Sejak lama, Indonesia telah mendapat julukan sebagai negara agraris. Dalam berbagai kesempatan, tentu Sedulur pernah mendengar istilah tersebut. Julukan negara agraris yang disematkan kepada Indonesia sendiri tidak bisa lepas dari kondisi mata pencaharian atau profesi penduduknya. Sebab, agraris adalah sebutan untuk kondisi di mana sebagian besar atau mayoritas penduduk suatu negara berprofesi sebagai seorang petani.
Lantas, sebenarnya apakah itu negara agraris? Apakah julukan dan sektor agraris semata-mata hanya terkait dengan profesi penduduk suatu negara?
Serta, kamu juga perlu memahami kenapa Indonesia disebut negara agraris. Bagi Sedulur yang penasaran dengan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini.
BACA JUGA: Motif Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan, Macam & Contohnya
1. Pengertian
Sebelum mencari tahu lebih jauh soal apa itu agraris, Sedulur perlu untuk memahami terlebih dahulu pengertian dari agraris. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, agraris adalah profesi dan keadaan di mana penduduk suatu negara kebanyakan berprofesi sebagai petani. Dengan kata lain, agraris merujuk pada keadaan suatu negara yang sebagian besar atau mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor pertanian.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agraris dimasukkan dalam kelas kata adjektiva atau kata sifat dengan definisi sebagai berikut:
Pertama, agraris adalah mengenai pertanian atau tanah pertanian. Kedua, mengenai pertanian atau cara hidup petani. Terakhir, agraris artinya bersifat pertanian
Di sisi lain, sejumlah ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai arti dari agraris. Misalnya. Van Aarsten menyebut. Ia menjabarkan jika agraris adalah kegiatan manusia dalam rangka mendapatkan hasil bumi yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan.
Sementara, Sri Sulestari menjelaskan agraris sebagai usaha pengolahan tanah menjadi sebuah lahan yang mampu ditanam tumbuhan atau tanaman yang kemudian bisa menjadi sumber pangan. Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa usaha agraris adalah sesuatu yang berkaitan dengan sektor pertanian. Istilah agraris sendiri lebih familier disematkan untuk menjelaskan kondisi atau keadaan suatu negara.
BACA JUGA: 15 Ide Usaha Pertanian Rumahan Modal Kecil & Cepat Untung
2. Negara agraris
Seperti disampaikan sebelumnya, istilah agraris berkaitan dengan kondisi suatu negara. Oleh karena itu, turut populer istilah ‘negara agraris’ sebagaimana yang telah sejak lama disematkan kepada Indonesia. Lantas, apa sebenarnya arti dari negara agraris?
Masih berhubungan dengan pengertian dari agraris, negara ini dapat dipahami sebagai suatu negara yang perekonomiannya bertopang pada sektor pertanian. Sebab sebuah negara agraris mengutamakan sektor pertanian sebagai sumber daya yang diolah dan memberikan kontribusi besar untuk masyarakatnya. Secara sederhana, sebuah negara disebut sebagai negara agraris karena dianggap memiliki sektor pertanian yang besar.
3. Masyarakat agraris
Selain negara agraris, mungkin Sedulur juga kerap mendengar istilah ‘masyarakat agraris.’ Apa itu? Apakah definisi masyarakat agraris sama halnya dengan negara agraris?
Dirangkum dari berbagai sumber, masyarakat agraris adalah masyarakat yang menekankan pentingnya pertanian. Sehingga, apabila sebuah negara menghasilkan produksi di bidang pertanian dalam jumlah tinggi, bisa dikatakan negara tersebut memiliki masyarakat yang agraris.
BACA JUGA: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contohnya
4. Mengapa Indonesia disebut sebagai negara agraris?
Seperti yang dipaparkan pada bagian awal, Indonesia telah lama dikenal sebagai negara agraris. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan Indonesia mendapat julukan tersebut.
Pertama, Indonesia memiliki jumlah lahan pertanian yang besar. Kondisi itu turut didukung dengan keadaan tanahnya yang subur. Selain itu, iklim dan cuaca di Indonesia juga teratur. Hal ini membuat sektor pertanian dapat berjalan secara optimal.
5. Indonesia negara agraris
Adapun sebagai negara agraris, Indonesia memiliki beraneka ragam Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2018, Indonesia berhasil memproduksi 83,037 juta ton padi dengan luas pertanian 15,995 juta Ha. Selain hasil padi, besarnya produksi di bidang pertanian di Indonesia juga berasal dari kelompok palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, dan ubi. Apabila diuraikan, dapat Sedulur ketahui contoh hasil pertanian yang dihasilkan Indonesia sebagai berikut.
Umbi-umbian:
- Ubi kayu
- Ubi jalar
- Kentang
- Singkong
- Wortel
Kacang-kacangan:
- Kacang tanah
- Kacang hijau
- Kacang kedelai
- Kacang mede
Biji-bijian:
- Padi
- Jagung
- Gandum
- Sorgum
Selain kelompok umbi-umbian, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sektor pertanian Indonesia juga berhasil memproduksi dari kelompok perkebunan. Mulai dari kelapa sawit, cokelat, tebu, hingga karet.
6. Keuntungan negara agraris
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian membuat negara tersebut mengandalkan sektor pertanian untuk kesejahteraan masyarakatnya. Di sisi lain, kondisi tersebut juga berarti bahwa sektor pertanian memiliki peranan penting di negara agraris.
Berkaitan dengan pentingnya pertanian bagi kesejahteraan sebuah negara, keuntungan apa saja yang diperoleh negara agraris? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pertama, negara agraris memperoleh keuntungan berupa peningkatan perekonomian negara dari sektor pertanian. Hal ini tentu salah satunya disebabkan oleh hasil pertanian yang melimpah.
Keuntungan dari sektor pertanian juga dapat berwujud terpenuhinya kebutuhan pangan dalam negeri. Sehingga negara tidak perlu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam jangka panjang, negara agraris juga memperoleh keuntungan ketahanan pangan. Negara yang memiliki hasil pertanian besar juga terhindar dari krisis pangan lantaran tidak perlu mengandalkan impor dari luar negeri.
Demikian tadi penjelasan mengenai negara agraris. Sekarang Sedulur tentu sudah paham ya mengapa Indonesia disebut sebagai negara agraris!