Pakaian adat Maluku merupakan salah satu pakaian tradisional yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu kekayaan adat yang dimiliki Indonesia. Provinsi Maluku sendiri merupakan provinsi yang terdiri dari gugusan pulau hingga dijuluki sebagai Provinsi Seribu Pulau.
Karena Provinsi Maluku terdiri dari sekitar 1400 pulau, baik terdiri dari pulau besar dan pulau kecil, Bukan hanya itu yang menjadi daya tarik Maluku, namun juga kebudayaannya termasuk pakaian adat Maluku. Ada apa saja pakaian adat di Maluku sendiri? Yuk, kita simak daftarnya di bawah ini.
BACA JUGA: 6 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan Beserta Gambarnya
1. Baju Cele
Pertama adalah pakaian adat Maluku Baju Cele, baju adat ini juga dikenal dengan nama kain selele. Pakaian adat ini merupakan pakaian tradisional yang ada di Maluku. Pakaian ini terdiri dari bahan kain yang cukup tebal, namun tetap nyaman digunakan. Kendati memiliki warna mencolok warna merah, dengan aksesori warna emas dan perak.
Baju cele sendiri terdiri dari dua jenis pakaian. Pertama untuk pria dan wanita. Kedua baju cele tersebut memiliki perpaudan yang sangat indah. Berikut dua jenis baju cele yang merupakan pakaian adat Maluku adalah:
A. Baju cele pria
Baju cele yang dikenakan oleh pria terdiri dari kemeja putih, kerah melingkar, jas merah yang khas dan sabuk berwarna merah kain salele, sedangkan untuk bawahan biasanya menggunakan celana kain berwarna hitam atau warna putih. Pada busana pria jarang sekali dikenakan aksesoris seperti perhiasan dan lain sebagainya, tetapi untuk memberikan kesan elegan para kaum pria biasanya menggunakan sepatu vantovel.
B. Baju cele wanita
Pakaian adat Maluku Utara dari baju cele wanita menggunakan kebaya putih dengan selop dan kain sarung tenun yang khas. Beberapa aksesoris lainnya yang menghiasi baju tradisional ini adalah sebagai berikut:
- Kain Lenso. Kain lengso merupakan kain berbentuk kotak dan memiliki lubang kepala berbentuk huruf “V” menjuntai ke dada yang dipasangkan di leher menggunakan peniti. Dalam kain tersebut terdapat motif-motif seperti bunga menggunakan kain berwarna emas atau perak.
- Pada baju cele terdapat juga konde yang mempunyai bentuk hampir sama dengan konde pada umumnya. Konde ini berwarna emas ataupun perak yang bernama haspel.
- Bunga Ron. Bunga ron merupakan aksesoris yang dapat dipadukan dengan konde dan dipasang melingkar. Bunga ron ini terbuat dari papeceda ataupun gabus.
- Sisir Konde. Sisir konde berfungsi sebagai alat untuk menjaga konde agar tidak jatuh dan terlihat tetap rapi. Sisir ini ditancapkan di bagian tengah dan menjadi penambah nilai estetika penggunanya.
- Kak Kuping. Kak kuping memiliki fungsi hampir serupa dengan bung ron. Kak kuping mempunyai bentuk menyerupai bunga dan berjumlah empat buah dan dipasang dengan konde dan bunga ron.
2. Kebaya hitam gereja
Baju tradisional dengan bahasa adat Maluku merupakan salah satu bagian dari kebudayaan tradisional Maluku. Kebaya ini digunakan untuk beribadat di gereja oleh orang Maluku. Kebaya ini memiliki model lengan panjang yang terbuat terbuat dari bahan brokat berwarna hitam.
Kebaya hitam gereja dapat dipadukan dengan kain sarung dan aksesoris seperti kain lenso, celana hitam, dan kaos kaki putih. Untuk bagian kepala terdapat sanggul bulan lengkap dengan tusuk konde. Jika satu wanita menggunakan pakaian adat Maluku, makan untuk pasangan laki-laki nya menggunakan setelan jas hitam dan celana bahan dengan kemeja baniang di dalamnya.
3. Manteren lamo
Selanjutnya adalah pakaian adat Maluku Utara Manteren Lamo. Manteren lamo merupakan pakaian yang hanya dikenakan oleh sultan yang terdiri dari celana panjang berwarna hitam dengan bis merah memanjang. Terdapat sebuah jas tertutup berwarna dengan kancing yang cukup besar dan terbuat dari bahan perak dengan jumlah kancing sembilan buah.
Terdapat hiasan berupa bordir dan pernik berwarna emas yang terdapat pada ujung tangan, leher, dan saku jas bagian luar dari pakaian adat Maluku. Pakaian tradisional ini merupakan pakaian adat yang merupakan pakaian cukup sakral, maksudnya tidak digunakan di sembarang moment.
4. Kimun Gia
Selain pakaian adat, ada juga rumah adat Maluku yang merupakan kekayaan budaya masyarakat Maluku. Pakaian adat selanjutnya dalah kimun gia. Kimun gia merupakan nama dari sebuah kebaya yang hanya digunakan oleh perempuan keluarga atau kerabat kerajaan. Kimun gia terbuat dari kain satin berwarna terang sebagai simbol jiwa muda mereka.
Terdapat aksesoris atau perhiasan yang terbuat dari emas asli seerti bros, kalung, ikat pinggang, dan tusuk konde. Seperti busana wanita Maluku lainya, penggunaan konde sangat penting dalam pakaian kimun gia. Bisa dibilang, kimun gia merupakan baju kerajaan yang tidak boleh digunakan oleh masyarakat biasa.
5. Kebaya putih tangan panjang
Pakaian adat Maluku selanjutnya adalah kebaya putih tangan panjang. Pakaian ini merupakan pakaian yang dikenakan oleh orang tertentu seperti guru, wanita kerajaan, ataupun para kalangan bangsawan. Busana ini terbuat dari bahan brokat dengan motif bunga besar dan hiasan bordir pada bagian belakang yang hanya dikenakan pada acara penting seperti pesta rakyat.
Pakaian adat Maluku ini dilengkapi dengan aksesoris yang digunakan untuk menambah nilai estetika. Seperti kancing di pergelangan tangan, kancing di bagian depan, tusuk konde, dan alas kaki berwarna putih.
6. Kebaya dansa
Kebaya dansa merupakan daftar pakaian adat Maluku selanjutnya. Pakaian adat kebaya dansa biasanya dipakai pada waktu pesta rakyat oleh lelaki, sedangkan wanita memakai pakaian rok. Bentuknya seperti kemeja leher bundar yang tidak memakai kancing.
Baju motif cele leher bundar terbelah pada leher, di bagian tangan kancing dari baju tersebut alam ditutup dengan band tangan variasi manik-manik warna emas. Pada bagian kiri pakaian tersebut akan disisipkan lenso pinggang yang terbuat dari sisa kain jenis brokar tadi dan divariasi dengan renda sedang (lenso), untuk bagian tangan terbuat dari kain putih yang dibordir. Jenis kain boleh polos tapi boleh juga jenis kembang kecil.
7. Baniang putih
Baniang putih merupakan pakaian adat Maluku selanjutnya. Pakaian ini berasal dari Maluku Tengah dan hanya digunakan oleh pira. Baniang putih merupakan sejenis kemeja dalaman yang pada umumnya menggunakan kancing berwana hitam berukuran kecil.
Tetapi terdapat perbedaan pada kemeja lainya yang berada pada bagian kerah, kemeja baniang memiliki kerah melingkar. Baniang putih merupakan busana yang wajib dimiliki oleh masyarakat pria di Maluku. Pakaian ini juga merupakan pakaian tradisional yang merupakan pakaian adat kebanggaan masyarakat Maluku. Salah satu pakaian yang memperkaya kebudayaan dan nilai tradisional di Maluku.
8. Baju nona rok
Terdapat juga pakaian adat Maluku selanjutnya, yaitu baju nona rok. Pakaian nona rok dari Maluku Tenggara ini berupa kebaya putih tangan panjang dengan lengan kancing dari jenis kain brokat halus dengan motif kembang kecil-kecil warna merah atau oren. Pakaian adat Maluku ini memperkaya kebudayaan tradisional Maluku.
Pengikat pinggangnya disebut dengan pending, yang terbuat dari perak. Untuk laki-laki akan dilengkapi dengan pemakaian sepatu pantofel hitam dan kaos kaki putih. Jika, rok maka akan dibuat dan lipit kecil. Pakaian adat Maluku satu ini semakin lengkap dengan setiap aksesorisnya.
9. Baju Koja
Salah satu pakaian adat Maluku kartun yang sering dibuat adalah baju koja. Jika kimun gia digunakan untuk perempuan kerajaan, baju koja digunakan untuk laki-laki yang enggunakan baju dengan bentuk jubah panjang. Jubah tersebut mempunyai warna yang cukup beragam.
Mulai dari warna merah mudah, biru muda, dan kuning muda. Baju koja dapat dipasangkan dengan celana panjang berwarna putih ataupun hitam dengan hiasan kepala yang bernama toala palulu. Salah satu baju tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Maluku.
BACA JUGA: Pakaian Adat Aceh Pria dan Wanita Penuh Makna & Filosofi
10. Busana mustiza
Pakaian adat Maluku terakhir adalah busana mustiza. Ini merupakan pakaian adat untuk pengantin Maluku, yang merupakan hasil pencampuran dari budaya Ambon dan Portugis. Pencampuran pakaian adat tersebut diberi nama oleh orang-orang Portugis dengan nama Mustiza/Mestiezen.
Begitu pula dengan pakaian pengantin nona canela yang diberi nama baju mustiza, baju pono atau baju basumpa. Bentuk Mistiza seperti huruf U dengan panjang sekitar 60 cm, dipakai dari depan ke belakang, berwarna merah diberi manik-manik dan diberi renda emas.
Biasanya, dua hari sebelum perkawinan ada prosesi antar pakaian kawin yang disebut Masuk Minta Nona. Baju pengantin ini berwarna putih, berlengan panjang dari kain brokat dengan variasi motif renda kecil.
Seorang jujaro (anak gadis) yang ditemani oleh mata ina (seorang ibu) dari pihak lelaki, akan mengantarkan baju mustiza atau baju basumpa, yang akan dibalas oleh keluarga perempuan dengan mengantarkan seperangkat pakaian kawin, berupa celana panjang dan baniang untuk calon mempelai lelaki.
Itulah pembahasan terkait pakaian adat Maluku yang bisa menambah wawasan kebudayaan dan kebangsaan Sedulur sebagai bangsa Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam dan menjadi salah satu kekayaan bangsa Indonesia itu sendiri.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!