyaman berbaur dengan sesamanya. 

Namun, apa dampak yang bisa ditimbulkan ketika kebiasaan ini dipupuk lekat? Sedulur wajib mencari tahu definisi, contoh, hingga efeknya dalam kehidupan bermasyarakat. Jangan skip, baca perlahan bareng-bareng, yuk. Biar wawasan makin luas. 

BACA JUGA: Primordialisme: Pengertian, Jenis, Dampak, Ciri & Penyebabnya

Definisi etnosentrisme 

contoh etnosentrisme adalah
Pexels

Selain definisi dari KBBI, Maricopa Community Colleges mengartikan etnosentrisme sebagai kecenderungan seseorang atau komunitas untuk melihat dunia dari sudut pandang budaya mereka sendiri. Salah satu contoh etnosentrisme adalah keyakinan bahwa budaya, ras, dan etnik yang  menjadi identitas mereka lebih superior dibanding lainnya. Istilah lainnya adalah cultural ignorance atau sikap tidak peduli dan tidak mau tahu pada suku bangsa dan budaya lain di luar komunitasnya. 

Sikap tersebut pun akhirnya memunculkan asumsi yang sangat subjektif karena hanya dilihat menggunakan kacamata budaya sendiri atau yang dikenal dengan istilah tunnel vision. Tanpa adanya keinginan untuk berdialog dan ketersediaan untuk menurunkan ego dan kebanggannnya pada identitas yang melekat pada dirinya. 

Sesuatu yang tidak bisa dihindari 

etnosentrisme adalah dan contohnya
Pexels

Sebagai manusia dengan berbagai keterbatasan, sikap etnosentris sayangnya adalah hal yang susah untuk dihindari. Ia terpatri sejak kita kecil karena kebiasaan manusia yang cenderung berkumpul dengan orang yang memiliki identitas dan karakter yang sama. Kebiasaan ini yang membuat orang secara tak sadar memupuk sikap etnosentris karena hanya mengenal budaya dan prinsip yang familiar sejak kecil. 

Contoh etnosentrisme di indonesia misalnya bisa sangat sepele, seperti menganggap bahwa perempuan tidak memiliki kecakapan yang mumpuni sebagai pemimpin. Ini karena sejak lama budaya Indonesia lebih lekat dengan pemimpin laki-laki seperti ayah atau bapak sebagai kepala rumah tangga hingga raja sebagai kepala pemerintahan.

Ketika muncul gerakan emansipasi perempuan dan feminisme yang memungkinkan perempuan menjadi pemimpin, ada saja orang yang menganggap hal itu aneh dan keputusan yang salah. Mereka mencoba mencari contoh pemimpin perempuan yang buruk dan seakan melupakan pemimpin laki-laki yang buruk. 

BACA JUGA: Globalisasi: Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri, Manfaat & Dampak

Contoh etnosentrisme lainnya 

contoh etnosentrisme di indonesia
Pexels

Sikap tersebut bisa juga terjadi di ranah yang lebih sempit. Misalnya dalam rukun tetangga di mana ada pemilik kos yang dengan gamblang tidak menerima penghuni kos yang menganut agama berbeda darinya. Memang secara hak tidak salah, tetapi sikap tersebut menunjukkan bahwa sang pemilik kos melakukan tindakan diskriminasi dan memiliki asumsi tertentu atas penganut agama lain

Contoh etnosentrisme di sekolah juga bisa terlihat dari bagaimana misalnya anak-anak di suatu kelas memperlakukan satu anak yang memiliki penampakan fisik yang berbeda. Misalnya karena ia berasal dari satu etnik tertentu dan memiliki ciri fisik yang mencolok dibanding rekan-rekan sekelasnya.

Anak-anak cenderung lebih ceroboh dan tidak memiliki kepekaan tertentu hingga akan cenderung menjauhi atau bahkan mengejek si anak tadi karena berasal dari etnik minoritas dan berbeda dengan anak-anak lain dari suku mayoritas. Sedulur mungkin pernah menjadi pelaku atau korban, bisa juga keduanya karena hal ini lumrah terjadi di manapun. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga berbagai belahan dunia.  

Dampak dari sikap etnosentris

contoh etnosentrisme di sekolah
Pexels

Menurut Elizabeth Baylor dalam Oxford Bibliographies menggarisbawahi dua dampak dari etnosentrisme: 

  • Ketidakmampuan untuk memahami budaya yang berbeda dari yang dikenalnya 
  • Menganggap bahwa penilaian positif tentang komunitas atau anggota kelompok etnisnya sebagai sebuah superioritas. Hal ini akan menjalar menjadi chauvinisme, kecenderungan untuk berprasangka buruk, rasisme, diskriminasi, hingga seksisme 

Bangga pada budaya dan identitas diri adalah hal yang diperbolehkan dan didorong. Namun, jika diikuti kecenderungan untuk merendahkan bangsa atau kelompok lain, maka hal ini sudah condong ke arah negatif dan bisa berdampak buruk. Contohnya saja pernah terjadi rasisme struktural selama beberapa dekade di Amerika Serikat yang menganut kebijakan segregasi antara penduduk kulit putih dengan kulit hitam. 

Contoh ekstrim lainnya adalah munculnya partai Nazi dengan ideologi chauvinisme sehingga menganggap bahwa bangsa Arya yang dipercaya dan disebarluaskan oleh Adolf Hitler menjadi akar dari bangsa Jerman adalah bangsa yang unggul dibandingkan ras lain di dunia. Ia dan para pengikutnya pun menggunakannya untuk menjustifikasi kekerasan atas kaum Yahudi, Slavik, warga keturunan Afrika, bahkan para penyandang disabilitas. 

BACA JUGA: Nasionalisme: Pengertian, Tujuan & Bentuk-bentuknya

Cultural relativism

Cultural relativism
Pexels

Lalu, bagaimana cara mengatasi etnosentrisme? Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metode cultural relativism. Metode ini mengajak seseorang untuk melihat satu budaya dari kacamata budaya itu sendiri, melepaskan sejenak segala pandangan yang sebelumnya kita percaya dan yakini. 

Dengan begitu, diharapkan orang bisa memahami dengan suatu budaya baru yang mungkin tidak lumrah di mata seseorang dengan lebih terbuka dan lapang dada. Bahwa menerima budaya itu dilakukan oleh orang lain adalah hal yang mungkin dilakukan mengingat menerima dan memahami bukan berarti kita harus ikut melakukannya. Contoh paling mudahnya adalah upacara pemakaman yang berbeda-beda di tiap agama. Ada yang menggunakan prosedur kremasi, menggunakan peti mati, ada pula yang dibungkus kain kafan. 

Cross cultural relationship 

Cross cultural relationship
Pexels

Cara lain untuk mengatasi etnosentrisme adalah dengan mengadakan dialog antar bangsa dan budaya. Dengan menjalin hubungan pertemanan dan ngobrol, kita akan memahami mengapa seseorang menganut atau mempraktikan budaya tertentu. Semakin banyak teman yang memiliki latar belakang dan budaya berbeda, maka wawasan kita pun makin terbuka. 

Penjelasan tentang etnosentrisme adalah dan contohnya sudah dijelaskan lengkap. Semoga bisa jadi salah satu referensi dan pedoman Sedulur semua.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!