Apa itu Puisi: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri & Cara Membuatnya

Karya sastra Indonesia ada banyak sekali macamnya. Namun salah satu karya sastra paling banyak dikenal orang adalah puisi. Puisi adalah sebuah ragam sastra di mana terikat oleh unsur-unsur seperti irama, mantra, rima, baris dan bait. Puisi mengandung ungkapan dan memperhitungkan tentang aspek-aspek bunyi di dalamnya. Namun untuk pengungkapannya diperlukan teknik khusus supaya bisa membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca ataupun pendengarnya.

Untuk membahas lebih dalam tentang pengertian puisi, jenis-jenis, ciri-ciri, hingga contoh dari puisi itu sendiri, yuk simak penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA: Ciri Ciri Puisi, Unsur dan Jenis dan Contohnya

Pengertian puisi

puisi adalah
Liputan6

Pengertian puisi bisa banyak sekali penjelasannya terutama menurut para ahli. Termasuk salah satunya menurut Auden (1978:3). Auden menjelaskan puisi adalah sebuah karya dan terbentuk dari susunan kata yang bermakna. Sementara menurut Herman J. Waluyo (19870 mengungkapkan jika puisi ialah bentuk karya sastra di mana lebih mengungkapkan pikiran dan perasaan seorang penyair yang mampu menciptakan pikiran imajinatif. Sekaligus mampu menyusun dengan lebih berkonsentrasi pada struktur fisik dan terakhir struktur batinnya.

Herman menambahkan, jika puisi adalah sebuah karya sastra tertulis dan paling awal ditulis manusia. Indonesia pernah punya penyair-penyair hebat di masanya. Sebut saja Chairil Anwar, WS Renda dengan karyanya Sajak Sebatang Lisong, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo, dan masih banyak lagi. Penyair tersebut telah ada sejak masa kolonial dan hingga masa reformasi. Puisi juga bisa menjadi senjata mengkritisi kebijakan pemerintah, jika dirasa merugikan banyak orang.   

Selain Waluyo ada pula tokoh bernama Putu Arya Tirtawijaya yang punya pandangan lain mengenai puisi. Puisi adalah sebuah ungkapan secara implisit dan samar, namun dengan makna tersirat. Kemudian kata-katanya lebih condong pada makna konotatif.

Bergeser menurut para ahli dari luar misalnya Aristoteles yang mana menurut dia, Puisi adalah sebuah fragmen dan ada penyairnya. Di mana lebih menggambarkan tentang tiga genre puisi di antaranya adalah epik, komik yang tragis. Dengan pembedaan ini dimaksudkan mengetahui puisi kualitas tertinggi. Kemudian setiap genre dilihat berdasarkan tujuan yang mendasari genre tersebut.

Namun apapun itu, puisi adalah bentuk karya sastra yang sudah ada sejak zaman dahulu. Isinya berupa cerita khayalan seorang penyair atau penggambaran yang sedang terjadi di sekitar kita. Puisi mempunyai nilai estetikanya sendiri sehingga berbeda dengan karya sastra lainnya.   

BACA JUGA: Tomino’s Poem, Puisi Kematian Jepang yang Bikin Merinding

Jenis puisi

puisi adalah
Suara

Puisi dibedakan menjadi dua pertama puisi lama dan puisi modern. Kedua jenis puisi ini punya penjelasannya masing-masing. Puisi lama adalah sebuah karya sastra dan umumnya anonim atau tidak diketahui siapa pembuatnnya. Puisi jenis ini juga berciri khas punya jumlah baris tiap bait, jumlah kata tiap baris, lalu rima atau mengenai persamaan bunyi dan terakhir irama. Puisi lama juga masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis mulai dari pantun, syair, talibun, mantera dan gurindam.

Sementara puisi modern adalah jenis karya sastra yang sudah tidak lagi terikat dengan namanya aturan tentang jumlah baris, rima ataupun ikatan lainnya. Puisi modern atau biasa dikenal dengan puisi bebas sudah ada di angkatan 45. Puisi modern pun mulai dikenalkan secara luas oleh penyair-penyair hebat Indonesia salah satunya Chairil Anwar. Ciri ciri puisi modern adalah mulai kurang mengutamakan soal bentuk atau banyak baris di dalam satu bait dan irama atau persajakah. Namun lebih mengandalkan di isi puisi itu sendiri.

BACA JUGA: Contoh Kumpulan Puisi Guru Penuh Makna & Menyentuh Hati

Penjelasan contoh puisi lama

puisi adalah
Portal Jember

Contoh puisi lama yang biasa kita dengar adalah syair, talibun, mantera dan gurindam. Supaya lebih memahaminya maka di bawah ini adalah penjelasan dan ciri-ciri karya sastra ini.

Mantera

Merupakan jenis puisi lama dan diciptakan semenjak adanya kepercayaan animisme. Mantera biasanya dipakai untuk sebuah ritual kebudayaan di masyarakat. Ciri dari karya satra puisi lama ini adalah penggunaan kata berulang-ulang dan menimbulkan efek bunyi yang bersifat magis.

Pantun

Ciri khas karya sastra lama ini adalah mempunyai sajak a b a b dan pada tiap baris tersusun atas empat baris sampiran dan dua baris tentang isi.

Talibun

Karya sastra lama selanjutnya adalah Talibun yang mana tersusun atas sampiran dan isinya lebih dari empat. Sifatnya genap seperti enam, delapan, sepuluh, dan 12.

Syair

Merupakan puisi lama dengan larik berjumlah empat bait. Syair mempunyai sajak a a a a dan selalu berkisah mengenai suatu hal.

Gurindam

Merupakan karya sastra tersusun atas dua baris berirama sama yaitu a a. Pada baris pertama adalah sebab dan kedua berisi akibat.  

Ciri puisi lama

Pikiran Rakyat

Puisi dibedakan menjadi dua pertama puisi lama dan puisi modern. Kedua puisi ini, punya ciri khasnya masing-masing. Puisi modern dikenal luas pada angkatan 45 dan puisi jenis ini dipelopori oleh Chairil Anwar. Adapun ciri ciri puisi adalah penulisannya tersusun atas bait yang mana di dalamnnya ada berisi baris-baris. Kemudian banyak menggunakan gaya bahasa majas dan bermakna kiasan. Terakhir terikat dengan persajakan rima dan irama

Berikut adalah ciri puisi modern yang wajib Sedulur tahu, yuk simak dan pahami dengan seksama di bawah ini.

  • Punya unsur soal humanisme universal dan terbuka akan segala pengaruh dari luar.
  • Mempunyai sifat realis dan terpengaruh dengan unsur naturalis.
  • Menonjolkan sisi sinisme dan sarkasme akan kepincangan pada masyarakat akibat dari pergolakan.
  • Tidak menggunakan istilah asing, namun memakai kata dalam percakapan sehari-hari.
  • Intonasi, lafal dan ekspresi sangat diperhatikan dalam membaca puisi modern.

Unsur dalam puisi

puisi adalah
Bola

Selain dibedakan menjadi dua yaitu puisi modern dan puis lama, dalam hal unsur pun juga demikian. Dalam puisi tersusun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua unsur ini punya penjelasannya masing-masing dan untuk memahami lebih dalam penjelasan materi puisi simak selengkapnya di bawah ini Sedulur.

Unsur intrinsik

Diksi

Atau biasa dinamakan dengan pemilihan kata di mana dalam penggunaanya dibutuhkan komposisi bunyi dalam rima dan irama. Kemudian kedudukan di tengan konteks kata lainnya dan kedudukan kata ada dalam suatu puisi keseluruhan.

Imaji

Imaji juga diperlukan dalam membuat puisi dimana dibutuhkan kata-kata konkret dan khas. Tujuannya menciptakan imaji visual, auditif ataupun taktil.

Majas

Biasa dinamakan dengan gaya bahasa yang mana dipakai penyair dalam memunculkan ide dengan cara lain dari pada yang lainnya. Atau biasa dikenal dengan kata bermakna kiasan.

Bunyi

Hadirnya kata-kata menarik dalam puisi bisa menciptakan efek tertentu.

Rima

Pengulangan bunyi pada puisi punya tujuan dalam mencipatkan efek keindahan.

Ritme

Supaya puisi terlihat tidak biasa bagi penikmatnya, maka dibutuhkan adanya ritme. Pastinya ini berisi tentang ide atau gagasan pokok dan ingin disampaikan pengarang.

Unsur ekstrinsik

Materi puisi dengan unsur ekstrinsik tersusun atas aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religus atau agama. Aspek historis merupakan unsur mengenai kesejarahan puisi, sementara psikologis merupakan aspek mengenai kejiwaan dari sang pengarang dan berada dalam puisi. Lalu aspek filsafat selalu berhubungan dengan karya sastra secara keseluruhan. Aspek mengenai keagaaman selalu mengacu dengan tema umum dan diangkat dalam puisi oleh sang penyair.

BACA JUGA: 16 Puisi Cinta Paling Romantis untuk Meluluhkan Hati Pasangan

Contoh puisi

puisi adalah
Bola

Puisi Sepertiga Malam

Di sepertiga malam,
Rintik hujan membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Tiba-tiba, aku rindu bercerita kepada Tuhan

Tuhan,
Lelahku hari ini kembali menghasilkan tangis
Aku ingin bangkit,
Tetapi, realita yang tak sesuai harap kembali menjatuhkanku

Tuhan,
Aku selalu ingin menutup hari dengan tawa
Tetapi, selalu ada kecewa yang mendera
Haruskah aku berpura-pura bahagia?

Di sepertiga malam, aku kembali mengaduh
Tuhanku Maha Mendengar
Aku akan terus berdoa sampai Tuhan memberiku Bahagia

 Asa dan pasrah

 Asa,
Setiap kali aku terbangun,
Ada jutaan rencana di kepala
Ya, aku bukanlah si putus asa,
Aku adalah asa yang tak berjeda

 Asa,
Bisakah sebuah harap menjadi nyata?
Tuhanku memintaku untuk berdoa
Aku ingin asa tak hanya sebatas harap
Aku ingin asa yang berubah menjadi nyata

 Tetapi, setinggi apa pun sebuah asa
Aku wajib berpasrah
Tuhan Maha Tahu
Sementara manusia hanya ahli membuat rencana

 Aku tidak akan berhenti berdoa
Tuhan yang murah hati,
Jadikan asaku menjadi nyata
Jika asaku bukan yang terbaik, ajarkan aku untuk pasrah

Tuhan yang Maha Adil,
Aku percaya ketetapanmu adalah yang terbaik

Doa sang kakek

Di sebuah masjid,
Kakek renta itu seperti penghuni utama masjid

Di usia senjanya,
Aku selalu melihat Kakek duduk di saf pertama
Ia selalu khusuk berdoa

Ketika tidak sedang waktu shalat, aku pun melihatnya di sana
Ia membersihkan masjid
Ia mengatur kembali mushaf yang berserakan

 Suatu hari, aku duduk tepat di sebelahnya
Dalam doanya yang lirih, aku mendengar ia berucap

“Ya Tuhan, semoga masjid ini tidak hanya diisi oleh orang tua.
Bukakan hidayah pada anak muda untuk lebih dekat kepada-Mu.
Semoga mereka tidak menyesal karena melupakanmu”

Aku melihat keriput di tanganku,
Ya, aku baru sadar aku pun adalah seorang renta
.

 Pertolongan Tuhan

 Aku tersesat
Tak pernah terbayang bahwa dunia begitu gemerlap
Aku tak sadar bahwa aku memilih jalan yang salah
Hingga akhirnya aku tersesat

Di ujung jalan yang sunyi,
Aku tak melihat celah
Aku hanya melihat senyap yang lebat
Aku tak bisa maju, tak bisa juga mundur

Aku hampir putus harap
Gemerlap membawaku ke dalam gelap
Aku menyesal, semuanya terasa sesak

Lalu, di ujung segala penyesalan dan putus asa
Cahaya datang di ujung yang tak terduga
Aku mengikutinya

Kali ini, Tuhan menolongku
Ia menuntunku kembali ke jalan-Nya
Aku mendapat berkah
Pertolongan Tuhan itu nyata

Amanat puisi

Kumparan

Sebuah karya sastra diciptakan pasti disisipkan pesan dan kesan kepada pembacanya. Salah satu pesan kepada pembaca adala amanat puisi. Amanat puisi adalah pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, penonton atau pendengar. Cara mengungkapkan pesan ini dibedakan menjadi dua cara. Pertama secara eksplisit dan implisit, di mana secara eksplisit adalah pengarang mengungkapkan pesan secara langsung.

Namun amanat adalah sebuah proses pemecahan masalah dan selalu diungkapkan oleh pengarang melalui cerita. Amanat tersebut juga dibedaka menjadi makna niatan dan maknamuatan.

Cara membuat puisi

Belajar Puisi dan Pantun

Membuat karya sastra puisi bisa dibilang susah-susah mudah. Selain kamu harus paham dengan unsur-unsurnya, Sedulur harus punya ide dan gagasan yang cemerlang. Mulai pemilihan kata, penggunaan gaya bahasa, dan punya pesan dan harapan dari membuat puisi tersebut. Satu lagi yang tak boleh dilupakan adalah mengenai bait puisi. Bait puisi adalah bagian dalam puisi dan tersusun atas beberapa baris dan bersifat harmonis. Kesimpulannya bait puisi ialah satu kesatuan pada puisi dan tersusun dari beberapa baris dan larik.

Rutin membaca puisi milih orang lain, akan memudahkan Sedulur dalam membuat puisi sendiri. Sebab, dengan membiasakan membaca karya sastra orang lain, maka kekayaan diksi Sedulur semakin baik dan tidak kesulitan lagi saat menyusun karya sastra puisi.

Demikian ulasan mengenai puisi, mulai dari pengertian, jenis, ciri-ciri dan contohnya. Semoga penjelasan di atas membantu Sedulur dalam membuat karya satra seperti puisi. Mengingat puisi masih banyak dinikmati orang dan beberapa daerah di Indonesia masih sering mengadakan perlombaan puisi.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.