Jumbrek, Oleh-Oleh yang Hanya Ada di Lamongan

Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia menyimpan beragam kuliner khas. Bahkan di setiap daerah memiliki hidangan khasnya masing-masing. Bagi Sedulur yang berasal dari Jawa Timur terutama Lamongan, mungkin sudah tidak asing dengan yang namanya Jumbrek.

Jumbrek adalah makanan khas yang memiliki unik dengan rasa yang lezat. Makanan khas yang satu ini berasal dari Lamongan, tepatnya di Desa Paciran.

Nah, bagi Sedulur yang belum pernah mendengarnya, mungkin merasa penasaran dengan makanan itu, bukan? Untuk itu, mari kita bahas seputar apa itu, sejarah, hingga cara membuat makanan khas dari Lamongan yang satu ini!

BACA JUGA: 20 Daftar Oleh-Oleh Khas Probolinggo, Wajib Dibawa Pulang!

Apa itu Jumbrek?

cara membuat jumbrek
Freepik/Freepik

Jumbrek adalah sebuah makanan khas yang terbilang unik, karena memiliki bentuknya yang mirip seperti terompet. Bentuknya yang unik tersebut, mampu membuat banyak orang merasa penasaran dengan makanan khas dari Lamongan yang satu ini.

Walau namanya terdengar cukup aneh bagi banyak orang, namun ternyata cita rasa dari makanan khas satu ini sangat lezat. Jadi wajib untuk Sedulur coba ketika berkunjung ke daerah Lamongan dan sekitarnya. Makanan khas ini mempunyai tekstur kenyal, dengan kombinasi antara rasa manis dan gurih.

Karena keunikan dan kelezatannya, Jumbrek juga sangat cocok dijadikan sebagai buah tangan ketika Sedulur berkunjung ke Lamongan. Harganya yang terbilang cukup terjangkau, membuat banyak orang tertarik dan memburu makanan ini sebagai oleh-oleh.

Sejarah Jumbrek

Perlu untuk Sedulur ketahui, bahwa Jumbrek ternyata juga mempunyai sejarah serta filosofi yang terkandung di dalamnya, lho! Bahkan makanan khas ini juga dikaitkan dengan proses penyebaran agama Islam di wilayah Jawa Timur yang dilakukan oleh para wali.

Sementara itu, keberadaan dari makanan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perkebunan pohon siwalan atau yang biasa disebut sebagai lontar di wilayah Desa Paciran, Lamongan. Nah, daun siwalan inilah yang dijadikan sebagai bungkus makanan ini, sehingga membuatnya mempunyai ciri khas tersendiri.

Proses Pembuatan

Sama halnya seperti makanan khas Jawa Timur yang lain, proses pembuatan Jumbrek dilakukan secara tradisional. Langkah pertama, masukkan tepung beras kemudian diaduk dengan santan. Proses pengadukan ini memakan waktu yang cukup lama, yakni sampai sekitar 25 menit.

Di waktu yang bersamaan, sirup gula siwalan juga direbus bersama air di dalam tungku. Bisa dibilang jika ini adalah proses yang paling lama dalam proses pembuatan jumbrek, karena membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam hingga sirup benar-benar mendidih.

Ketika sirup gula siwalan sudah mendidih, tuangkan sirup tersebut ke dalam adonan tepung beras serta santan yang sudah dicampur sebelumnya. Setelah itu, tambahkan sedikit tepung tapioka agar tekstur yang tercipta lebih kenyal.

Semua adonan tersebut diaduk hingga benar-benar rata, lalu tuangkan ke dalam daun siwalan/lontar yang sebelumnya telah dibentuk kerucut mirip seperti trompet. Tahapan yang berikutnya, yakni memasukkan adonan yang telah berbentuk trompet ke dalam dandang kukusan.

Kukus adonan tersebut sampai kurang lebih 30 menit. Di dalam proses pengukusan, dandang harus dibuka tutupnya supaya adonan ini tidak menggelembung dikarenakan adanya uap air. Jika sudah, maka jumbrek sudah siap untuk disajikan dan dinikmati!

Keunikan Jumberk

Setiap kuliner khas tentu memiliki keunikan tersendiri, misalnya saja dari segi rasa ataupun bentuk yang terbilang unik. Nah, untuk jumbrek, mempunyai keunikan jika dilihat dari segi bentuknya. Bentuk yang unik mirip seperti trompet, membuat banyak orang tertarik dengan makanan ini.

Namun ternyata tidak hanya dari bentuknya saja, cara untuk menikmati makanan ini juga terbilang cukup unik. Pada umumnya, masyarakat menyantap kue ini dengan mendorong ujung bawah dari daun siwalan. Nantinya isiannya akan terdorong keluar dari bagian atas, dan dapat langsung dinikmati.

Selain itu, ada pula cara lain untuk menikmati kue tersebut, yakni dengan membuka bulatan dari ujung atas bungkus daun siwalan sampai ke bawah.

Lokasi Beli dan Harga

Bisa dibilang jika Jumbrek bisa didapatkan dengan mudah di sekitar Pantai Utara daerah Paciran, serta di sepanjang Jalan Raya Daendels yang ada di bagian barat desa tersebut. Di situ, terdapat banyak warung kecil yang menjual makanan khas Lamongan tersebut.

Sedangkan untuk harganya terbilang sangat murah. Sedulur hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2.000 per bijinya. Akan tetapi, biasa masyarakat sekitar menjualnya dalam paket satu porsi dengan harga Rp20.000.

Itulah informasi mengenai Jumbrek, makanan khas Jawa Timur yang berasal dari Desa Paciran, Lamongan. Karena kelezatan dan keunikannya, jangan sampai lupa untuk membawa makanan khas ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat di rumah, ya!