4. Ada miskomunikasi
Tentu perseteruan Dewi Perssik vs Pak RT terjadi karena terjadi miskomunikasi di antara keduanya. Sampai kapanpun, persoalan tidak akan pernah selesai jika miskomunikasi tidak segera diselesaikan dan segera diluruskan.
Baru selesai persoalan dengan uang Rp100 juta, persoalan miskomunikasi pun muncul ke permukaan sebagai persoalan selanjutnya. Persoalan miskomunikasi yang dimaksud dalam hal ini, adalah miskomunikasi soal menitipkan hewan kurban dan berkurban.
Jika Dewi Perssik di awal mengatakan hanya menitipkan, maka pak RT mendengar dengan versi yang berbeda. Dari informasi dari ustaz yang biasa dimintai tolong Dewi Perssik, ia mengatakan sapi Limosin tersebut akan dikurbankan.
“Dia bilang menitipkan, tapi ustaz bilang Dewi Perssik akan melaksanakan pemotongan hewan kurban di masjid” Disampaikan oleh Pak RT.
Tapi kemudian Malkan sebagai seorang Ketua RT keheranan, kenapa sapi tersebut justru diangkut lagi dan dibawa ke tempat pemotongan hewan. Kenapa tidak sekalian dititipkan untuk disembelih di masjid agar sekalian berkurban bersama warga.
Persoalan ini pun, tentu saja menjadi kebingungan yang juga dirasakan oleh netizen. Persoalan menitipkan hewan kurban dan berkurban di masjid tersebut. Kenapa Dewi Perssik tidak sekalian terlibat berkurban di masjid tempatnya tinggal, namun justru malah membawa kurbannya ke tempat penjagalan.