Bagi Sedulur yang merupakan karyawan di suatu perusahaan, mungkin pernah mendengar istilah annual leave. Lantas annual leave artinya apa? Apa saja tips dalam mengelolanya? Simak informasi berikut!
Bukan hanya kewajiban, seorang karyawan juga memiliki hak tertentu yang harus diberikan perusahaan tempat mereka bekerja. Selain upah, perusahaan wajib untuk memberikan cuti kepada para pegawainya. Ya, hari libur atau cuti ini memang telah menjadi hak dari setiap karyawan,
Pastinya setiap perusahaan memiliki aturan tersendiri dalam menetapkan cuti tersebut. Yang paling jelas, cuti tahunan ini sering dikenal dengan istilah annual leave. Nah, untuk penjelasan selengkapnya mengenai cuti tersebut, langsung saja simak informasi yang ada di bawah ini!
BACA JUGA: 12 Contoh Surat Cuti Kerja yang Benar untuk Berbagai Alasan
Annual Leave Artinya Apa?
Bisa dibilang jika annual leave artinya hak cuti yang wajib diberikan kepada seluruh karyawan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Dengan kata lain, annual leave merupakan jenis cuti yang memungkinkan karyawan mengambil hari libur selama beberapa hari dalam waktu satu tahun kalender.
Pada saat mengambil cuti tahunan, setiap karyawan diperbolehkan untuk tidak masuk dan mengerjakan pekerjaannya, kecuali jika keadaan darurat serta penting. Apabila ada karyawan yang sedang mengambil cuti tahunan ini, mereka tetap berhak mendapatkan gaji secara utuh tanpa ada potongan dari perusahaan.
Apabila perusahaan melanggar aturan cuti, maka akan ada beberapa sanksi yang dapat dikenakan. Mulai dari denda, tuntutan hukum, hingga pencabutan izin usaha. Adapun tujuan utama annual leave sendiri adalah memberikan waktu pada karyawan untuk beristirahat serta menjaga kondisi mental dan fisiknya.
Manfaat Annual Leave
Melanjutkan penjelasan yang sebelumnya, para karyawan bisa memanfaatkan annual leave untuk beristirahat serta mengisi energinya kembali. Sejalan dengan hal itu, cuti tahunan ini memiliki manfaat untuk membantu karyawan dalam keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dengan adanya annual leave, maka para karyawan dapat memberi dirinya sendiri waktu untuk melakukan hal-hal yang bersifat pribadi. Di sisi lain, annual leave juga bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan juga mental karyawan.
Hal ini karena bekerja secara terus menerus, bisa memicu karyawan untuk merasa kelelahan dari segi fisik. Selain itu, bekerja tanpa henti juga bisa menyebabkan karyawan mengalami berbagai masalah, seperti stress, burnout, ataupun kelelahan mental yang lainnya.
Kondisi seperti ini pastinya akan memberikan dampak yang buruk terhadap performa kerja karyawan di kantor. Di antaranya seperti menjadi susah fokus, atau kesulitan untuk menemukan ide-ide yang baru.
Nah, dengan mengambil waktu cuti atau istirahat ini, para karyawan mempunyai kesempatan untuk mengistirahatkan diri untuk meningkatkan kreativitas serta produktivitas. Dengan begitu, maka work-life balance akan lebih mudah untuk diwujudkan, serta membuat para karyawan lebih sejahtera.
BACA JUGA: Sekretaris: Pengertian, Jenis, Tugas, Tanggung Jawab dan Gaji
Bagaimana Menghitung Annual Leave?
Annual leave artinya cuti yang diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun pada suatu perusahaan. Akan tetapi, ada juga beberapa perusahaan yang langsung memberikan cuti tahunan begitu lulus dari masa percobaan sebagai karyawan baru.
Bahkan, terkadang untuk jabatan atau posisi tertentu mempunyai hari cuti yang lebih lama. Namun jika karyawan yang masa kerjanya belum lengkap satu tahun dan ingin mengajukan annual leave, maka pihak perusahaan bisa langsung menolaknya.
Meskipun karyawan bisa memberikan, kemungkinan perusahaan tersebut akan memotong upah dari karyawan tersebut. Nah, jenis cuti yang seperti ini sering disebut sebagai cuti di luar tanggungan. Selain annual leave, ada juga cuti yang lainnya seperti cuti bersama, cuti sakit, cuti penting, dan lain sebagainya.
Aturan Annual Leave di Indonesia
Bicara tentang annual leave, sebenarnya cuti ini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang saat ini sudah ditetapkan sebagai Undang-Undang.
Di dalam peraturan tersebut, telah dikatakan jika perusahaan wajib untuk memberikan waktu istirahat kepada para karyawan, salah satunya dengan cuti tahunan. Nah, mungkin Sedulur bertanya-tanya annual leave itu berapa hari?
Nah, setidaknya perusahaan wajib untuk memberikan 12 hari cuti usai karyawan bekerja secara terus menerus dalam satu tahun kalender. Untuk teknis pelaksanaannya secara lebih lanjut, biasanya akan diatur di dalam perjanjian kerja serta peraturan perusahaan.
Oleh sebab itu, tata cara untuk pengambilan cuti tahunan pada umumnya berbeda-beda pada setiap perusahaan. Jadi pastikan Sedulur telah membaca dan juga memahami peraturan perusahaan tentang annual leave yang satu ini.
Kendati demikian, secara umum tata cara dalam pengajuan cuti tahunan ini adalah sebagai berikut ini.
- Mengajukan permohonan cuti kepada atasan.
- Menunggu konfirmasi persetujuan dari atasan.
- Jika sudah disetujui, Sedulur dapat libur di hari cuti yang telah ditentukan.
Perlu untuk diketahui, pengambilan annual leave ini dapat dilakukan secara menyeluruh dalam kurun waktu tertentu maupun secara bertahap, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Akan tetapi, bagaimana jika cuti tahunan tidak diambil?
Perihal ini tentu saja telah dijelaskan pada Perppu Nomor 2 Tahun 2022. Mengacu dalam peraturan tersebut, diketahui jika cuti tahunan yang tidak diambil, dapat diganti dengan uang selama annual leave belum diambil atau belum gugur.
BACA JUGA: 30 Contoh & Cara Izin Tidak Masuk Kerja Lewat WA yang Sopan
Tips Mengambil Annual Leave
Seperti yang telah diketahui, bahwa cuti merupakan salah satu hak penting milik karyawan dari suatu perusahaan. Maka dari itu, Sedulur perlu menggunakan annual leave dengan bijak. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar Sedulur dapat menikmati manfaat cuti tahunan dengan maksimal tanpa harus khawatir.
Oleh sebab itu, Sedulur perlu menerapkan tips penting dalam mengambil annual leave. Adapun beberapa tips dalam mengambil annual leave adalah sebagai berikut ini.
1. Rencanakan dengan cermat
Dengan merencanakan cuti dengan cermat, Sedulur dapat memastikan untuk memilih waktu yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan pribadi serta mempertimbangkan kebutuhan bisnis perusahaan. Hal ini akan membantu menghindari tabrakan dengan jadwal penting atau proyek-proyek krusial.
Merencanakan cuti dengan cermat juga memungkinkan Sedulur untuk memaksimalkan manfaat dari waktu yang dimiliki. Sedulur dapat menghabiskan cuti untuk berlibur atau melakukan kegiatan lain yang dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan dan kesejahteraan diri.
Selain itu, tips ini juga dapat menghindarkan dari keadaan darurat yang mungkin terjadi jika Sedulur mengambil cuti secara mendadak atau tanpa perencanaan yang matang. Dengan begitu, Sedulur memiliki kesempatan untuk membuat pengaturan yang diperlukan sebelum pergi cuti.
Ya, merencanakan cuti dengan cermat akan membantu memastikan Sedulur nda dapat memanfaatkan waktu dengan maksimal, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan profesional.
2. Komunikasikan dengan manajer atau atasan
Atasan Sedulur biasanya bertanggung jawab untuk memberikan persetujuan atas pengajuan cuti yang dimiliki. Dengan berkomunikasi dengan mereka tentang rencana cuti, Sedulur memberi mereka kesempatan untuk mempertimbangkan jadwal tim atau departemen.
Selain itu, hal ini juga bisa menentukan apakah pengajuan cuti Sedulur dapat disetujui atau tidak. Nah, komunikasi awal tentang rencana cuti memungkinkan atasan untuk mengatur jadwal tim atau departemen Sedulur dengan lebih baik.
Mereka dapat membuat pengaturan tambahan atau memberi tahu rekan kerja lain tentang perubahan jadwal yang mungkin terjadi selama cuti. Dengan memberitahu atasan tentang rencana cuti, Sedulur dapat membantu mencegah kekacauan atau gangguan yang mungkin terjadi selama Sedulur tidak hadir.
Hal ini akan memberi mereka kesempatan untuk membuat pengaturan yang diperlukan dan menyiapkan solusi alternatif jika diperlukan.
3. Periksa kebijakan perusahaan
Kebijakan perusahaan akan memberikan Sedulur panduan tentang bagaimana cara mengajukan cuti, batasan-batasan yang berlaku, dan juga prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan persetujuan cuti.
Hal ini akan membantu Sedulur memahami apa yang diharapkan dari diri sendiri, serta menghindari kebingungan atau ketidakpastian. Kebijakan perusahaan mungkin mencantumkan batasan-batasan tertentu tentang kapan dan berapa lama Sedulur dapat mengambil cuti.
Bahkan tercantum juga apakah ada batasan jumlah karyawan yang dapat cuti pada waktu yang sama. Memahami batasan-batasan ini akan membantu Sedulur merencanakan cuti dengan lebih baik. Ya, kebijakan perusahaan akan menjelaskan hak dan kewajiban karyawan terkait cuti tahunan.
Hal ini termasuk kapan Sedulur memiliki hak untuk mengambil cuti, apa yang diharapkan selama cuti, dan apa yang diharapkan dari ketika kembali bekerja. Dengan begitu, maka memeriksa kebijakan perusahaan akan membantu memastikan bahwa Sedulur mengambil cuti sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
4. Ajukan permohonan dengan cepat
Dengan mengajukan permohonan cuti dengan cepat, Sedulur memberi manajer atau atasan waktu yang cukup untuk merencanakan pengaturan di tempat kerja selama tidak hadir. Hal ini mencakup mengatur tanggapan terhadap pekerjaan dan mengatur jadwal yang diperlukan.
Atasan Sedulur mungkin juga perlu mempertimbangkan jadwal dan kebutuhan departemen atau tim sebelum memberikan persetujuan atas permohonan cuti. Dengan mengajukan permohonan dengan cepat, Sedulur meningkatkan kemungkinan bahwa permohonan akan disetujui.
Ya, hal ini bisa terjadi karena atasan memiliki waktu yang cukup untuk merencanakan pengaturan yang diperlukan. Sebaliknya, jika Sedulur mengajukan permohonan cuti secara terlalu dekat dengan tanggal cuti yang diinginkan, ada risiko bahwa permohonan akan ditolak.
Biasanya alasannya, yakni atasan tidak memiliki cukup waktu untuk merencanakan pengaturan yang diperlukan di tempat kerja. Ini bisa menyebabkan kekecewaan dan ketidaknyamanan bagi semua pihak yang terlibat.
5. Pertimbangkan jadwal karyawan lain
Mengambil cuti tanpa mempertimbangkan jadwal karyawan lain dapat menimbulkan ketidakadilan di tempat kerja. Hal ini dapat membuat karyawan lain merasa tidak adil jika mereka harus menanggung beban kerja tambahan bagi mereka.
Selain itu, mereka juga bisa kehilangan kesempatan untuk mengambil cuti mereka sendiri karena kehadiran mereka dibutuhkan untuk menggantikan Sedulur selama cuti. Dalam lingkungan kerja yang kolaboratif, penting untuk mempertimbangkan jadwal dan kebutuhan karyawan lain.
Mengambil cuti tanpa mempertimbangkan dampaknya pada tim atau departemen dapat mengganggu kolaborasi dan kerjasama di tempat kerja. Dengan mempertimbangkan jadwal karyawan lain saat mengajukan cuti, Sedulur membantu memastikan bahwa operasi sehari-hari tetap berjalan lancar.
Hal ini memungkinkan manajemen atau atasan untuk membuat pengaturan yang diperlukan, seperti menetapkan tanggapan dan menyesuaikan jadwal kerja, untuk memastikan semua tugas tetap terpenuhi.
6. Persiapkan pekerjaan sebelum cuti
Mempersiapkan pekerjaan sebelum cuti sangat penting. Sedulur bisa memastikan bahwa operasi sehari-hari di tempat kerja tetap berjalan lancar selama tidak hadir. Hal ini termasuk menyelesaikan tugas-tugas yang sedang berlangsung.
Misalnya saja seperti menyusun dokumen atau informasi yang diperlukan, dan mengkomunikasikan status proyek kepada rekan kerja atau atasan. Jika Sedulur meninggalkan pekerjaan tanpa persiapan yang memadai, ada risiko bahwa tumpukan pekerjaan akan menumpuk selama tidak hadir dalam pekerjaan.
Ini dapat menciptakan stres dan kebingungan ketika Sedulur kembali bekerja nantinya, serta meningkatkan risiko kesalahan atau keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Persiapan pekerjaan sebelum cuti juga merupakan bentuk dukungan kepada rekan kerja Sedulur.
Dengan menyusun pekerjaan dengan baik sebelum pergi, Sedulur bisa membantu rekan kerja untuk melanjutkan tugas-tugas yang ditinggalkan dan memastikan bahwa mereka memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang mereka butuhkan.
7. Tetap terhubung dengan rekan kerja
Mengambil annual leave artinya Sedulur akan membebankan pekerjaan kepada rekan. Jadi tetap terhubung dengan rekan kerja, Sedulur dapat tetap berkolaborasi dan berkoordinasi dalam proyek atau tugas yang sedang berlangsung.
Ini memungkinkan Sedulur untuk tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, memberikan kontribusi, dan menjaga kelancaran proyek selama tidak hadir.
Dengan tetap terhubung, Sedulur dapat terus bertukar informasi dengan rekan kerja tentang tugas-tugas tertentu, kebutuhan klien, atau perubahan dalam jadwal atau prioritas. Hal ini memungkinkan tim untuk tetap up-to-date tentang hal-hal yang terjadi di tempat kerja dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Tips ini juga memungkinkan Sedulur untuk menunjukkan dukungan kepada rekan kerja dan menunjukkan bahwa Sedulur tetap peduli tentang kemajuan dan kesuksesan tim. Secara tidak langsung, hal ini dapat membantu memelihara hubungan yang baik di tempat kerja dan membangun rasa saling percaya.
Selain itu, tetap terhubung dengan rekan kerja juga dapat membantu menghindari kesalahpahaman atau kebingungan tentang tugas atau tanggung jawab yang mungkin terjadi selama Sedulur mengambil cuti.
8. Manfaatkan waktu dengan bijak
Mengambil cuti memberi Sedulur kesempatan untuk benar-benar istirahat dan meremajakan diri. Dengan menggunakan waktu dengan bijak, Sedulur dapat memastikan bahwa diri benar-benar bisa melepaskan diri dari pekerjaan dan menikmati waktu luang dengan sepenuh hati.
Dengan memanfaatkan waktu dengan bijak, Sedulur dapat mengisi kembali energi dan kreativitas. Hal ini memungkinkan Sedulur untuk kembali ke tempat kerja dengan semangat yang baru dan kemampuan untuk berpikir secara segar, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
Mengambil cuti juga memberi Sedulur kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, atau orang-orang yang dicintai. Menggunakan waktu dengan bijak juga dapat memperkuat hubungan pribadi dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi Sedulur.
9. Batasi pekerjaan selama cuti
Mempunyai waktu cuti yang sesuai dan istirahat yang cukup adalah kunci untuk memperbarui energi dan mengurangi stres. Dengan membatasi pekerjaan selama cuti, memungkinkan diri untuk benar-benar melepaskan diri dari tugas dan tanggung jawab pekerjaan.
Dengan begitu, maka Sedulur dapat benar-benar istirahat dan memulihkan diri. Membatasi pekerjaan selama cuti juga memungkinkan Sedulur dapat membantu menjaga keseimbangan yang sehat antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Ini benar-benar penting untuk mencegah kelelahan, kejenuhan, dan terbakar di tempat kerja, serta untuk memastikan bahwa Sedulur memiliki waktu yang memadai untuk beristirahat dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan.
Memiliki waktu cuti yang sesuai dan melindungi waktu dari gangguan pekerjaan, adalah cara untuk menghargai diri dan mengakui bahwa Sedulur memiliki hak untuk istirahat dan menikmati waktu luang. Mampu membantu membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
10. Pantau penggunaan cuti
Tips terakhir adalah selalu memantau penggunaan cuti. Dengan memantau penggunaan cuti, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap karyawan memiliki kesempatan yang adil untuk menggunakan hak cuti mereka.
Hal ini membantu mencegah ketidaksetaraan dan memastikan bahwa semua karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk istirahat dan mengisi ulang energi mereka. Dengan memantau penggunaan cuti, manajemen juga dapat merencanakan sumber daya secara lebih efektif.
Mereka bisa mengidentifikasi periode sibuk di mana beberapa karyawan mungkin tidak dapat mengambil cuti, dan merencanakan jadwal cuti dengan lebih baik untuk memastikan bahwa pekerjaan tetap dapat dilakukan dengan lancar.
Tidak hanya itu, pemantauan penggunaan cuti berarti memastikan bahwa perusahaan tetap berada dalam kepatuhan dengan kebijakan internal dan peraturan yang berlaku. Hal ini termasuk memastikan bahwa karyawan mengambil cuti sesuai dengan kebijakan perusahaan telah diikuti dengan benar.
Itulah beberapa informasi penting mengenai annual leave. Dari sini bisa disimpulkan, mengambil annual leave artinya Sedulur terus menyesuaikan antara pekerjaan dan kebutuhan pribadi. Karyawan bisa terus menetapkan work-life balance dengan baik.
Dengan demikian, annual leave menjadi bagian integral dari manajemen sumber daya manusia yang sangat. Annual leave juga merupakan investasi yang penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.