Budidaya Porang Merupakan Salah Satu Ide Bisnis yang Menguntungkan Saat Ini. Laris Manis di Negara Lain, Ekspor Porang Bisa Bernilai Ratusan Juta!
Belakangan ini, tanaman porang menjadi primadona di kalangan petani dan eksportir. Porang atau iles-iles merupakn jenis umbi-umbian yang mudah tumbuh di iklim tropis Indonesia serta bernilai cukup tinggi. Diketahui, permintaan akan umbi porang datang dari berbagai negara. Mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, China, hingga beberapa negara di Eropa.
Ekspor porang pada tahun 2020 menurut catatan Kementan, mencapai nilai 801 Miliar Rupiah. Sedangkan pada tahun sebelumnya, angkanya mencapai 644 Miliar Rupiah. Sebagai tanaman hutan, porang mudah untuk dibudidayakan. Yuk, simak cara budidaya porang agar cepat panen berikut ini!
Cara Budidaya Porang Pemula, Yuk Belajar dari Nol!
Potensi Budidaya Porang
Porang merupakan umbi-umbian yang kini sedang naik daun di kalangan petani. Pasalnya, umbi ini mudah ditanam, mudah tumbuh di iklim tropis Indonesia, serta memiliki harga yang cukup tinggi. Porang memiliki 200 jenis varian. Namun hanya ada tiga jenis yang memiliki nilai ekonomi tinggi yakni Amorphophallus Konjac, Amorphophallus Paeoniifolius (suweg), dan Amorphophallus muelleri (porang atau iles-iles).
Popularitas porang berawal dari zaman penjajahan Jepang. Porang merupakan tanaman hutan yang banyak dikonsumsi oleh tentara Jepang sebagai logistik ketika perang. Umbi ini memiliki kandungan senyawa glukomanan yang tinggi. Senyawa inilah yang menjadikan porang bernilai ekonomi tinggi. Pasalnya, glukomanan memiliki segudang manfaat kesehatan dan diinginkan oleh banyak negara.
Cara Budidaya Tanaman Porang
Tanaman porang yang sejatinya merupakan tanaman hutan, mudah untuk tumbuh di Indonesia. Menurut Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si, tanaman porang jika di hutan saja dapat tumbuh dengan baik, apalagi jika dibudidayakan dengan perhatian dan perawatan yang baik.
Tanaman ini diketahui dapat tumbuh di bawah naungan, maupun di lahan terbuka. Bertumbuhnya pun memang tergolong mudah. Akan tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya porang.
Pengolahan Tanah
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan. Untuk menanam porang dengan kualitas baik, Sedulur membutuhkan tanah yang gembur dengan pH tanah yang berkisar antara 6-7.
Selain itu, Sedulur juga perlu memperhatikan tingkat kekerasan tanah. Porang yang ditanam di tanah keras akan cenderung tumbuh memanjang karena terhimpit tanah yang keras. Sedangkan di tanah yang berongga dan empuk, hasil porang akan berbentuk membulat besar.
Baca Juga: 11 Cara Jitu Budidaya Tanaman Obat di Rumah
Kondisi Lingkungan
Setelah Sedulur mengetahui tanah yang tepat untuk menanam umbi ini, kini Sedulur perlu memahami kondisi lingkungan yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil porang yang maksimal, Sedulur perlu menanam porang di bawah naungan. Tingkat kerapatan naungan minimal adalah 40%. Meski begitu, cara menanam tumpang sari tidak dianjurkan dalam budidaya porang.
Iklim dan suhu pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen porang yang terbaik. Tanaman porang akan tumbuh maksimal jika berada di ketinggian 100-600 mdpl meski tanaman ini dapat tumbuh dari ketinggian 0-700 mdpl.
Jarak Penanaman
Walaupun porang merupakan tanaman yang bisa tumbuh di bawah naungan dan berdekatan dengan tanaman lain, Sedulur perlu memberi jarak tanam yang tepat agar porang dapat tumbuh maksimal. Sebaiknya porang ditanam dengan jarak 1 meter antara satu dan lainnya.
Selain mempertimbangkan jarak antar tanaman, Sedulur juga perlu memperhatikan kedalamannya saat menanam. Bibit porang sebaiknya ditanam dengan kedalaman 10-15cm di bawah tanah. Jika ditanam terlalu dalam, porang berisiko akan memiliki sekat-sekat pada umbinya dan berbentuk memanjang seperti singkong.
Metode Pembibitan
Untuk menanam porang, proses pembibitan sangatlah penting. Setidaknya terdapat 3 metode pembibitan porang yang kerap digunakan. Pertama, pembibitan dari katak. Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang tumbuh pada tangkai atau pangkal dari tanaman porang. Katak akan dikumpulkan pada masa panen dan ditanam saat memasuki musim penghujan.
Metode kedua adalah dengan cara pembibitan dari biji atau buah. Dalam kurun waktu 4 tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Setidaknya akan ada 250 biji yang muncul dari satu tongkol buah. Namun untuk menanamnya, Sedulur perlu melakukan penyemaian terlebih dahulu.
Metode ketiga adalah pembibitan dari umbi. Biasanya, umbi yang tumbuh terlalu kecil karena jarak tanam terlalu sempit, akan disimpan untuk dijadikan bibit di kemudian hari. Porang yang memiliki ukuran besar juga bisa dijadikan sebagai bibit dengan cara dibelah-belah sesuai ukuran dan ditanam di lahan yang sudah disiapkan.
Hama dan Penyakit
Bukan hanya menumbuhkan, Sedulur juga perlu waspada akan potensi hama dan penyakit pada tanaman porang. Terdapat beberapa hama yang kerap menyerang tanaman porang, yakni belalang, nematoda, ulat umbi araechenes, dan ulat orketti. Sedangkan untuk penyakit yang umum terjadi adalah busuk batang semu dan jamur.
Untuk mengatasi hama ini, Sedulur dapat menggunakan Basudin dan Thiodan. Sedangkan untuk mengatasi jamur, Sedulur dapat menggunakan fungisida.
Cara Budidaya Porang di Polybag
Sedulur yang tidak memiliki lahan luas pun tetap bisa menanam porang dengan menggunakan polybag. Biasanya, penanaman porang dalam polybag dilakukan untuk pembibitan karena bibit yang berukuran kecil tidak akan tumbuh maksimal jika ditanam di lahan luas.
Akan tetapi menanam porang di polybag saja pun juga dapat dilakukan. Sedulur tinggal menyiapkan media tanah yang dicampur dengan pupuk kompos atau kandang dengan perbandingan 70:30. Cara penanamannya pun kurang lebih sama seperti biasa. Sedangkan untuk penyiraman, dapat dilakukan sekali sehari saja karena Sedulur perlu menjaga agar tak terlalu lembap. Jika tanaman porang terlalu lembap maka berpotensi terjadi pembusukan.
Budidaya Porang Menggunakan Mulsa
Selain menggunakan polybag, Sedulur juga bisa menggunakan mulsa untuk budidaya porang. Cara penanamannya sama dengan biasa, hanya saja Sedulur perlu mulsa plastik yang digunakan untuk menutupi tanah. Penggunaan mulsa ini juga dapat menghambat pertumbuhan gulma dan menahan kelembapan tanah.
Setelah memahami cara budidaya dan tanam porang di atas, bagaimana menurut Sedulur? Apakah bisnis ini cukup menjanjikan? Bisnis tani dan budidaya memang jadi salah satu peluang besar meski membutuhkan effort yang juga cukup besar. Selain itu, terdapat syarat lainnya untuk dapat menjalani bisnis ini. Sedulur perlu memiliki lahan dan modal yang cukup besar untuk melakukan penanaman porang mengingat bibit porang cukup mahal.
Bagi Sedulur yang minim modal atau tidak memiliki lahan, bisa mencoba bisnis minim modal dengan menjadi Super Agen. Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa mendapatkan penghasilan jutaan per bulannya dengan jam kerja yang fleksibel.
Tertarik untuk menambah penghasilan dengan jam kerja yang fleksibel? Gabung menjadi Super Agen yuk, Sedulur! Cari tahu caranya di sini!