Perkembangan dunia digital yang terjadi saat ini berlangsung sangat pesat. Ada banyak media yang tersedia saat ini, terutama media hiburan yang sangat mudah diakses. Bukan hanya televisi dan radio saja, saat ini media hiburan tersedia sangat banyak, salah satunya adalah Youtube. Bahkan, belakangan ini semakin banyak orang yang tertarik membuat konten karena tergiur dengan bayaran dan gaji Youtuber yang kabarnya besar.
Simpang siur tentang gaji seorang Youtuber memang masih bergulir sampai sekarang. Karena hanya dengan membuat konten menarik, para Youtuber bisa membeli banyak barang. Tentu hal ini menjadi profesi yang menarik di masa depan. Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama berapa sih gaji Youtuber dan bagaimana trik agar bisa sukses dalam pekerjaan ini. Simak selengkapnya di bawah!
BACA JUGA: Berikut Kisaran Gaji Data Entry Indonesia yang Menggiurkan
Cara YouTuber mendapatkan gaji
Dalam laman resmi YouTube, seorang YouTuber bisa mendapatkan uang di YouTube dengan mendaftar dan diterima dalam YouTube Partner Program (YPP). Selain itu, Sedulur juga bisa mendulang bonus dari video Shorts di YouTube sebagai bagian dari YouTube Shorts Fund tanpa mengikuti YPP.
Tapi perlu diingat, ada beberapa catatan penting dari YouTube kepada YouTuber di seluruh dunia, yaitu sebagai berikut:
- Pihak YouTube tidak akan memberi tahu YouTuber soal video apa yang harus diunggah di YouTube, namun YouTube memiliki tanggung jawab untuk penonton, pembuat konten, dan pengiklan di setiap video. Jika YouTuber telah bergabung dengan YPP, maka YouTuber dapat menghasilkan uang melalui YouTube.
- Sebelum YouTuber masuk ke YPP, pihak YouTube akan melakukan peninjauan terlebih dahulu apakah kanal YouTube yang dibuat sesuai dengan kebijakan dan pedoman atau tidak.
- Setiap pemilik channel tidak perlu mengkonversi aset menjadi uang tunai di YouTube agar dapat memenuhi persyaratan untuk YPP. YouTuber yang sudah bergabung dalam program YPP dan merupakan bagian dari Multi-Channel Network (MCN) tetap memenuhi syarat.
- Setiap YouTuber kemungkinan wajib membayar pajak atas penghasilan yang diterima dari YouTube.
Ketika YouTuber berhasil lolos verifikasi untuk masuk ke YouTube Partner Program, setiap YouTuber dapat memperoleh akses ke fitur monetisasi. Nantinya YouTuber berhak mendapat pemasukan dari iklan, langganan channel, galeri merchandise, super chat dan super stickers, serta pendapatan dari YouTube Premium.
YouTube memiliki sejumlah ketentuan bagi setiap YouTuber yang lolos tahap YouTube Partner Program. Untuk lebih rincinya, simak penjelasan di bawah ini:
1. Pendapatan Iklan
Untuk pendapatan ikan sendiri, persyaratan yang perlu dilengkapi yaitu:
- Berusia minimal 18 tahun atau memiliki wali yang sah berusia lebih dari 18 tahun, agar dapat menangani pembayaran melalui AdSense.
- Membuat konten YouTube yang memenuhi pedoman konten serta cocok untuk pengiklan.
2. Langganan Kanal
Langganan kanal atau yang dikenal dengan istilah subscription mengharuskan para pengguna Youtube memiliki syarat sebagai berikut:
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki lebih dari 1.000 subscriber
3. Galeri Merchandise
Selain di atas, beberapa syarat yang dibutuhkan untuk bisa mengikuti Youtube Program Partnership adalah sebagai berikut:
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki lebih dari 1.000 subscriber
4. Super Chat dan Super Stickers
Berikut ini adalah persyaratan yang wajib Sedulur penuhi untuk bisa mengikuti program satu ini, yaitu:
- Berusia minimal 18 tahun
- YouTuber tinggal di negara atau wilayah di tempat Super Chat tersedia
5. Pendapatan YouTube Premium
Sementara untuk layanan Youtube Premium, Sedulur bisa memenuhi persyaratan di bawah ini:
- Membuat konten yang ditonton oleh pelanggan YouTube Premium
BACA JUGA: Ini Gaji Penulis Novel Digital dan Cetak yang Perlu Kamu Tahu!
Lantas, berapa gaji Youtuber?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang YouTuber akan mendapatkan pemasukan dari video yang diunggah ketika sudah memiliki 1.000 subscribers. Lalu, berapa sih pemasukan yang diterima oleh setiap YouTuber?
YouTube sebenarnya tidak akan menghitung pemasukan dari jumlah subscriber yang dimiliki setiap YouTuber. Banyak dan sedikitnya subscriber pada suatu kanal YouTube hanya berpengaruh pada konten video yang diunggah.semakin banyak subscriber maka berpeluang besar video lebih sering di share, like, dan diberikan komentar.
Begitu juga sebaliknya, jumlah subscriber yang masih sedikit maka besar kemungkinan video yang diunggah akan sepi penonton, sedikit komentar, bahkan tidak ada yang memberikan tombol like.
Meski YouTube tidak menghitung pemasukan dari jumlah subscriber di setiap kanal, namun peran subscriber sangat penting dalam kemajuan kanal YouTuber. Apalagi jika subscriber tersebut rajin menonton konten yang diunggah, cuan yang didapat bakal semakin besar.
Jika dihitung secara rata-rata, seorang YouTuber bisa menghasilkan uang sekitar US$ 3-5 atau setara Rp 45-75 ribu per satu video dengan 1.000 views. Hal itu belum ditambah pemasukan dari yang menyaksikan iklan di dalam video, yang nominalnya bisa mencapai US$ 18 atau setara Rp 270 ribu per 1.000 views.
Estimasi pendapatan yang diterima oleh seorang YouTuber dengan 1.000.000 views per satu video bisa mendapat cuan rata-rata US$ 5.000 atau sekitar Rp 75 juta. Akan tetapi, semua itu tergantung juga dari pendapatan iklan, rasio klik-tayang, dan berbagai faktor lainnya.
Tapi, Sedulur juga bisa menghitung rata-rata pendapatan yang diterima untuk YouTuber dengan jumlah 1.000 subscriber. Dikutip dari Influencer Marketing Hub, pendapatan YouTubers tergantung pada biaya CPM (Cost Per mile) dan CPC (Cost Per Click).
Jadi, CPM adalah jumlah yang dibayarkan oleh pengiklan kepada YouTuber untuk per 1.000 tampilan iklan di satu video . Pengiklan bakal membayar sekitar US$ 5 atau sekitar Rp 75.000.
Lalu, CPC merupakan jumlah uang yang dibayarkan oleh pengiklan kepada YouTuber setiap kali penonton mengklik iklan mereka. Jika pengiklan membayar US$ 5 (Rp 75 ribu) per CPC, maka YouTuber akan mendapatkan nominal yang sama untuk setiap orang yang mengklik iklan.
Nah, untuk Sedulur yang ingin menghitung berapa pendapatan dari YouTube dengan jumlah 1.000 subscriber, Sedulur bisa menggunakan rumus Revenue Per Impression atau RPM. Berikut rumusnya di bawah ini:
- RPM = (penghasilan/jumlah tampilan halaman) x 1.000
Misalnya, seorang YouTuber mendapatkan penghasilan sekitar US$ 0,15 dengan jumlah views 50. Maka, RPM yang didapat setelah dihitung adalah (0,15/50) x 1.000 = US$ 3
Bila dikonversi ke Rupiah, maka pendapatan YouTuber itu berkisar di antara Rp 45.000 – Rp 50.000. Tapi sebagai pengingat, nominal tersebut masih bisa bertambah lagi seiring pendapatan lain yang diterima dari YouTube.
BACA JUGA: Ini Minimal Gaji Lulusan S1 di Indonesia Tahun 2023, Harus Tau!
Cara melihat pendapatan dari YouTube
Bagi YouTuber yang sudah aktif mengunggah konten di YouTube, kalian bisa melihat penghasilan yang didapat di akun AdSense masing-masing. Penghasilan akhir untuk bulan sebelumnya bakal ditambah ke saldo akun AdSense antara tanggal 7-12 setiap bulan.
Agar Sedulur tidak bingung, berikut ini cara melihat penghasilan akhir di AdSense:
- Login ke akun AdSense masing-masing
- Di sebelah kiri muncul AdSense untuk YouTube, lalu klik.
- Setelah itu, YouTuber dapat melihat saldo saat ini dari penghasilan YouTube, jumlah pembayaran terakhir, dan memiliki akses referensi khusus YouTube
Ada sejumlah metrik yang perlu diketahui oleh seluruh YouTuber. Simak penjelasannya di bawah ini:
1. Average View Duration
Estimasi rata-rata menit video yang ditonton salam satu tayangan video dalam rentang waktu yang dipilih. Ini merupakan salah satu metrik yang menentukan gaji Youtuber
2. Estimated Monetized Playbacks
Estimasi penayangan video yang dimonetisasi dan melihat setidaknya terdapat satu iklan yang muncul. Metrik kedua yang penting untuk diketahui Youtuber agar bisa mendapatkan gaji Youtuber yang fantastis.
3. Transactions
Jumlah transaksi yang didapat dari konten berbayar atau Super Chat sesuai kurun waktu dan wilayah tertentu. Dari namanya, jelas ini merupakan salah satu patokan atau metrik yang menjadi penentu penghasilan Youtuber.
4. Views
Jumlah penonton yang sah ketika menyaksikan video yang diunggah di kanal YouTube. Metriks penentu gaji Youtuber ini mungkin merupakan salah satu yang umum dan paling diketahui. Selain itu, jumlah Views juga tentu saja mempengaruhi trending sebuah konten video.
5. Watch Time (Hours)
Jumlah waktu yang dihabiskan oleh penonton dalam hitungan jam saat menonton video di YouTube. Selain views, watch time juga merupakan hal yang sudah lumrah diketahui oleh semua yang bermain Youtube atau tidak.
6. Estimated Revenue (Income)
Jumlah estimasi yang didapat YouTuber dari iklan AdSense dan DoubleClick sesuai dengan kurun waktu dan wilayah yang.
7. Revenue per Transaction
Total estimasi pendapatan dengan penghasilan bersih berdasarkan dari iklan dan transaksi, sesuai dengan kurun waktu dan wilayah.
8. Transaction Revenue
Jumlah estimasi pendapatan bersih dari transaksi, seperti konten berbayar dan Super Chat. Estimasi ini termasuk pengembalian dana partner yang dipotong dari penghasilan, sesuai dengan waktu dan wilayah masing-masing.
9. YouTube Premium Revenue
Estimasi pendapatan yang didapat dari pemilik YouTube Premium sesuai dengan waktu dan wilayah.
10. YouTube Shorts Revenue
Estimasi pendapatan yang didapat dari YouTube Shorts Fund sesuai kurun waktu yang dipilih.
11. Product Tagging Revenue
Estimasi pendapatan yang didapat dari YouTube Shopping Fund sesuai dengan kurun waktu yang dipilih.
Nah penjelasan di atas merupakan salah satu penentu berapa gaji Youtuber yang didapatkan. Dari penjelasan di atas, kini Sedulur telah mengetahui secara detail bagaimana seorang Youtuber bisa mendapatka penghasilannya.