Merasa bimbang dengan pilihan hidupmu sekarang? Kebanyakan ini terjadi karena kamu tidak merasa puas dengan pekerjaanmu saat ini. Kamu mungkin hanya melakukannya demi bertahan hidup semata, tanpa merasa bahwa pekerjaan tersebut membuatmu bahagia dan tentram. Alhasil, kamu tidak bersemangat saat bangun di pagi hari.
Jika itu yang sedang Sedulur rasakan, kamu mungkin membutuhkan yang namanya ikigai, sebuah prinsip hidup asal Jepang yang beberapa tahun belakangan menjadi populer pasca diterbitkannya buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles. Buku ini jadi laris karena makin banyak orang yang merasakan kehampaan dalam hidupnya meski berlimpah harta. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang apa itu ikigai, siapa tahu bisa mengubah hidupmu pula.
BACA JUGA: Fenomena Quarter Life Crisis, Begini Cara Menghadapinya
1. Pengertian ikigai
Bila merujuk pada karya ilmiah yang ditulis Michiko Kumano pada Jurnal Applied Research in Quality of Life, ikigai adalah bentuk kebahagiaan eudaimonic. Artinya kebahagiaan yang terwujud lewat aktualisasi diri. Aktualisasi diri bisa dicari dengan menemukan tujuan hidup dan nilai dari keberadaanmu sebagai manusia di dunia. Ia berlainan dengan shiawase yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris diartikan sebagai kebahagiaan atau kesenangan biasa.
Ikigai di sisi lain memiliki arti yang lebih dalam. Mulai dari ketentraman yang didapat setelah kita mengetahui untuk apa kita hidup, rasa syukur atas kehidupan yang diberikan, hingga kehidupan yang penuh makna dan layak dirayakan.
Sementara itu, Garcia dan Francesc dalam buku Ikigai yang terbit tahun 2016 justru fokus pada bagaimana prinsip hidup tersebut mempengaruhi usia seseorang. Keduanya memulai bukunya dengan meneliti tentang kecenderungan usia panjang orang Jepang yang ternyata dipengaruhi oleh kemampuan mereka menemukan tujuan hidup lewat pekerjaan yang mereka cintai hingga usia senja. Ini pula yang membuat mereka terus bersemangat untuk bangun tiap paginya.
Tentunya ikigai bukan satu-satunya faktor. Masih dari buku yang sama, usia panjang seseorang dipengaruhi pula oleh pola makan dan hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar mereka. Ketiganya akan mengerucut pada berkurangnya tekanan atau stres yang bisa menyebabkan banyak penyakit dan memperpendek usia harapan hidup.
BACA JUGA: Apa Itu Self Love? Pentingnya Menghargai Diri Sendiri Jika Bukan Siapa-siapa
2. Cara menemukan ikigai
Tertarik dengan cara membuat ikigai dalam hidupmu agar tak terasa biasa-biasa saja, coba jawab beberapa pertanyaan berikut.
Apa yang kamu suka lakukan atau kegiatan apa yang membuatmu senang?
Cari tahu apa hal yang tidak pernah bosan kamu lakukan. Cari hal atau sesuatu yang bisa kamu lakukan hingga lupa makan dan minum. Jangan ragu untuk menguliknya dari masa lalu atau masa kecilmu. Sebenarnya kamu sudah menemukan ikigai-mu di masa kecil, tetapi bisa saja terlupakan karena tuntutan hidup atau karena banyak orang yang meremehkannya sehingga membuatmu malas melakukan hal itu lagi.
Hal apa yang bisa kamu lakukan dan kamu kuasai?
Keterampilan apa yang sudah Sedulur kuasai sampai saat ini? Coba cari tahu lewat apa saja yang orang lain minta darimu, misalnya di sekolah atau kampus banyak temanmu yang memintamu untuk mengajari mereka matematika atau mungkin public speaking. Atau kamu ingin menguasai satu keterampilan tertentu dan kamu memiliki minat untuk menguasainya.
Bagaimana caranya kamu dibayar untuk melakukan hal yang kamu suka tersebut?
Tentunya dalam hidup kita tetap membutuhkan materi untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder serta tersier. Untuk itu, pertanyaan ini pun krusial untuk ditanyakan dalam rangka menemukan ikigai Tanyakan pertanyaan lebih detail seperti berikut.
- Selama ini bagaimana caramu mendapatkan penghasilan?
- Jika kamu tidak bekerja di sektor yang sekarang kamu tekuni, kamu ingin bekerja di bidang apa?
- Terakhir, kamu ingin dibayar untuk mengerjakan apa jika bisa memilih?
Apa yang dibutuhkan dunia atau orang di sekitarmu?
Lanjut ke pertanyaan berikutnya. Arahnya adalah menemukan tujuan dari pekerjaanmu. Tujuan tersebut bisa apa saja dan sangat personal. Jabarkan bagaimana kamu ingin berkontribusi untuk dunia atau orang di sekitarmu dengan melihat apa yang sedang dibutuhkan saat ini.
Contoh ikigai dalam kehidupan sehari-hari misalnya belajar rajin dan membangun relasi agar nanti setelah lulus bisa membantu anak-anak di wilayah terpencil mendapat pendidikan layak setara dengan anak-anak yang hidup di kota besar. Bisa lewat program yang kamu inisiasi dengan rekan dan lain sebagainya. Pertanyaan keempat ini penting karena tujuan ikigai adalah menemukan kehidupan yang penuh makna sehingga kamu punya motivasi untuk bangun tiap pagi dan mengerjakan pekerjaan yang kamu cintai.
Jawab keempat pertanyaan tersebut dengan sejujur-jujurnya dan tanpa sensor. Kamu tak pernah tahu kalau ternyata hal yang kamu anggap sepele ternyata bisa mengantarkanmu pada ikigai.
BACA JUGA: Apa Itu Insecure? Kenali Tandanya Serta Cara Mengatasinya
3. Bisa hadir dalam bentuk yang sederhana
Tidak muluk-muluk, ikigai bisa ditemukan dalam bentuk yang sangat sederhana. Kamu tidak harus menjadi CEO sebuah startup keren untuk bisa dibilang telah menemukan tujuan hidup. Orang-orang Jepang justru menemukan tujuan hidupnya lewat pekerjaan yang sangat spesifik, misalnya pembuat tepung panko, pengrajin kertas tradisional, hingga nelayan.
Mereka bahagia dan merasa berguna. Bahkan penelitian kualitatif Kono dan Walker di tahun 2019 yang dipublikasi lewat Journal of Happiness Studies menemukan bahwa ikigai bisa dicapai saat seseorang merasa bahwa hidupnya penuh warna dan ada banyak hal yang hanya dirinya yang bisa melakukan. Misalnya salah satu responden di penelitian tersebut yang seorang mahasiswa sudah menemukan kepuasaan dalam hidup karena ia menjadi mahasiswa yang aktif secara akademik dan non-akademik. Ia tergabung dalam klub olahraga kampus, punya teman-teman yang baik, serta berkesempatan untuk bepergian ke luar negeri. Ini bisa jadi contoh ikigai untuk mahasiswa.
Ikigai juga tidak hanya tentang karir. Ia bisa sesederhana menemukan hobi yang bisa Sedulur lakukan di akhir pekan, proyek sampingan yang menurutmu seru, hingga memiliki waktu untuk keluarga yang dicintai juga bisa dibilang ikigai. Masih merujuk pada sumber yang sama, bisa dirangkum bahwa ikigai terdiri dari beberapa aspek, yaitu semangat hidup, kenyamanan, aktualisasi diri, pengalaman menyenangkan, serta keseimbangan.
4. Esensi dari ikigai
Ikigai sendiri tidak berlawanan dengan ajaran Islam dan agama apapun. Justru ia membuat kita makin beriman pada Sang Pencipta yang sudah menganugerahi kita kesempatan hidup. Agama manapun percaya bahwa manusia diciptakan untuk satu alasan dan tidak ada kehidupan yang sia-sia. Tujuan hidup ini juga membuat kita termotivasi untuk terus bangun di pagi hari dengan penuh semangat dan antusiasme. Tentunya ini adalah dambaan setiap orang, tidak ada yang ingin bangun dalam keadaan khawatir dan malas-malasan.
Namun, jangan sedih ketika kamu belum menemukannya di percobaan pertama. Semua butuh proses yang tidak sebentar. Bisa bertahun-tahun hingga akhirnya kamu menemukan irisan dari keempat pertanyaan yang sudah kamu jawab di atas.
Konsep tersebut pun sebenarnya lebih banyak bertumpu pada persepsi manusia sendiri terhadap kehidupan personalnya. Sedulur bisa menemukan ikigai kapanpun dan dalam keadaan apapun, tergantung pada caramu melihat kondisi hidupmu saat ini. Tidak ada indikator khusus yang bisa menghitung seberapa dekat dirimu dengan ikigai. Hanya hati Sedulur yang tahu.